Uwais Al-Qarni, Penduduk Bumi Yang Terkenal Di Langit


Pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hiduplah seorang pemuda yang tak dikenal penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Dia memiliki ciri-ciri fisik seperti mata yang berwarna biru, rambutnya yang merah, cukup tampan, pundaknya lapang panjang, kulitnya berwarna kemerah-merahan. Dia ahli membaca al-Qur'an dan menangis. Dialah Uwais al-Qarny.

Uwais al-Qarny telah memeluk islam sejak masa negeri Yaman mendengar seruan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah diutus dengan tujuan mengajak manusia untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

Oleh karena itu, setelah seruan islam sampai ke negeri Yaman, ia segera memeluk agama islam karena selama ini hati Uwais selalu merindukan kebenaran.

Uwais al-Qarny adalah seorang pemuda yang sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebenarnya Uwais ingin bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi dia tak punya cukup bekal untuk pergi ke Madinah dan jika Uwais pergi tidak ada yang merawat sang ibu.

Diceritakan ketika terjadi perang Uhud, Rasulullah mengalami cedera dan gigi beliau patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya. Akhirnya, kabar ini terdengar oleh Uwais sehingga dia memukul giginya dengan batu hingga patah.

Hari silih berganti dan musim berlalu, sementara Uwais amat sangat rindu kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Uwais merenungkan diri dan berkata kapankah ia dapat mengunjungi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? Tapi bukankah ia sedang dibutuhkan oleh ibunya yang sedang butuh perawatannya dan tak tega meninggalkannya. Hatinya selalu gelisah siang malam karena kerinduannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya untuk berangkat bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah. Sang ibu terharu dengan permintaan anaknya. Lalu sang ibu berkata kepada Uwais "Temuilah beliau di rumahnya dan jika sudah bertemu segeralah pulang".

Dengan perasaan gembira Uwais pun berkemas untuk berangkat dan menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan pada tetangganya agar dapat menemani ibunya.

Sesudah berpamitan kepada ibunya, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang jaraknya kurang lebih 400 km dari Yaman.

Tibalah Uwais di Madinah. Kemudian ia bergegas menuju rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mengetuk pintu dan dibukanya pintu itu oleh 'Aisyah radhiyallahu anha. Setelah itu, Uwais menanyakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ingin dijumpainya. Ternyata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berada di medan perang.

Uwais pun merasa kecewa. Dalam hatinya ingin rasanya menunggu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, akan tetapi Uwais juga teringat perkataan ibunya agar cepat pulang ke Yaman "engkau harus lekas pulang". Karena ketaatan pada ibunya, ia akhirnya mohon pamit kepada 'Aisyah radhiyallahu anha untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitip salam untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melangkah pulang dengan merasa haru.

Sepulang dari medan perang, Nabi langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa Uwais al-Qarny adalah anak yang taat pada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit).

Menurut informasi  'Aisyah radhiyallahu anha memang benar ada yang mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Akan tetapi orang tersebut segera kembali ke negerinya. Karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Kalau kalian ingin berjumpa dengannya (Uwais), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya."

Setelah itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memandang kearah sahabat Ali radhiyallahu anhu dan Umar radhiyallahu anhu dan bersabda:
"Suatu ketika, apabila kalian menemuinya, mintalah do'a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi"

Waktu terus berjalan dan tak lama kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, hingga kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu anhu diestafetkan kepada Umar radhiyallahu anhu.

Suatu ketika, Umar teringat akan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang Uwais al-Qarny sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada Ali radhiyallahu anhu untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, mereka berdua selalu menanyakan Uwais al-Qarny.

Suatu ketika ada rombongan dari Yaman datang. Segera khalifah Umar dan sayyidina Ali mendatangi mereka dan bertanya apakah Uwais al-Qarny turut bersama mereka. Rombongan itu menjawab "iya ada, dia berada di perbatasan kota dan sedang menjaga unta-unta. Mendengar jawaban tersebut, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qarny.

Sesampainya di kemah khalifah Umar dan sayyidina Ali memberi salam. Namun, Uwais sedang shalat. Setelah shalat Uwais menjawab kedua salam tamu istimewa tersebut. Sewaktu berjabatan, khalifah Umar langsung membalikkan tangan Uwais, dan ternyata benar dialah Uwais al-Qarny.

Setelah itu khalifah Umar dan sayyidina Ali memohon agar Uwais mau mendoakan mereka. Uwais enggan dan berkata kepada khalifah "sayalah yang harus meminta doa kepada kalian". Khalifah Umar membalas "kami datang kesini untuk mohon do'a dan istighfar dari Anda". Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais akhirnya memenuhi keinginan mereka.

Setelah itu Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan Uwais. Uwais menolak halus tawaran Umar dengan berkata "hamba mohon supaya kali ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi."

Meninggalnya Sang Penghuni Langit
Meninggalnya Uwais al-Qarny telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan mengurusi jenazah dan pemakamannya. Padahal, Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai jenazahnya dimasukkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.

Penduduk kota Yaman tercengang. Engkau (Uwais) Telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah banyak. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya.

Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahui siapa Uwais al-Qarny yang ternyata ia adalah seseorang yang tak dikenal di bumi tapi terkenal di langit.

sumber : Lampu Islam

Related Posts:

Tips Agar Selalu Terlihat Cantik


Suatu pagi, seorang anak gadis bertanya pada Mamanya :
"Ma, mama selalu terlihat cantik. Aku ingin seperti Mama, beritahu aku caranya, Ma "
Dengan tatapan lembut & senyum haru, sang Mama menjawab,
“Untuk bibir yang menarik, ucapkanlah perkataan yang baik.”
“Untuk pipi yang lesung, tebarkanlah senyum ikhlas kepada siapa pun …”
“Untuk mata yang indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain …”
“Untuk tubuh yang langsing, sisihkanlah makanan untuk fakir miskin …”
“Untuk jemari tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang kepadamu …”
“Untuk wajah putih bercahaya, bersihkanlah kekotoran batinmu…”
"Anakku ...
Janganlah sombong akan kecantikan fisik, karena itu akan pudar oleh waktu.
Dan ingatlah bahwa kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian.
~ Biasakanla untuk mengucapkan 4 kata kepada siapapun dengan santun, Terima Kasih, Maaf, Tolong dan Permisi.
~ Jika kamu BENAR, maka kamu tidak perlu marah.
~ Jika kamu SALAH, maka kamu wajib minta maaf.
~ Kesabaran dengan keluarga adalah KASIH.
~ Kesabaran dengan orang lain adalah HORMAT.
~ Kesabaran dengan diri sendiri adalah KEYAKINAN.
~ Kesabaran dengan TUHAN adalah IMAN.
~ Jangan terlalu mengingat masa lalu, karena hal itu akan membawa AIR MATA.
~ Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena hal itu akan membawa KETAKUTAN.
~ Jalankan saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa KECERIAAN !
~ Setiap ujian dalam hidup ini bisa membuat kamu pedih atau lebih baik.
~ Setiap masalah yang timbul bisa  menghancurkan atau menguatkanmu.
~ Pilihan ada padamu, apakah kamu akan memilih menjadi korban atau pemenang.
~ Carilah hati yang indah dan bukan wajah yang cantik.
~ Hal-hal yang indah tidak selalu baik, tapi hal-hal yang baik akan selalu indah."

Sumber: Grup WA

Related Posts:

Kisah Siput Yang Iri Kepada Seekor Katak


Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak.
Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput
Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?_*
Siput menjawab:
"Kalian kaum katak mempunyai empat kaki & dapat melompat ke sana ke mari, Tapi saya mesti membawa cengkerang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih"
Katak menjawab :
"Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing2, hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)"_*
Dan seketika itu, ada seekor helang besar yang terbang ke arah mereka, siput dengan cepat memasukkan badannya ke dalam cengkerang, sedangkan katak dimangsa oleh helang.
Siput terharu...Akhirnya baru sadar. ternyata cengkerang yang di milikinya bukan merupakan suatu beban tetapi adalah kelebihannya.
Nikmatilah kehidupanmu
Tidak perlu dibandingkan dengan orang lain.
IRI HATI  kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan.
Rezeki tidak selalu berupa emas, permata atau uang yang banyak, bukan pula saat kita di rumah mewah & pergi berkereta.
Rezeki juga adalahjiwa dan hati yg tenang.
Renung renungkanlah wahai sahabat
Hati yang tenang bila kita selalu menghargai apa yg ada.
Hidup jangan selalu merungut/selalu kata susah...tpi yg susah itu besar nikmatnya.
_Syukuri Nikmat_

Related Posts:

Inilah Jumlah Huruf Dalam Al-Qur'an

 
Sejak 1200 tahun silam, ketika dunia belum mengenal komputer atau alat hitung sejenis, Imam Syafi'i telah mampu mendata jumlah masing-masing huruf dalam al-Qur'an secara detail dan akurat.
Imam Syafi’i dalam kitab Majmu al-Ulum wa Mathli’u an Nujum dan dikutip oleh Imam ibn ‘Arabi dalam mukaddimah al-Futuhuat al-Ilahiyah menyatakan jumlah huruf-huruf dlm Al Qur'an diurut sesuai dengan banyaknya:
o ا Alif  : 48740 huruf,
o ل Lam : 33922 huruf,
o م Mim : 28922 huruf,
o ح Ha ’ : 26925 huruf,
o ي Ya’ : 25717 huruf,
o و Wawu : 25506 huruf,
o ن Nun : 17000 huruf,
o لا Lam alif : 14707 huruf,
o ب Ba ’ : 11420 huruf,
o ث Tsa’ : 10480 huruf,
o ف Fa’ : 9813 huruf,
o ع ‘Ain : 9470 huruf,
o ق Qaf : 8099 huruf,
o ك Kaf : 8022 huruf,
o د Dal : 5998 huruf,
o س Sin : 5799 huruf,
o ذ Dzal : 4934 huruf,
o ه Ha : 4138 huruf,
o ج Jim : 3322 huruf,
o ص Shad : 2780 huruf,
o ر Ra ’ : 2206 huruf,
o ش Syin : 2115 huruf,
o ض Dhadl : 1822 huruf,
o ز Zai : 1680 huruf,
o خ Kha ’ : 1503 huruf,
o ت Ta’ : 1404 huruf,
o غ Ghain : 1229 huruf,
o ط Tha’ : 1204 huruf dan terakhir
o ظ Dza’ : 842 huruf.
Jumlah total semua huruf dalam al-Qur’an sebanyak 1.027.000 (satu juta dua puluh tujuh ribu). Jumlah ini sudah termasuk jumlah huruf ayat yang di-nasakh.

Setiap kali kita khatam Al-Qur'an, kita telah membaca lebih dari 1 juta huruf. Jika 1 huruf = 1 kebaikan dan 1 kebaikan = 10 pahala, maka kira-2 10 juta pahala kita dapatkan. Mudah-mudahan ini mnjadi motivasi kita untuk terus membaca al-Qur'an dan menalar maknanya.
MasyaaAllah.. Luar biasa bagi mereka yang istiqomah khatam 1 juz tiap harinya.. berarti setiap bulan minimal mereka mendapat pahala 10 juta dari Al-Qur’an..
Sungguh merugi bila ada yang digaji 5jt/bln. dah bangga, dengan jam kerja 8jam/hari! Allah menggaji kita 10jt lebih/bulan hanya dengan jam kerja maks. 1 jam perharinya!
Yuk istiqomah tilawah (membaca AlQuran) 1 hari 1 juz
Semoga bermanfaat. Aamiin.
 
Sumber :  Lampu Islam 
               Grup Wa

Related Posts:

Beginilah Didikan Waktu Kecil Sang Penakluk Konstantinopel


Oleh: Ust. Budi Azhari
Kembali, kita belajar dari Muhammad Al Fatih. Anak kecil yang disiapkan dengan cara yang tidak biasa agar menjadi generasi yang tidak biasa.
Muhammad Al Fatih tidak hanya sekali ditegasi dengan pukulan. Di tangan guru awalnya, Ahmad bin Ismail Al Kurani, Muhammad Al Fatih merasakan sabetan untuk pelajaran pertamanya. Sebagaimana yang telah diamanahkan oleh sang ayah Murad II yang mengerti pendidikan, sang guru tak segan-segan untuk melakukan ketegasan itu.
Sekali ketegasan untuk kemudian berjalan tanpa ketegasan. Tentu ini jauh lebih baik dan diharapkan oleh setiap keluarga, daripada dia harus tarik urat setiap hari dan menampilkan ketegasan setiap saat, karena jiwanya belum tunduk untuk kebaikan.
Mungkin, Muhammad Al Fatih kecil kecewa saat dipukul. Sangat mungkin hatinya terluka. Tapi pendidikan Islam tak pernah khawatir dengan itu, karena Islam mengerti betul cara membongkar sekaligus menata ulang. Semua analisa ketakutan tentang jiwa yang terluka tak terbukti pada hasil pendidikan Muhammad Al Fatih.
Tapi ada pukulan berikutnya dari guru berikutnya. Pukulan kedua ini yang lebih dikenang pahit oleh Muhammad Al Fatih. Kali ini pukulan datang dari gurunya yang mendampinginya hingga ia kelak menjadi sultan; Aq Syamsuddin.
Bukti bahwa ini menjadi ‘kenangan’ yang terus berkecamuk di kepalanya adalah ketika Muhammad Al Fatih telah resmi menjadi sultan, dia bertanya kepada gurunya:
“Guru, aku mau bertanya. Masih ingatkah suatu hari guru menyabetku, padahal aku tidak bersalah waktu itu. Sekarang aku mau bertanya, atas dasar apa guru melakukannya?”
Bertahun-tahun lamanya pertanyaan itu mengendap dalam diri sang murid. Tentu tak mudah baginya menyimpan semua itu. Karena yang disimpannya bukan kenangan indah. Tetapi kenangan pahit yang mengecewakan. Karena tak ada yang mau dipukul. Apalagi dia tidak merasa bersalah.
Kini sang murid telah menjadi orang besar. Dia ‘menuntut’ gurunya untuk menjelaskan semua yang telah bertahun-tahun mengganggu kenyamanan hidupnya. Jawaban gurunya amat mengejutkan. Jawaban yang menunjukkan memang ini guru yang tidak biasa. Pantas mampu melahirkan murid yang tidak biasa. 
Jawaban yang menunjukkan metode dahsyat, yang mungkin langka dilakukan oleh metode pendidikan hari ini. Atau jangan-jangan sekadar membahasnya pun diharamkan oleh pendidikan hari ini.
Inilah jawaban Aq Syamsuddin,
Aku sudah lama menunggu datangnya hari ini. Di mana kamu bertanya tentang pukulan itu. Sekarang kamu tahu nak, bahwa pukulan kedzaliman itu membuatmu tak bisa melupakannya begitu saja. Ia terus mengganggumu. Maka ini pelajaran untukmu di hari ketika kamu menjadi pemimpin seperti sekarang. Jangan pernah sekalipun mendzalimi masyarakatmu. Karena mereka tak pernah bisa tidur dan tak pernah lupa pahitnya kedzaliman.
Ajaib! Konsep pendidikan yang ajaib. Hasilnya pun ajaib. Muhammad Al Fatih penakluk Konstantinopel.
Maka, sampaikan kepada semua anak-anak kita. Bahwa toh kita tidak melakukan ketegasan seperti yang dilakukan oleh Aq Syamsuddin. Semua ketegasan kita hari ini; muka masam, cubitan, jeweran, hukuman, pukulan pendidikan semuanya adalah tanaman yang buahnya adalah kebesaran mereka.
Teruslah didik mereka dengan cara pendidikan Islami. Kalau harus ada yang diluruskan maka ketegasan adalah salah satu metode mahal yang dimiliki Islam.
Semoga suatu hari nanti, saat anak-anak kita telah mencapai kebesarannya, kita akan berkata semisal Aq Syamsuddin berkata,
“Kini kau telah menjadi orang besar, nak. Masih ingatkah kau akan cubitan dan pukulan ayah dan bunda sore itu? Inilah hari ketika kau memetik hasilnya.”
Hari ini, saat masih dalam proses pendidikan, Anda pun sudah bisa berkata kepada mereka,
“Hari ini mungkin kau kecewa, tapi suatu hari nanti kau akan mengenang ayah dan bunda dalam syukur atas ketegasan hari ini.”

Sumber : lampu Islam

Related Posts:

Inilah Tanda - Tanda Kiamat Yang Sudah Terjadi



Ibn Mas’ud pernah bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasululullah, apakah datangnya hari kiamat disertai tanda-tanda kedatangannya?” Dia bersabda “Ya, wahai Ibn Mas’ud.”
Jadi kita sebagai Muslim harus mengetahui tanda-tandanya. Ada banyak tanda-tandanya. Di antaranya adalah:
Anak-anak menjadi penuh kemarahan. Dengan kata lain, mereka berani melawan orangtua mereka. Mereka tidak segan-segan berkata kasar dan menghardik orangtua mereka.
Hujan dapat membakar. Jika kita menganalisisnya, hal ini telah terjadi. Sekarang hujan asam semakin sering terjadi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hujan asam, anda bisa mengunjungi link Wikipedia berikut ini: Hujan Asam.

Orang-orang jahat bertebaran di muka bumi.
Orang-orang akan mempercayai orang-orang yang berkhianat, sedangkan  orang-orang yang dapat dipercaya dianggap sebagai pengkhianat. Orang yang benar akan dianggap sebagai pendusta dan seseorang yang menceritakan kebohongan dianggap sebagai orang yang benar.
Orang-orang akan memutuskan tali silaturahmi. Hal ini telah terjadi sekarang dimana orang-orang lebih senang tinggal di rumah dan menonton televisi, dan mereka enggan mengunjungi tetangga.
Orang-orang munafik akan berkuasa.
Orang-orang yang berperangai buruk mengendalikan perdagangan.
Masjid-masjid dihias tapi hati manusia telah menjadi kotor. Jadi orang-orang yang beribadah di masjid tidak melakukan tazkiyah, meskipun masjidnya indah.
Orang-orang mukmin menjadi lebih terhina daripada kambing yang jelek.
Homoseksualitas dan lesbianisme tersebar luas.
Orang-orang muda mempunyai kekayaan besar-besaran. Misalnya Zuckerberg yang merupakan multi-bilyuner sebelum dia mencapai umur 30.
Adanya perkumpulan-perkumpulan untuk merusak wanita. Sekarang banyak organisasi wanita yang mengatakan ingin membebaskan wanita, namun mereka malah mempromosikan wanita untuk membuka auratnya. Misalnya kontes seperti Miss World dimana para wanita disuruh mempertontonkan auratnya dan memperlihatkan keindahan tubuhnya. Hal seperti ini justru menghancurkan kemuliaan wanita. Dalam Islam, wanita disuruh menutup auratnya agar kemuliaan dan kehormatannya terjaga. Namun yang dilakukan budaya zaman sekarang justru sebaliknya. Wanita malah disuruh untuk membuka auratnya. Dan auratnya tersebut menjadi tontonan orang banyak. Benar-benar dunia telah menjadi begitu sakit.
Terjadinya penghancuran peradaban dan penghancuran dunia. Jadi penghancuran dunia akan menjadi peradaban.
Instrumen musik akan tersebar luas dan Rasulullah bersabda bahwa instrumen musik akan ada di kepala manusia. Ini menakjubkan sekali. Bagaimana Rasulullah tahu tentang hal ini? Itulah yang dikatakan hadistnya, saya tidak mengarang-ngarangnya. Dikatakan bahwa “Di kepala mereka akan ada instrumen musik.” Siapa yang sangka? Tidak ada yang tahu apa itu artinya di zaman Rasulullah. Tapi sekarang kita melihatnya, semua orang dimana-mana mengenakan headphone dan earphone untuk mendengarkan musik.
Akan ada banyak penegak hukum.
Maraknya penghinaan untuk membuat orang lain tertawa. Sekarang lihatlah semua acara TV dimana para pelawak hanya mencela orang-orang untuk membuat pemirsa di rumah tertawa.
Banyak anak-anak yang lahir karena perzinaan. Bahkan di negara ini sekarang lebih dari 50% anak SMA telah melakukan perzinaan. Luar biasa.
Rasulullah bersabda bahwa cobaan akan ditunjukkan kepada hati manusia seperti sajadah. Dia mempunyai dua garis, yang horizontal dan vertikal. Ini maksudnya adalah TV. Dan beginilah caranya setan menghancurkan hati manusia, dengan menunjukkan fitnah pada manusia dan gambar-gambar jelek pada TV. Setan melakukannya terus-menerus sampai manusia menjadi terbiasa dengan kekerasan yang ada dalam tayangan TV. Kita tidak lagi merasakan apapun ketika melihat kekerasan.
Rasulullah s.a.w bersabda, “Kamu akan melihat orang-orang dengan cambuk seperti ekor sapi. Mereka akan memukul manusia dengannya.”
Wanita yang berpakaian dan telanjang pada saat bersamaan. Mereka akan berjalan berlenggak-lenggok dan membuat menarik orang lain kepada mereka. Dia berkata bahwa rambut mereka akan seperti unta Bactrian. Unta itu tidak ada di Arab, melainkan berasal dari Persia. Wanita-wanita seperti itu tidak akan masuk surga.
Dia bersabda “Sebagian umatku akan meminum khamr dan memanggilnya dengan nama lain.” Mereka mempunyai banyak nama panggilan untuk khamr. Dan ini sudah terjadi. Kita memanggil khamr dengan berbagai sebutan, misalnya vodka, tuak, martini, wine, anggur, bir, dan sebagainya.
Jadi inilah tanda-tanda dari hari kiamat yang sekarang telah terjadi. Ya Allah, Rasulullah telah berbicara benar dan nubuatnya menjadi kenyataan. Bagi saya ini adalah mukjizat kenabian yang nyata dari Rasulullah.
 
Sumber : Lampu Islam

Related Posts:

Menjawab Tuduhan Bahwa Al-Qur'an Mengatakan Bumi Itu Datar



Para kafir harby sering kali menuduh Ayat Alqur’an tidak ilmiah berkaitan dengan anggapan bahwa menurut Alqur’an bumi itu datar. Berikut ini dalil Alqur’an yang biasa mereka pakai:

ARGUMEN PERTAMA:
firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr: 19, “Dan Kami (Allah) telah menghamparkan bumi….”. Nah lihatlah, kata mereka, bukankah ayat ini dengan gamblang telah menjelaskan bahwa bumi itu terhampar, dan tidak dikatakan bulat…! Kemudian mereka pun dengan enteng mengkafirkan semua orang yang berseberangan faham dengan mereka.

ARGUMEN KEDUA:
adalah firman Allah pada surat Al-Baqarah: 22, “Dialah (Allah) yang telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan (firasy) bagimu.”

ARGUMEN KETIGA:
adalah firman Allah pada surat Qaf:7, “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata…”

ARGUMEN KEEMPAT:
adalah firman Allah pada surat An-Naba 78: 6-7,  “Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak?

ARGUMEN KELIMA
adalah firman Allah pada surat Al-Ghasyiyah : 20, “Dan bumi bagaimana dihamparkan ?”

Memang secara tekstual, bunyi ayat-ayat di atas mengatakan bahwa bumi ini terhampar, seumpama firasy, karpet, atau tempat tidur. Namun, apakah sesederhana itu sajakah memahamkan ayat Al-Qur’an….? Apakah memahamkan al-Qur’an yang agung cukup secara tekstual saja, kemudian mengabaikan arti kontekstualnya…? Kalau demikian, yakni Al-Qur’an hanya difahamkan secara tekstual saja, maka pasti akan hilanglah kehebatan dan keagungan Al-Qur’an itu. Padahal ada banyak ayat suci Al-Qur’an dan hadis yang mendudukkan derajat orang-orang berpengetahuan berada beberapa tingkat di atas orang awam. Dalam hal ini, pemahaman kontekstual jelas memerlukan daya nalar yang lebih tinggi dibandingkan sekedar pemahaman tekstual saja. Dengan demikian, pantaslah kiranya jika Allah dalam Al-Qur’an dan Nabi dalam banyak hadis beliau, memuji dan menyatakan bahwa orang yang berilmu pengetahuan, yang memakai akal dan nalar, memiliki derajat yang tinggi jauh berbeda dengan orang awam.

JAWABAN

Pada surat Al-Hijr ayat 19 dikatakan bahwa Allah telah menghamparkan bumi. Disitu tidak ada dikatakan bagian yang dihamparkan adalah bagian bumi tertentu, tetapi yang terhampar adalah bumi secara mutlak. Sehingga dengan demikian, jika kita berada di suatu tempat di bagian manapun dari pada bumi itu (selatan, barat, utara, dan timur), maka kita akan melihat bahwa bumi itu datar saja, SEOLAH-OLAH TERHAMPAR di hadapan kita. Kemudian jika kita berjalan dan terus berjalan dengan mengikuti satu arah yang tetap, maka bumi itu akan terus menerus kita dapati terhampar di hadapan kita sampai suatu saat kita kembali ke tempat semula saat awal berjalan. Hal ini telah jelas membuktikan bahwa justru bumi itu bulat adanya. Sebaliknya, jika saja bumi itu berbentuk kubus, misalnya, maka pasti hamparan itu suatu saat akan terpotong, dan kita akan menuruni suatu bagian yang menjurang, menurun, TIDAK LAGI TERHAMPAR…..!

Selanjutnya, jika bumi itu adalah sebuah hamparan seperti karpet atau tikar, maka jika ada orang yang melakukan perjalanan lurus satu arah secara terus menerus, maka orang itu pada akhir perjalanannya akan sampai pada ujung bumi yang terpotong, dan tidak akan pernah kembali ke tempatnya semula, di mana dia memulai perjalanannya yang pertama dulu. Penelitian dan pengalaman manusia telah membuktikan bahwa perjalanan yang dilakukan secara terus menerus ke satu arah tertentu tidak pernah menemukan ujung dunia yang terpotong, melainkan terus menerus yang ditemukan hanyalah hamparan demi hamparan di tanah yang dilalui, untuk kemudian perjalanan itu berakhir pada tempat semula saat perjalanan pertama dimulai. Hal ini tidak mungkin dapat terjadi jika saja bumi itu tidak bulat keberadaannya.

Penjelasan yang lebih gamblang adalah pada surat Al-Baqarah ayat 22: “ Dia (Allah) yang telah menjadikan bumi itu firasy (hamparan, kapet) BAGIMU ……” Perhatikan kata-kata “bagimu”. Al-Qur’an dalam hal ini, tidak sekedar mengatakan bahwa bumi itu hamparan umpama karpet saja, kemudian berhenti pada kalimat itu, tapi ada kata tambahan lain yaitu “bagimu”. Artinya, bagi kita manusia yang tinggal di atas permukaan bumi ini, bumi terasa datar. Walaupun, bumi itu pada kenyataannya adalah tidak datar. Hanya TERASA DATAR bagi kita manusia. Terasa datar bukan berarti benar-benar datar, bukan….?

Penjelasan kata “karpet (firasy)” bagimu bukankah bisa diartikan sebagai sesuatu yang berfungsi untuk diduduki atau dipakai tidur, dengan aman dan nyaman…?. Kata firasy dalam bahasa Indonesia dapat diartikan karpet, atau ranjang adalah sesuatu yang nyaman dan aman dan dipakai untuk tidur. Nampaknya arti seperti ini dapat dipakai, sebab keberadaan struktur bumi ini memang berlapis-lapis. Bagian intinya sangat panas dengan suhu ribuan derajat celcius yang mematikan. Namun demikian, pada bagian LAPISAN YANG PALING ATAS, ada sebuah lapisan keras setebal 70 kilometer, disebut lapisan kerak bumi yang paling aman dan nyaman, dengan suhu yang aman pula bagi kehidupan. Seolah-olah lapisan bumi bagian atas itu adalah ‘karpet’ atau ‘ranjang’ yang terbentang luas dan melindungi manusia serta seluruh makhluk Allah yang berada di atasnya, aman dari bahaya lapisan bumi bagian dalam yang cair, yang sangat panas lagi mematikan itu.

Kemudian dalam QS.Qaf:7, “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata…”

Perhatikan gambaran bumi dalam ayat lainnya:

waal-ardha ba’da dzaalika dahaahaa
[79:30] Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

tejemahan bahasa Indonesia kembali menyaakan kata ini dengan ‘hamparan’.

Lalu ketika Al-Qur’an menyebut kata ‘al-ardha‘ atau ‘al-ardhi‘ yang diterjemahkan menjadi ‘bumi’, bisa juga merujuk kepada ‘permukaan bumi’ atau lapisan bumi paling luar tempat kita berpijak, lihat ayat ini :

walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataa’un ilaa hiinin
[2:36] dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.”

wa-idzaa tawallaa sa’aa fii al-ardhi liyufsida fiihaa wayuhlika alhartsa waalnnasla waallaahu laa yuhibbu alfasaada
[2:205] Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan
Ayat-ayat tersebut merupakan sinyal-sinyal ilmiah dari Al-Qur’an tentang proses pembentukan kulit bumi, tempat kita berpijak, disitu ada indikasi terjadinya proses yang berangsur-angsur, mulai dari sedikit lalu meluas menjadi seperti permukaan bumi yang ada sekarang, ibarat orang menggelar/menghamparkan permadani..

Kata ‘farsya’ juga diartikan sebagian para ulama dengan ‘alas’ atau ‘tunggangan’. Sebagian ulama tafsir mengartikan sebagai ‘yang disembelih’, dalam hal ini adalah terkait dengan kambing, domba dan sapi (lihat Tafsir Al-Mishbah – Quraish Shihab). Ini menjelaskan bahwa hewan yang diembelih tersebut bisa dimanfaatkan, misalnya kulitnya sebagai alas untuk tempat duduk.

wamina al-an’aami hamuulatan wafarsyan
[6:142] Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih.

Ini dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an yang lain :

waallaahu ja’ala lakum min buyuutikum sakanan waja’ala lakum min juluudi al-an’aami buyuutan tastakhiffuunahaa yawma zha’nikum wayawma iqaamatikum wamin ashwaafihaa wa-awbaarihaa wa-asy’aarihaa atsaatsan wamataa’an ilaa hiinin

[16:80] Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).

Maka lagi-lagi kata ‘farasy’ dalam ayat tersebut tidak mengandung unsur ‘datar’ melainkan ‘alas tempat duduk’. Tentu saja suatu yang dihamparkan/digelar/dibentangkan akan membentuk sesuai tempat dimana dia dihamparkan, hamparan akan berbentuk melengkung kalau dasar tempatnya juga melengkung, hamparan akan berbentuk datar kalau dasar tempatnya juga datar..
Kata tersebut juga dipakai dalam ayat lain :

muttaki-iina ‘alaa furusyin bathaa-inuhaa min istabraqin wajanaa aljannatayni daanin
[55:54] Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat.

wafurusyin marfuu’atin
[56:34] dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

Ayat tersebut juga tidak menyinggung tentang suatu bidang yang datar, tapi mengenai suatu benda yang ‘dibentangkan‘ untuk tempat duduk-duduk atau istirahat.

al’farasyi’ dalam ayat ini diartikan sebagai ‘anai-anai/laron’ yang baru lahir sehingga posisi mereka bertumpuk-tumpuk bergerak makin lama makin meluas, maka kata ini diikuti dengan ‘al-mabtsuutsi’ = bertebaran, menyebar makin lama makin luas, dalam kalimat ini juga tidak ada korelasi antara kata ‘faraasyi’ dengan datar, melainkan menjelaskan sesuatu yang berkembang meluas. Bisa dilihat dalam ayat ini :

yawma yakuunu alnnaasu kaalfaraasyi almabtsuutsi
[101:4] Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran,


Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

alladzii ja’ala lakumu al-ardha firaasyan
[2:22] Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu

Farasya = ‘fa-ra-syin’

Kata tersebut berasal dari kata ‘farasya’ yang berarti : to spread out, extend, stretch forth, furnish = menghampar, mempunyai kata turunan : furusy (berbentuk jamak, bentuk tunggalnya :firasy). Kata ‘firasy’ berarti : hamparan yang biasanya digunakan untuk duduk atau berbaring. Dari situ kata tersebut juga bisa diartikan : permadani, kasur atau ranjang. Dalam kalimat ini tidak ada kaitan sesuatu yang terhampar dengan ‘datar’.

Ketahuilah wahai saudaraku seiman, bahwa bumi yang kita tempati ini berbentuk bulat menurut kesepakatan para ulama. Hal ini mereka nyatakan jauh-jauh hari sebelum para ilmuwan barat menyatakan hal ini. Berkata Imam Ibnu Hazm dalam Al-Fishal fil Milal wan Nihal (2/97) : Pasal penjelasan tentang bulatnya bumi. Tidak ada satupun dari ulama kaum muslimin semoga Allah meridlai mereka- yang mengingkari bahwa bumi itu bulat, dan tidak dijumpai bantahan atau satu kalimat pun dari salah seorang dari mereka, bahkan al-Quran dan as-Sunnah telah menguatkan tentang bulatnya bumi.

Hal senada pernah dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan menukil perkataan Imam Abul Husain Ahmad bin Jafar bin Munadi salah seorang ulama Hanabillah yang sangat masyhur di zamannya- berkata : Demikianlah juga para ulama sepakat bahwasanya bumi dengan segala gerakannya, baik di darat maupun di laut itu bulat [Lihat Majmu Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah 25/159] Dan Syaikhul Islam pun menukil adanya ijma para ulama mengenai hal ini dari Imam Ibnu Hazm dan Abul Faraj Ibnul Jauzi. [Lihat Majmu Fatawa 6/586]

Berkata Imam Ibnu Hazm : Kita katakan kepada orang yang tidak memahami masalah ini : Bukankah Allah mewajikan kepada kita untuk shalat Dzuhur apabila matahari telah bergeser ke arah barat (zawal)? Pasti dia akan menjawab : Ya. Lalu tanyakan kepadanya tentang makna bergesernya matahari ke arah barat, pasti jawabannya adalah bahwa matahari telah berpindah dari tempat pertengahan jarak antara waktu terbitnya dengan waktu tenggelamnya, dan ini terjadi di semua waktu dan semua tempat. Maka orang yang mengatakan bahwa bumi itu datar dan tidak bulat dia harus mengatakan bahwa orang yang tinggal di daerah bumi paling timur harus shalat Dhuhur saat matahari barusan terbit, juga orang yang tinggal di daerah paling barat tidak menjalankan shalat Dhuhur kecuali di pengunjung siang dan ini adalah sesuatu yang sudah keluar dari ketetapan syariat Islam [Lihat Al-Fishal 2/87 dengan diringkas)

Adapun firman Allah. Artinya : Dan bumi bagaimana dihamparkan? {Al-Ghasyiyah [88] : 20] Ayat ini sama sekali tidak menunjukkan bahwa bumi itu datar, karena sebuah benda yang bulat kalau semakin besar, maka akan semakin tidak kelihatan bulatnya dan akan nampak seperti datar. [Lihat Hidayatul Hairan Fi Masalatid Daurah oleh Syaikh Abdul karim Al-Humaid hal. 56]

Berkata Syaikh Bin Baz : Keberadaan bumi itu bulat tidak bertentangan dengan bahwa permukaan bumi itu datar yang layak untuk dijadikan tempat tinggal, sebagaimana firman Allah Taala. Artinya : Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan [Al-Baqarah [2] ; 22]

Juga firmanNya. Artinya : Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak? [An-Naba [78] : 6-7] Artinya : Dan bumi bagaimana dihamparkan ? [Al-Ghasyiyah [88] : 20]

Kesimpulannya, bumi itu bentuknya bulat namun permukaannya datar agar bisa dijadikan tempat tinggal dan dimanfaatkan oleh manusia. Dan saya tidak menemukan dalil naqli dan hissi yang menentang masalah ini [Lihat Al-Adilah An-Naqliyah wal Hissiyah oleh Syaikh Ibnu Baz hal. 103]

LANGITPUN BULAT

Adapun mengenai keberadaan bahwa langit itu bulat, maka ini pun sesuatu yang telah disepakati oleh para ulama Islam. Berkata Imam Ibnu Katsir : Imam Ibnu Hazm, Ibnul Munadi dan Ibnu Jauzi serta para ulama lainnya telah menukil adanya ijma bahwa langit itu bulat [Lihat Al-bidayah wan Nihayah 1/69 tahqiq DR Abdullah At-Turki, lihat juga Al-Fishal 1/97-100]

Dan ini pula yang dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah : Telah kami jelaskan bahwa langit itu bulat menurut para ulama dari kalangan sahabat dan tabiain, bahkan tidak hanya satu orang ulama yang mana mereka adalah orang paling mengetahui tentang riwayat menyatakan bahwa langit itu bulat, seperti Abul Husain bin Munadi, Ibnu Hazm dan Ibnul Jauzi [Majmu Fatawa 25/195]

Dalil mengenai masalah ini sangat banyak, di antaranya adalah firman Allah Artinya : Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya [Yasin [36] : 40] Berkata Hasan Al-Bashri bahwa maksudnya adalah berputar, berkata Ibnu Abbas : Berputar pada falak seperti falkah mighzal Falkah mighzal adalah kayu berbentuk bulat yang digunakan untuk menenun kain. Juga firman Allah. Artinya : Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap yang terjaga [Al-Anbiya : [21] : 32]

Keberadaan langit sebagai atap bumi, sedangkan bumi itu bulat maka langit pun bulat. Berkata Syaikhul Islam ibnu Taimiyah : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhabarkan bhawa Arsy itu seperti kubah, dan ini adalah sebuay isyarat bahwa langit itu bulat”. Kemudian setelah ini, pahamilah wahai saudaraku, bahwa bumi kita ini adalah pusat alam semesta. Dia berada persis di tengah-tengah lingkaran langit. Hal ini adalah sesuatu yang disepakati oleh para ulama sebagaimana dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam beberapa tempat dalam Majmu Fatawa beliau. Beliau berkata : “Bahwasanya bumi terletak di tengah bulatan langit. Yang menunjukkan hal ini adalah bahwasanya semua benda langit itu terlihat dari bumi di segala penjuru langit dalam jarak yang sama, ini semua menunjukkan bahwa jauhnya antara bumi dan langit itu sama dari segala sisi, dan ini dengan tegas menunjukkan bahwa bumi itu terletak persis di tengah-tengah” [Lihat Majmu Fatawa 25/195]

Ilmuan Eropa, Galileo Galilei (1546-1642) mengatakan dengan tegas bahwa bumi berbentuk bulat. Pernyataannya ini oleh otoritas Gereja dianggap  menyimpang sehingga dia harus dihadapkan pada hukuman mati.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebenaran pernyataan Galileo tersebut pun semakin jelas. Belakangan, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa dialah orang pertama yang menemukan teori bulatnya bumi.

Bagaimana Pendapat Ulama Islam?

Sebenarnya jauh-jauh sebelum Galileo, sudah banyak ulama dan ilmuan yang mengatakan bahwa pelanet bumi ini berbentuk bulat.

Lebih jelasnya mari kita lihat beberapa perkataan ulama Islam berikut ini:Ilmuan Islam, Ibnu Khaldun (1332 – 1406 M / 732H – 808 H): “Ketahuilah, sudah jelas di kitab-kitab para ilmuan dan peneliti tentang alam bahwa bumi berbentuk bumi….” (Muqaddimah Ibnu Khaldun, Kairo).

Ulama Islam, Ibnu Taimiyah (1263-1328 M): “Ketahuilah, bahwa mereka (para ulama) sepakat bahwa bumi berbentuk bulat. Yang ada di bawah bumi hanyalah tengah. Dan paling bawahnya adalah pusat….” (Al-Jawab Ash-Shahih li Man Baddala Din Al-Masih).

Bagi Qazuaini (seorang ilmuan), salah satu bukti bumi berbentuk bulat adalah bintang-bintang dan planet-planet yang berbentuk bulat (Atsar Al-Bilad wa Akhbar Al-Bilad).

Selain mereka, masih banyak ilmuan dan ulama Islam klasik yang menyebutkan di dalam bukunya bahwa bumi berbentuk bulat. Di antara buku tersebut adalah:

1. Muruj Al-Dzahab wa Ma’adin Al-Jauhar, oleh Mas’udi Ali Husain Ali bin Husain (w. 346 H).
2. Ahsan Taqasim fi Ma’rifah Al-Aqalim, oleh Al-Maqdisi (w. 375 H)
3. Kitab Shurah Al-Ardh, oleh Ibnu Hauqal
4. Al-Masalik wa Al-Mamalik, oleh Al-Ishthikhry
5. Ruh Al-Ma’ani, oleh Imam Al-Alusi (ulama tafsir Al-Qur’an)
6. Mafatih Al-Ghaib, oleh Fakhru Ar-Razi (ulama tafsir Al-Qur’an)
Dan lain-lain.

Apakah Pendapat Mereka Bertentangan dengan Al-Qur’an?

Tentu saja tidak. Justru Dr. Hadi bin Mar’i dalam bukunya “Mausu’ah Al-Ilmiyah fi I’jaz Al-Qur’anul Karim” (Penerbit Attawfiqiah, Kairo) mengambil dalil bumi berbentuk bulat dari isyarat Al-Qur’an. Demikian juga para ahli tafsir lainnya.  

Ada satu ayat Al-Qur’an lagi yang patut kita perhatikan sebagai tambahan penjelasan masalah ini, inilah jawaban telak tentang tuduhan bumi itu datar menurut Alqur’an:surat Az-Zumar ayat 5

خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا
هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ 

“Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha Pengampun.” (QS.Az-Zumar:5)

Kata “at-takwir” artinya adalah menggulung. Pada ayat di atas dengan jelas Allah berfirman bahwa malam menggulung siang dan siang menggulung malam. Kalau malam dan siang dapat saling menggulung, pastilah karena keduanya berada pada satu TEMPAT YANG BULAT secara bersama-sama. Bagaimana keduanya dapat saling menggulung jika berada pada tempat yang datar….? Kalau saja kejadian itu pada tempat yang datar, mestinya akan lebih tepat jika dipakai kata MENIMPA atau MENINDIH.

Dari keterangan ayat di atas juga dapat diperoleh gambaran bahwa pada permukaan bumi ini setiap saat, separuh permukaannya senantiasa malam, dan separuh lagi permukaannya adalah siang hari. Hal ini dapat digambarkan dari keterangan ayat, dimana seolah-olah bagian kepala dari sang malam itu menggulung bagian ekor dari sang siang, namun pada saat yang sama bagian kepala dari sang siang sedang menggulung pula bagian ekor dari sang malam. Sebanyak bagian siang yang digulung malam, maka pada saat yang bersamaan, sebanyak itu pula bagian malam yang sedang digulung oleh sang siang. Sekali lagi, keterangan ini menggambarkan bahwa terjadinya hal menakjubkan tersebut di atas bumi, hanya jika permukaan BUMI ITU BULAT adanya…!

Ajaibnya, keterangan-keterangan ini ditulis dalam ayat-ayat Al-Qur’an pada 14 abad yang lalu, disaat orang-orang Eropa dan Amerika masih primitif, dan masih menganggap bumi ini datar serta menganggapnya sebagai pusat bagi jagad raya ini.

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya….

Wallahu’alam bishowab….

Sumber: lampu islam

Related Posts:

8 Penyakit Hati Manusia




Nabi Muhammad Saw  ketika  di masjid beliau melihat  ada seorang pemuda disudut mesjid yang sedang duduk termenung, mukanya muram saja, menunjukkan kesedihan dimukanya, kemudian Rasul mendekat dan bertanya “ mengapa di saat begini engkau duduk tafakkur di dalam masjid dan wajahmu menampakkan kesedihan dan murah, Apakah yang sedang engkau derita sekarang ini, pemuda itu menjawab : aku ditimpa duka cita ya Rasullullah karena utang, utang telah lama,  janji sudah dekat  uang tidak ada, itu yang sedang saya renungkan ya Rasullullah, dengan tersenyum Rasulullah menjawab, sudikah engkau jika aku ajarkan kepadamu suatu bacaan apabila bacaan ini berupa doa engkau baca pagi-pagi, petang-petang engkau baca dengan hati kusyuk, insyaallah utangmu itu akan terbayar.
Tentu pemuda tadi dengan besar hati menjawab, tentu rasulullah, aku senang sekali jika engkau ajarkan kepadaku apakah doa itu, lalu Rasulullah membacakan dan mengajarkan kepada pemuda itu doa tersebut yang artinya sebagai berikut :

  Artinya :
“Ya tuhanku, aku berlindung kepada engkau dari pada kesusahan dan duka cita, daripada lemas dan malas, dan aku berlindung daripada engkau dari Bakhil (berat mengeluarkan uang) dan daripada pengecut atau penakut, dan aku berlindung daripada engkau dari pengaruh berutang dan daripada kekuasaan orang lain atas diri kita sehingga kita tidak mempunyai kemerdekaan pribadi lagi,
Inilah 8 yang diminta kepada Allah Swt, semoga kita tidak diserang oleh penyakit ini, apabila kita diserang penyakit ini maka kita akan menjadi pribadi yang lemah, tidak lagi mempunyai personality yang tegak padahal dalam didikan agama kita, tempat kita takut Cuma satu yaitu Allah SWT.

Related Posts:

Ikan Hiu Paling Besar Di Dunia


Hiu, siapa yang tidak tahu dengan ikan ganas yang hidup di lautan lepas ini. Ikan ini bisa mengancam hidup manusia yang sedang berenang di laut. Mungkin karena keganasan ikan satu ini, maka tak heran jika banyak produsen film yang membuat cerita berdasarkan hiu ini.
Sebenarnya hiu baru memangsa manusia jika dirinya merasa terancam, makanan hiu yang utama sebenarnya bukan daging manusia, melainkan hewan-hewan kecil, ikan-ikan kecil dan plankton.
Terlepas dari hal itu, ada beberapa jenis ikan hiu paling besar di dunia yang mungkin sebelumnya Anda belum mengetahuinya.
1. Pacific Sleeper Shark 
Inilah jenis ikan hiu terbesar di dunia yang pertama, Pacific Sleeper Shark, dari namanya saja tentu Anda sudah dapat menebak jika ikan hiu ini berasal dari perairan samudera Pasific. Ikan hiu jenis ini bisa Anda temukan di kedalaman 6.500 kaki dari permukaan laut.
Jenis ikan hiu ini yang sudah mencapai dewasa, berat tubuhnya bisa mencapai 362,87 kilogram, dan panjang pun bisa mencapai 23 kaki.
2. Tiger Shark 
Diantara spesies ikan hiu yang memiliki predikat sebagai ikan hiu yang paling besar di dunia, boleh dikatan jika ikan hius jenis Tiger Shark adalah salah satu yang paling ganas dibanding dengan ikan hiu yang lainnya. Tiger Shark dewasa panjangnya bisa mencapai 24,3 kaki dengan berat hingga 907,18 kilogram, banyak kasus yang menyatakan jika ikan hiu jenis ini yang paling sering menyerang para perenang.
3. Great White Shark 
Great White Shark ini juga mendapat julukan sebagai ikan hiu yang paling ganas di dunia. Jika Anda sedang berenang di laut, Anda harus berhati-hati dengan ikan hiu yang satu ini, Great White Shark bisa di temukan di pantai dan di semua lautan. Panjang ikan hiu ini bisa mencapai 26,2 kaki dengan berat hingga 2.267,96 kilogram.
4. Basking Shark 
Basking Shark mampu memiliki panjang tubuh hingga 40 kaki dengan berat yang dapat mencapai 19 ton. Namun Anda tidak perlu khawatir, Basking Shark bukanlah ikan hiu pemangsa seperti Tiger Shark atau pun seperti Great White Shark. Makanan utama ikan hiu ini adalah plankton-plankton yang ada di lautan, selain itu Basking Shark juga memiliki gerakan berenang yang sangat lambat.
5. Whale Shark 
Inilah keluarga ikan hiu yang besar dan yang paling tua. Whale Shark sudah ada sejak 60 juta tahun yang lalu. Diantara ikan hiu yang lainnya, ikan hiu jenis ini mampu hidup hingga 70 tahun, berat tubuhnya bisa mencapai 15 ton dengan panjamg bisa mencapai hingga 11 kaki. Sama seperti Basking Shark, ikan hiu Whale Shark bukanlah jenis ikan hiu pemangsa.

Related Posts:

Abu Nawas Menipu Tuhan


Setelah para murid Abu Nawas mulai mengerti mengapa pertanyaan yang sama bisa menghasilkan jawaban yang berbeda.
Murid Abu Nawas bertanya lagi.
"Wahai guru, mungkinkah manusia bisa menipu Tuhan?" tanya muridnya.
"Mungkin." jawab Abu Nawas.
"Bagaimana caranya?" tanya si murid penasaran.
"Dengan merayuNya melalui pujian dan doa." jawab Abu Nawas.
"Ajarkan pujian dan doa itu padaku wahai guru." pinta muridnya.
Doa itu adalah:
Ilahi lastu lil firdausi ahla, walaa aqwa 'alan naril jahimi, fahabli taubatan waghfir dzunubi, fainnaka ghafiruz dzanbil 'adhimi"
Arti doa tersebut adalah:
"Wahai Tuhanku, aku ini sama sekali tidak pantas menjadi penghuni surgaMu, tetapi aku juga tidak tahan terhadap panasnya api neraka. Oleh sebab itu terimalah taubatku serta ampunilah dosa-dosaku. Karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang mengampuni dosa-dosa besar."

Related Posts:

Apa itu E-mail


E-mail merupakan singkatan dari Elektronic Mail yang berarti surat menyurat dalam Internet. E-mail banyak digunakan karena alasan mudah dikirim dan cepat sampai tujuan. E-mail tidak memerlukan kertas atau perangko, melainkan cukup mengetik melalui keyboard dan dalam hitungan detik setelah dikirim, surat akan sampai tujuan meskipun jarak penerima mencapai ribuan kilometer, tanpa batasan ruang dan waktu.
E-mail merupakan salah satu fasilitas dari Internet yang paling sering digunakan dan paling populer. Setidaknya setiap orang yang mengakses Internet, mereka pasti tidak lupa memeriksa kotak masuk (inbox) dalam e-mailnya, karena hanya inilah sarana pengiriman surat yang pali
ng murah di dunia.

Related Posts:

Pada Akhir Zaman Islam Akan Menjadi Asing




Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam memberitahu kita, beliau bersabda "Akan datang masa dimana Islam akan kembali asing sama sebagaimana ia bermula dalam keadaan asing". Asing bukan berarti aneh, Aneh berarti sesuatu yang tidak berasal dari dunia ini, asing berarti masyarakat dan dunia dimana kau hidup,orang-orang akan berpikir bahwa hidup adalah tentang hal tertentu dan tujuan tertentu. Tapi islam akan kembali dalam kebenaran dan orang lain akan melihatnya seakan-akan Islam  dan pengikutnya berada dalam jalur yang sangat aneh.Tapi Rasullullah Saw tidak mengatakan ia aneh melainkan asing, asing bagi manusia. Manusia kehilangan fokus mereka sementara mereka yang menaati Islam akan  tetap fokus.
Rasulullah Bersabda yang artinya "kabar gembira dan kabar baik bagi mereka  orang-orang asing" ketika kau asing, kau melakukan hal tertentu yang sangat berbeda dengan orang-orang sekitarmu, ketika kau terbangun di malam hari  sementara orang-orang masih tidur, kau pun asing. ketika kau bicara tentang mendapatkan keridhaan Allah Swt dan membuatnya sebagai tujuanmu,  kaupun asing karena orang lain membuat hal-hal lain sebagai tujuan mereka.
Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya "Katakanlah wahai Muhammad Saw  bahwa faktanya Allah-lah yang harusnya menjadi tujuanmu.Ketika orang lain membuat hal lain sebagai tujuan utama mereka,  nafsu mereka menjadi tujuan utama mereka, kekayaan menjadi tujuan utama mereka, sebuah hubungan menjadi  tujuan utama mereka dalam hidup, jabatan tertentu yang ingin mereka gapai, mereka menjadikan itu tujuan  utama mereka dalam hidup, dan banyak hal lain. maka orang-orang seperti ini belum menjadikan Allah Swt sebagai tujuan mereka.
Seorang muslim dapat menjadikan pekerjaan, hubungan atau hal-hal seperti itu sebagai tujuan dalam hidup, meski begitu, ia tidak  boleh mendahului tujuan kita kepada Allah Swt.  Apa yang terjadi pada orang yang menjadikan hal lain tujuan utama mereka, dan lupa bahwa Allah Swt dan Akhirat adalah tujuan utama mereka. Ketika seseorang menjadikan keluarga mereka sebagai contoh jadi tujuan utama mereka,dan pekerjaan mereka menjadi tujuan mereka, lalu mereka kehilangan pekerjaan suatu hari, atau ada anggota keluarga mereka yang meninggal, apa yang terjadi pada orang yang telah kehilangan tujuan  utama mereka dalam hidup? mereka ingin bunuh diri, mereka sengsara, mereka merasa tidak ada alasan untuk hidup lagi, mereka kehilangan jalan dan tujuan mereka dalam hidup karena tujuan utama itu telah hilang.
Ketika pemuda menjadikan otot mereka sebagai tujuan utama, mereka pergi ke gym, mereka ingin pergi ke gym dan menjadikan sosok tertentu, dan mendapatkan penampilan tertentu, dan mereka menjadikan itu tujuan utama dan segala hal yang di lain itu, shalat menjadi yang kedua,  puasa menjadi yang kedua, orang tua mereka menjadi yang kedua, dan mereka hanya ingin pergi ke gym tepat waktu, dan jika hal ini hilang, kau melihat orang itu menjadi ingin bunuh diri, kau akan melihat orang ini menjadi sengsara, marah pada orang tua mereka, marah pada anak-anak mereka, marah pada  saudara/saudarinya, marah pada masyarakat, marah pada islam sendiri. karena mereka berpikir " Kenapa shalat menghalangi tujuanku?" mengapa puasa menghalangi dari tujuanku?
Ketika seseorang menjadikan selain Allah Swt sebagai tujuan mereka,inilah keadaan orang-orang ini dan ketika seseorang menjadikan selain Rasulullah Saw sebagai panutan mereka, maka ketika panutan mereka yang telah menggantikan Rasullullah mengecewakan, mereka juga menjadi sengsara, mereka jadi tidak bahagia.
Ketika Allah Swt menciptakan kita, Dia menempatkan sesuatu yang sangat special dan berharga dalam diri kita. hal yang Dia buat berharga adalah alasan kenapa Dia memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepda Bapak kita Nabi Adam As, dan berarti mereka juga bersujud kepadamu. dan iblis menolak, karena dia tahu nilaimu. Ruh yang Allah Swt tempatkan dalam diri kita yang membuat kita bernilai, dan ia butuh perawatan.  dan ruh ini punya satu tujuan. Allah Swt menciptakannya untuk memiliki hubungan yang sangat kuat dengan Allah Swt yang menciptanya. ketika kita merawat ruh ini, kita telah merawat hubungan kita dengan Allah Swt. ketika kita merawat ruh ini, maka apapun yang hilang dari dunia ini, hartamu, rumahmu, hubunganmu dengan seseorang, anggota keluargamu meninggal, pendidikan yang tidak engkau capai sesuai tujuanmu, maka kau tahu ada hal tempatmu kembali, dan itu adalah ruhmu, jiwamu, dimana ketika kau melupakannya, ruhmu mulai menangis dan berkata, "kemana kau membawaku?" mengapa kau tidak merawatku? kenapa kau hanya memikirkan tubuhmu dan nafsumu, dan kau melupakanku?, mengapa kau hanya memikirkan uang dan melupakanku?, Kenapa kau hanya memikirkan ini dan itu dan melupakan hal yang menghubungkanmu dengan Allah Swt?, jadi ketika seseorang menjadi sakit dan tidak merawat ruhnya apa yang akan terjadi pada mereka? mereka menjadi tidak sabar pada waktu tersebut. mereka menjadi marah kepada orang-orang tercintanya dan mulai menyalahkan Allah Swt sendiri.
Seorang Muslim akan menjadi orang asing. dan orang asing berarti ketika orang-orang lain mengikuti tujuan lainnya, kau mengikuti tujuan utama yang membuatmu dapat kebahagiaan di dunia ini dan juga di akhirat. Kebahagiaan ruhmu adalah tujuan yang sangat penting yang menghubungkan kepada Allah Swt. ketika kau mengikuti duniawi maka ruhmu akan mati. Subhanallah…

Related Posts: