LIHATLAH SEJENAK HUBUNGAN PERTEMANAN KALIAN.
Saudaraku, Renungilah sejenak pesan ini…
Apakah engkau memiliki banyak sahabat..?
Banyak pertemanan..?
Berapakah jumlah yang engkau miliki..?
5 orang..?
20 orang..?
30 orang..?
Atau 100 orang..?
Atau bahkan hingga lebih 1000 orang..?
Saudaraku sebanyak apapun teman yang engkau miliki, atau yang engkau akrab dengan mereka, tetapi JIKA :
Tidak ada satupun yang mengajakmu dalam kebaikan.
Tidak satupun yang mengajakmu serta mengingatkanmu "hijrah" kearah yang lebih baik.
Tidak satupun yang mengajakmu mengenal sunnah-sunnah Nabi shalallahu alaihi wasallam yang disampaikan dalam riwayat hadits-hadits shohihnya.
Tidak satupun yang mengajakmu berangkat ke kajian untuk menuntut ilmu agama.
Tidak satupun mengingatkanmu untuk menunaikan sholat.
Bahkan tidak satupun yang mengajakmu ingat kepada Allah.
Jika benar demikian, ketahuilah wahai saudaraku bahwa persahabatan kalian sebenarnya dalam kondisi yang tidak baik, meskipun kalian memandangnya baik (baik itu dengan alasan hobi, kesenangan dan lainnya), karena persahabatan tersebut hakikatnya hanya akan menjadikan permusuhan bagi kalian di hari kiamat!
Allah berfirman :
اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَئِذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ
"Teman-teman karib pada hari itu (kiamat) nanti saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa." (Qs. Az-Zukhruf 67)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata :
"Bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah, inilah yang kekal selamanya." (Tafsir Ibnu Katsir)
Maka jika hubungan persahabatan yang tidak didasari oleh niat cinta karena Allah, dimana didalamnya tidak ada saling menasehati karna Allah, tidak ada saling mengajak hijrah kembali dijalan Allah.. maka kelak pada hari kiamat nanti hal itu hanya akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan.
Karena yang hanya akan kekal sampai hari kiamat kelak adalah persahabatan yang dimana isinya saling menasehati, saling mengingatkan dalam ketakwaan dan saling mengajak kembali ke jalan Allah. Dan itulah persahabatan yang tidak pernah akan ada kerugian didalamnya..
Allah berfirman :
وَالْعَصْرِ (١) اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ (٢) اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣)
"(1) Demi masa. (2) Sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) KECUALI orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (Qs. Al-'Asr 1-3)
Saudaraku, mari segera kita perbaiki lingkungan pertemanan kita, carilah lingkungan yang baik (yang sholih dan sholihah)..
✔️ Yang selalu mengingatkanmu dan saling menasihati dijalan Allah..
✔️ Yang berani menegurmu jika engkau salah..
✔️ Yang berani mengajakmu untuk menuntut ilmu agama..
✔️ Yang berani 'nge-tag' berisi postingan-postingan yang bermanfaat bagi agamamu..
✔️ Bahkan yang berani share tentang peringatan-peringatan yang berisi kebaikan untuk mengajakmu kembali kejalanNya..
✔️ Dan yang tidak bosan menegurmu agar senantiasa memperbaiki diri agar lebih baik..
_*Persahabatan yang sedikit tetapi peduli akan akhiratmu itu amat jauh lebih baik dibandingkan persahabatan yang banyak jumlahnya tetapi tidak ada yang mempedulikan akhiratmu.*_
Imam Syafi'i berkata :
_“Jika engkau punya teman (yang selalu membantumu dalam ketaatan kepada Allah) maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau melepaskannya. Karena mencari 'teman baik' itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.”_
Ingatlah saudaraku..
_"Biasakanlah mengikuti hal yang benar (dalam mensikapi), bukan membenarkan apa yang biasa dilakukan."_
Related Posts:
Iblis Mengeluarkan Kita dari Surga dengan Kemaksiatan
Sahabat, banyak orang yang mengeluh akan kerasnya hati, hilangnya keberkahan, godaan setan dan sibuk dengan dunia (sehingga lalai tuntunan agama). Mereka lupa dengan dari firman Allah ta’ala,
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak."(Q.S Ibrahim : 42)
Tentang firman Allah ta’ala:
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S Asy-Syuuraa : 30)
Berkata Ibrahim bin Adham : “Kita adalah keturunan penduduk surga, Iblis telah mengeluarkan kita dari surga dengan kemaksiatan. Maka sudah selayaknya bagi orang yang berbuat dosa agar tidak tentram dengan kehidupannya sampai ia kembali ke tanah airnya“.
Jadi apa-apa yang menimpa kita adalah pengaruh buruk dari kemaksiatan yang kita lakukan.
Sahabat, hendaknya kita memperhitungkan akibat buruk yang akan kita dapatkan tatkala bermaksiat, baik akibat itu terjadi di dunia maupun di akhirat. Dan hendaklah kita menyadari tatkala kita berbuat maksiat, kepada siapa sesungguhnya kita bermaksiat.
Berkata Bilal bin Sa’d rahimahullah : “Jangan engkau melihat pada kecilnya dosa, tetapi lihatlah pada agungnya Dzat yang engkau maksiati."
Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda.
Sumber: Shirotul Mustaqim
Related Posts:
Beginilah Mereka Menghancurkan Kita Ummat Islam
Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.
Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya: