Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah

Setelah ayahnya meninggal dunia, seorang anak telah mengantar ibunya ke panti jompo. Dia datang menengok ibunya dari satu waktu ke waktu yang lain.```_
_```Pada satu hari dia menerima panggilan dari panti jompo tersebut, yg mengabarkan kalau ibunya dalam keadaan diujung nyawa & hampir meninggal. Dengan cepat dia datang untuk berada di samping ibunya pada saat saat terakhir.```_
_```Dia bertanya kepada ibunya : Apakah yang ibu ingin saya lakukan untuk ibu.```_
_```Ibunya menjawab: Aku mau kamu sumbangkan kipas angin untuk panti jompo ini, kerana disini tidak ada kipas angin.```_ _```Letakkan juga kulkas, tukang masak dan makanan, kerana sering aku tertidur dalam keadaan lapar tidak makan.```_
_```'Ibu kenapa pada saat seperti ini baru ibu menginginkan semua hal ini ?' Anak itu bertanya kembali.```_
_```Ibunya memberi alasan: Tidak apa apa anakku, ibu sudah bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan panas tanpa kipas dan lapar. CUMA IBU BINGUNG & TAKUT NANTI SAAT ANAK-ANAK KAMU MENGANTAR KAMU KE SINI KAMU TIDAK BISA MENYESUAIKAN DIRI'..```_

Renungkan lah
*Apa rasanya kalau ibu/ayah kita sendiri yg mengirim pesan berikut?*

*Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai aku jatuhkan gelas atau terlepas piring dari genggamanku,_
_Aku berharap kamu tidak menjerit marah kepadaku,_
_Kerana tenaga orang tua sepertiku semakin tidak kuat dan kerana aku sakit._
_Pandangan mataku semakin kabur. Kamu harus mengerti dan bersabar denganku._

😔 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai tutur kata ku lambat/perlahan dan aku tidak mampu mendengar apa yang kamu katakan,_
_Aku berharap kamu tidak menjerit padaku,_
*"Ibu tuli kah ?",*
*"Ibu bisu kah ? "*

_Aku minta maaf anakku._
_Aku semakin_ *MENUA...*

😟 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai aku selalu saja bertanya tentang hal yang sama berulang-ulang,_
_Aku berharap kamu tetap sabar mendengar dan melayaniku, seperti aku sabar menjawab semua pertanyaanmu saat kamu kecil dulu,_
_Semua itu adalah sebagian dari proses_ *MENUA.*
_Kamu akan mengerti nanti bila kamu semakin tua._

😣 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai aku berbau busuk, amis dan kotor,_
_Aku berharap kamu tidak tutup hidung atau muntah didepan aku._
_Dan tidak menjerit menyuruh aku mandi._
_Badan aku lemah._
_Aku tidak ada tenaga untuk melakukan semua itu sendiri._
_Mandikanlah aku seperti aku memandikanmu semasa kamu kecil dulu._

😷 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_seandainya aku sakit, temankan lah aku, aku ingin anakku berada bersamaku._

😭 *Anakku....*
_Bila aku tua dan waktu kematianku sudah tiba,_ _Aku berharap kamu akan memegang tanganku dan memberi kekuatan untuk aku menghadapi kematianku._
_Jangan cemas._  
_Jangan menangis._
_Hadapi dengan keridhoan._
_Aku berjanji padamu._
_Bila aku bertemu_ *Allah.*
_Aku akan berbisik padaNya supaya senantiasa memberkati dan merahmati kamu kerana kamu sangat mencintai dan mentaatiku._

_Terima kasih banyak2 karena mencintaiku...._

_Terima kasih banyak2 kerana telah menjagaku..._
_Aku mencintai kamu lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri.._

🔴 *Menjadi peringatan & pelajaran untuk kita kalau kita masih ada ibu & ayah.
Silakan share postingan diatas ke WA group keluarga atau WA pribadi keluarga sendiri.
Sebab kita tidak mau kita atau anak2 kita senantiasa berdosa dengan ibu & ayah kita atau ibu & ayah mereka...*

Related Posts:

Tingkatan Ilmu

● Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah _paham.._
Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati.. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya..

● Tingkat kedua terbawah adalah _kurang paham.._
Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham, dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul-simpul pemahaman yang benar..

● Naik setingkat lagi adalah mereka yang _salah paham.._
Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih..

Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya.. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu..

● Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah _gagal paham.._ Gagal paham ini biasanya lebih karena _kesombongan.._

Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain..

Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja.. bukan ilmu yang disampaikan, tapi siapa yang menyampaikan..

Tertutup hatinya..
Tertutup akal pikirannya..
Tertutup pendengarannya..
Tertutup logikanya..

_Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri.._

_Parahnya lagi.._

Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham..

Dia tetap dengan dirinya, dan dia bangga dengan _ke-gagal paham-annya.._

Kok _paham_ ada di tingkat terbawah dan _gagal paham_ di tingkat yang paling tinggi..? Apa tidak terbalik..?

_"Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah.."_

Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa seakan-akan dia tidak tahu apa-apa..

Dia terus mau menerima ilmu, darimana pun ilmu itu datangnya..

_Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat apa yang disampaikan.._

Dia paham..
_ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.._

Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya..

● Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi.. _Dia seperti balon gas yang berada di atas awan.._

Dia terbang tinggi dengan kesombongannya..
Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya..
_Dan merasa akulah kebenaran.._

Masalahnya, dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak.. Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti..

Akhirnya dia terbawa kemana-mana sampai terlupa jalan pulang.. dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya..

Dia akan mengakui _kegagalpahamannya.._ dengan penyesalan yang amat sangat dalam..

Jadi yang perlu diingat..!

_Akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah.._
_Ketika hatimu meninggi, maka ilmu jugalah yang akan membutakan si pemilik akal.._

Ternyata disitulah kuncinya..

_Ilmu itu open ending.._
Makin digali makin terasa dangkal..
_Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa-apa.._

Related Posts: