Kisah Sebongkah Emas Dengan Tanah

Emas berkata pada tanah, “Coba lihat pada dirimu, suram dan lemah, apakah engkau memiliki cahaya mengkilat seperti aku.......???
Apakah engkau berharga seperti aku....... ???”

Tanah menggelengkan kepala dan menjawab, “Aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan tanaman dan banyak yang lain, apakah kamu bisa....... ???”

Emas pun terdiam seribu bahasa......!!!!!

Dalam hidup ini banyak orang yang seperti emas, berharga, menyilaukan tetapi tidak bermanfaat bagi sesama.

Sukses dalam karir, rupawan dalam paras, tapi sukar membantu apalagi peduli.

Tapi ada juga yang seperti tanah. Posisi biasa saja, bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapanpun.

Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain.

Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang, barulah kita benar- benar bernilai.

Apalah gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat bagi kita, keluarga dan orang lain.

Apalah arti kemakmuran bila  tidak berbagi pada yang membutuhkan.

Apalah arti kepintaran bila tidak memberi inspirasi di sekeliling kita.

Karena hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima.

Related Posts:

Betapa Buruknya Dusta

Sudah kita pahami bersama bahwa dusta merupakan perbuatan yang terlarang dan buruk.

Jika manusia itu diketahui berdusta, maka di hadapan manusia akan tetap saja dicap sebagai pendusta, walaupun dia berkata benar. Oleh karena itu, berhati-hatilah engkau jangan sampai melakukan  dusta.

Tidaklah seseorang berdusta melainkan itu adalah kehinaan baginya.

Untuk menggambarkan betapa buruknya dusta, Syaikhul Islam rahimahullah sampai berkata,

‏الكاذب أسوأ حالًا من البهيمة العجماء.

"Seorang pendusta lebih buruk keadaannya dibandingkan hewan yang tidak bisa berbicara."(Majmu’ al-Fatawa, jilid 20 hlm. 74

Related Posts:

Puasa Asyura, Jangan Sampai Tertinggal

Dunia Islam - di bulan Muharram ini ada satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang besar, yaitu puasa sunnah Asyura.

Tentang keutamaan puasa sunnah Asyura, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

"Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu."_ (HR. Muslim no. 1162).

*TATA CARA PUASA ASYURA*
Ibnu Abbas radliallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

"Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani."

Lantas beliau mengatakan, "Apabila tiba tahun depan –insya Allah– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”

Ibnu Abbas mengatakan,  "Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu alaihi wasallam sudah keburu meninggal dunia." (HR. Muslim no. 1134).

Berdasarkan hadits tersebut, ada 4 cara melaksanaan puasa Asyura:

1. Berpuasa selama 3 hari tanggal 9, 10, dan 11 Muharram

Mayoritas ulama yang memilih cara seperti ini adalah dimaksudkan untuk lebih hati-hati. Imam Ahmad yang memilih cara seperti ini (selama tiga hari) pada saat timbul kerancuan dalam menentukan awal bulan. (Al-Mughni 3/174)

2. Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram

3. Berpuasa Dua Hari yaitu tanggal 9 dan 10 atau 10 dan 11 Muharram

Ar-Rafi’i berkata, _"Seandainya terlewat tidak berpuasa pada tanggal 9 maka dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 11.″_ *(at-Talhish al-Habir 2/213)

4. Berpuasa pada 10 Muharram saja

Al-Hafidz berkata,  "Puasa Asyura mempunyai 3 tingkatan, yang terendah berpuasa sehari saja, tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9, dan tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9 dan 11."(Fathul Baari 4/246)

Info Kalender Muharram 1439H:
9 Muharram: Jumat, 29 Sept 2017
10 Muharram: Sabtu, 30 Sept 2017
11 Muharram: Ahad, 1 Okt 2017

Related Posts:

Hal inilah yang paling ditakutin oleh organ tubuh kita

Harap diingat apa yg ditakuti oleh organ2 ini?

     Ginjal : begadang

     Maag : dingin

     Paru2 : asap (rokok)

     Hati : lemak

    Jantung : Asin

    Pankreas : Makan terlalu kenyang (rakus)

    Usus : Makan tanpa pantang

    Mata : Komputer

    Empedu : Tidak  sarapan.

Maka sayangilah tubuh anda!

Karena : onderdilnya sulit diganti

Mahal ! Lagi pula belum pasti ada。

 *_Kekentalan darah_*

 Sharing dari Dokter Jantung :   *KEKENTALAN DARAH DLM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI?*

 Ada satu pertanyaan:
_Mengapa kita hrs minum AIR putih yg cukup?_

Sebenarnya jawabannya cukup " *_mengerikan_*" tetapi karena sebuah
_pertanyaan jujur hrs dijawab dgn jujur_, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:

Kira-kira *_80%_* tubuh manusia terdiri dari *AIR*.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yg memiliki kadar air di atas *_80%_*.
Dua organ paling penting dgn kadar air di atas 80% adalah:
*OTAK dan DARAH*.

 *Otak  memiliki komponen Air sebanyak 90%,
Sementara *Darah* memiliki Komponen Air sebanyak 95%.

Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah *_2 Liter sehari atau 8 Gelas Air putih_* sehari.
Jumlah di atas hrs ditambah bagi seorg *PEROKOK..!

Air sebanyak itu diperlukan utk mengganti cairan yg keluar dari tubuh kita lewat *_Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekres.
Apa yg terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari..??

Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya?

Dengan jalan "Menghisap Air dari komponen tubuh sendiri terdekat: DARAH.

Darah yg dihisap Airnya akan menjadi Kental
Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang *_Darah Encer.

Saat melewati Ginjal
(tempat menyaring Racun dari Darah),
Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah.

Dan karena Saringan dlm Ginjal halus, tidak jarang Darah yg kental bisa menyebabkan perobekan pada *Glomerulus Ginjal.

Akibatnya
Air Seni berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal.
Bila dibiarkan terus menerus,
Anda mungkin suatu saat hrs mengeluarkan  2 jt Rupiah seminggu_ utk *_Cuci Darah_*.

Bgm dgn OTAK?
Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat.
Otak tdk lagi " *_Encer_*", krn *Sel2 Otak* adalah yg paling boros mengkonsumsi Makanan & Oksigen, ini yg mengakibatkan *STROKE...!*!

Related Posts:

Apa Gunanya Hartamu Jika Ajal Telah Menjemputmu

Dunia Islam - Telah menjadi keyakinan setiap orang bahwa yang namanya kematian pasti akan datang menjemput setiap kita, tak terkecuali.

Tapi sering kali kita lalai atau dilalaikan dari kematian. Kita sibuk mengumpulkan dunia di tangan kita sebanyak-banyaknya tanpa pernah merasa cukup.

Padahal apa gunanya semua itu tatkala kematian menghampiri kita?!

Ibnus Sammak Muhammad bin Shubaih rahimahullah berkata,

‏هب الدنيا في يديك ومثلها ضم إليك، وهب المشرق والمغرب يجيء إليك، فإذا جاءك الموت فماذا في يديك؟!

"Anggaplah dunia ada di genggamanmu dan ditambah lagi yang semisalnya, dan anggaplah Timur dan Barat datang kepadamu. Namun jika kematian telah datang kepadamu, apa gunanya yang ada di tanganmu tersebut?!" (Siyar A’lamin Nubala', jilid 8 hlm. 330).

Oleh karena itu, sadarlah segera! Apa kita akan terus sibuk mengejar dan menggenggam dunia? Jangan kau lupakan bekalmu untuk menghadapi kematian. Kumpulkan bekal kematianmu sebanyak-banyaknya, jangan sampai kau terlalaikan.

Related Posts:

Jangan Biarkan Setan Menertawakanmu


Dunia Islam-Perkara yang dianggap sepele, yang sudah menjadi kebiasaan kebanyakan orang, padahal merupakan sebuah kekeliruan yang perlu diluruskan, adalah bersuara ketika menguap.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin hendaklah dia memuji Allah, dan kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya." (HR. Bukhari No. 5755 - Shahih)

Jadi sahabat, ketika kita ingin menguap hendaknya menahan semampunya, bila tidak mampu maka menutup mulut dengan tangan dan menahan suara ketika menguap.

Jangan biarkan diri kita menguap dengan bebasnya hingga bersuara sehingga membuat musuh kita (yaitu setan) merasa bahagia.

Related Posts:

Jenazah Berubah Seperti Babi, Rupanya Ini Yang Dilakukan Semasa Di Dunia


Dunia Islam - Selama mengurusi jenazah ayahnya banyak sekali kejanggalan yang dialami, banyak masyarakat yang enggan mengurus pemakamannya.

Kematian merupakan sebuah kepastian. Setiap makhluk ciptaan Tuhan pasti akan mengalaminya.

Ketika ajal menjemput kita tidak bisa lari, menghindar atau bahkan bersembunyi.

Sekalipun kita belum siap menghadap Allah, masih bergelimang dosa, dan belum sempat bertobat, namun ketika tiba masanya ajal akan tetap menjemput, tidak peduli apa pun keadaan kita.

Inilah yang dialami oleh lelaki ini, dimana kematian menjemputnya saat ia dalam kondisi tidak siap.

Jenazahnya pun tiba-tiba berubah menjadi babi. Peristiwa ini bahkan disaksikan langsung oleh Rasulullah SAW.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa nyata yang terjadi di masa Rasulullah SAW ini.

Lantas seperti apa kisahnya ?

Berikut kisah selengkapnya.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat, kemudian tiba-tiba datang seorang pemuda Arab yang masuk ke dalam masjid sambil menangis.

Melihat hal tersebut Rasulullah SAW pun bertanya, "Wahai orang muda, mengapa engkau menangis?"

Pemuda itu pun menjawab, "Ya Rasulullah, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak pula ada orang yang hendak memandikannya."

Mendengar perkataan pemuda itu, Rasulullah SAW pun memerintahkan Abu Bakar ra dan Umar ra mengikuti pemuda itu untuk melihat masalahnya.

Sehingga kedua sahabat Nabi itu pun mengikuti pemuda itu dan mendapati ayah pemuda itu telah berubah menjadi babi hitam.

Sehingga keduanya pun kembali dan memberi tahu Rasulullah SAW,

"Ya Rasulullah, kami melihat jenazah ayah pemuda ini telah berubah menjadi babi hutan yang hitam."
Mendengar penuturan kedua sahabatnya itu, maka Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya itu pun pergi ke rumah pemuda itu.

Kemudian beliau pun berdoa kepada Allah SWT, sehingga mayat itu pun berubah menjadi bentuk manusia semula.

Lalu Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya itu menshalatkan jenazah tersebut.

Akan tetapi saat hendak dikebumikan, tiba-tiba mayat itu kembali berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam.Sehingga Rasulullah SAW pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apa yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Maka berkatalah pemuda itu, "Sebenarnya semasa hidupnya ayahku ini tidak mau mengerjakan shalat."

Mendengar penuturan pemuda itu, Rasulullah SAW pun bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan shalat. Kelak di hari kiamat ia akan dibangkitkan oleh Allah SWT seperti babi hutan yang hitam."

Kemudian dalam riwayat lainnya, diceritakan pada masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra terdapat seorang lelaki yang meninggal dunia.

Ketika mereka hendak menshalatkan jenazah itu tiba-tiba kain kafannya bergerak.

Sehingga mereka pun membuka kain kafan itu, dan terkejutlah semua yang hadir karena melihat ada seekor ular yang sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darahnya.

Semua orang yang hadir pun berusaha untuk membunuh ular tersebut.

Akan tetapi, tiba-tiba ular itu berbicara seperti manusia.

Ular tersebut berkata, "Laa ilaaha illallhu Muhammadu Rasulullah, mengapa kamu sekalian hendak membunuhku?

Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah SWT yang memerintahkan kepadaku supaya menyiksa jenazah ini hingga sampai hari kiamat nanti."

Lantas para sahabat pun bertanya, "Apa kesalahan yang telah dilakukan jenazah ini?"


Maka berkatalah ular tersebut, "Dia telah melakukan kesalahan, di antaranya saat ia mendengar adzan, dia tidak mau datang untuk shalat berjamaah, ia tidak mau mengeluarkan zakat hartanya dan dia tidak mau mendengarkan nasihat para ulama. Maka inilah balasan untuknya."

Kedua kisah ini hanyalah sedikit dari kisah tentang balasan dari Allah SWT terhadap orang-orang yang sengaja meninggalkan shalatnya, tanpa alasan yang dibenarkan.

Dan kelak di akhirat orang-orang seperti ini akan memperoleh siksaan yang jauh lebih mengerikan daripada siksaan yang ditampakkan Allah SWT di dunia.

Sumber: Wajib baca

Related Posts:

KEWAJIBAN MENCARI REZEKI YANG HALAL


Dunia Islam - Pesan istri para as-salaf ash-shalih (para pendahulu kita yang baik) bila suaminya keluar dari rumahnya :
إِيَّاكَ وَكَسْبَ الْحَرَامِ، فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الْجُوْعِ وَلاَ نَصْبِرُ عَلىَ النَّارِ
“Jauhi olehmu penghasilan yang haram, karena kami mampu bersabar atas rasa lapar tapi kami tak mampu bersabar atas neraka.”
(Mukhtashar Minhajul Qashidin)
Mencari rezeki merupakan tuntutan kehidupan yang tak mungkin seseorang menghindar darinya. Seorang muslim tidak melihatnya sekadar sebagai tuntutan kehidupan. Namun ia mengetahui bahwa itu juga merupakan tuntutan agamanya, dalam rangka menaati perintah Allah untuk memberikan kecukupan dan ma’isyah kepada diri dan keluarganya, atau siapa saja yang berada di bawah tanggung jawabnya, Tetapi tidak juga hanya melakukan amalan, tanpa usaha, rezeki akan datang. Intinya semuanya tetap harus diimbangi antara doa dan usaha.
اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ
"Ya Allah, aku minta pada Engkau akan pemberian rizki yang halal, luas, baik tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu"

Related Posts:

Betapa Cepat Hari-Hari Berlalu


Dunia Islam - Kalau kita mau merenung sebentar kita akan menyadari bahwa waktu ini berlalu demikian cepatnya.

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizahullah berkata,

‏تفكروا في سرعة مرور الأيام والليالي، وتذكروا بذلك قرب انتقالكم من هذه الدنيا، فتزودوا بصالح الأعمال.

"Renungkanlah betapa cepatnya hari-hari dan malam-malam berlalu, dan dengan itu ingatlah bahwa telah dekat waktu kalian meninggalkan dunia ini, sehingga kalian pun mempersiapkan bekal dengan amal shalih."

Berapa tahun atau puluhan tahun yang sudah kita lewati? Serasa kita baru melewatinya beberapa hari atau pekan yang lalu.

Sudah sepantasnya kita lebih memperhatikan dan memanfaatkan waktu secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk amal shalih.

Bahkan Allah ta’ala telah bersumpah dengan menyebut masa(waktu) dalam firman-Nya,

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

_"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran."_ *(Al-‘Ashr:1-3)*

Related Posts:

Satu Kata


Dunia Islam - Terkadang hanya dengan satu kata  seseorang bisa masuk surga atau sebaliknya karena satu kata pula seseorang bisa masuk neraka.

Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

((إن الرجل ليتكلم بالكلمة من رضوان الله تعالى ما يظن أن تبلغ ما بلغت يكتب الله عز وجل له بها رضوانه إلى يوم القيامة، وإن الرجل ليتكلم بالكلمة من سخط الله تعالى ما يظن أن تبلغ ما بلغت يكتب الله تعالى بها عليه سخطه إلى يوم يلقاه )) صحيح البخاري

"Sesungguhnya seseorang akan berkata dengan SATU KATA yg diridoi Allah ta'ala, tanpa ia sadari Allah ta'ala menentukan keridoan untuknya hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya seseorang akan berkata dengan SATU KATA yg dibenci Allah ta'ala, tanpa ia sadari Allah ta'ala menentukan kemurkaannya sampai hari kiamat.." (HR. Bukhori)

Oleh karena itu sahabat, hati-hatilah dengan ucapan kita. Jangan sampai kita mudah mengucapkan ucapan-ucapan buruk yang dimurkai Allah ta'ala.

Related Posts:

Aib kita Akan Ditutup oleh Allah dengan Amalan ini


Dunia Islam - Kaum Muslimin yang dirahmati Allah ta'ala. Demi Allah..! Seandainya bukan karena Allah yang menutup aib dan dosa kita, maka kita akan berjalan dengan penuh rasa malu di hadapan orang banyak. Tidak ada yang sanggup menengadahkan wajahnya.

Kemuliaan kita dihadapan manusia bukan hanya karena kebaikan-kebaikan yang kita tebarkan, melainkan karena Allah menutup aib dan dosa kita. Oleh karena itu, sungguh kita sangat membutuhkan penutup aib dan dosa ini.

Ketahuilah bahwa di antara sebab Allah ta'ala menutup aib kita adalah dengan cara menahan amarah. Menahan amarah dihadapan manusia tatkala mereka menghina, merendahkan, dan mencaci pribadi kita.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

و من كف غضبه ستر الله عورته

_"Dan barangsiapa yang menahan amarahnya, niscaya Allah menutup aibnya."_ (HR. Ath Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir, no. 13646, hasan)

Masya Allah..., barangsiapa yang mampu menahan amarahnya maka ia berhak mendapatkan hadiahnya yaitu Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.
Siapakah di antara kita yang tidak ingin ditutup aibnya?

Related Posts:

Jangan Asal Bersaing


Dunia Islam-Coba kita perhatikan keadaan kita masing-masing. Sering kali kita merasa tertekan dan sedih tatkala kawan kita mampu mengungguli kita dalam dunia kita.

Akan tetapi mungkin sebaliknya, kita serasa tidak terjadi apa-apa tatkala kawan kita mengungguli kita dalam hal akhirat. Tak ada rasa dikalahkan, tak ada rasa sediih.

Maka tak heran jika kebanyakan kita mengerahkan berbagai daya upaya, berlomba untuk bisa mengungguli orang lain dalam hal dunia.

Padahal yang diperintahkan atas kita adalah berlomba-lomba dalam kebaikan/amal sholeh. Allah ta'ala berfirman,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

_“Berlomba-lombalah dalam kebaikan”_ (QS. Al Baqarah: 148).

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, _"Barangsiapa yang berusaha mengungguli agamamu, maka berlombalah dan kalahkan dia, dan barangsiapa yang berusaha menyaingi duniamu, maka biarkanlah dia dengan dunia."_ (Adabul Hasan Al Bashri: 68)

Jadi tak usah risau jika ada orang lain yang mengungguli duniamu, tetaplah tenang. Justru seharusnya engkau lebih memperhatikan akhiratmu. Bersedihlah jika ada orang lain yang mengunggulimu dalam hal akhirat.

Related Posts: