Sejarah Asal Mula Bangsa Aceh


Konon keturunan bangsa Aceh adalah dari tanah Persia. Seperti kita sering dengar kepanjangan ACEH sebagai Arab, China, Eropa, dan Hindustan (India). Namun sampai sekarang jarang para sarjana yang mengangkat kisah seperti ini. Hanya Affan Jamuda dan A.B. Lila Wangsa yang menulis “Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pelajaran mengenal diri sendiri)” menyebutkan: Wangsa Acheh saboh wangsa nyang jak meunanggroe rot blah barat pulo Ruja. Wangsa nyan asai phon nibak wangsa Achemenia, Wangsa Achemenia nyang asai jih phon bah binak buket Kaukasus di Europa teungoh. Wangsa Achemenia nyang hudep bak thon 2500 GM (gohlom masehi). Wangsa Achemenia saboh wangsa nyang harok meurantoe, sampoe wangsa nyang meusipreuk bansaboh Asia, Afrika, Europa ngon pulo Ruja. Nyang saboh turonan neuweh u tanoh Parsi jeut keuwangsa Parsia, nyang sabih suke neuweh u pulo Ruja, dudoe teuma jeut keu-wangsa Acheh.Wangsa Acheh asai phon nibak wangsa Achemenia-Parsia-Acheh, Affan Jamuda and AB. Lila Wangsa, Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pidie: Angkasa Muda, 2000).
Terjemahannya; Bangsa Aceh adalah satu bangsa yang membangun negeri di sebelah barat Pulau Ruja (Sumatera). Bangsa ini asalnya dari bangsa Achemenia, bangsa Achemenis berasal dari sebuah bukit Kaukasus di Eropa Tengah. Bangsa Achemenia hidup sekitar 2500 Tahun sebelum Masehi. Bangsa Achemenia satu bangsa yang suka merantau, sampai bangsa ini tersebar di seluruh Asia, Afrika, Eropa dan juga Pulau Ruja. Satu keturunan pindah ke tanah Persia, kemudian menjadi bangsa Persia, yang satu suku lagi pindah ke Pulau Ruja, kemudian lahir bangsa Aceh. Bangsa Aceh pertama sekali berasal dari bangsa Achemenia-Parsia-Acheh). Tentu saja itu bukan sebuah kebetulan, jika kemudian kita temukan akar sejarah migrasi manusia dari Persia, bahkan sebelum Raja Darius (521-486 Sebelum Masehi) yang menguasai Persia, konon beragama Zoroasther. Raja ini menyebarkan sayap pemerintahannya sampai Eropa, Anatolia, Mesir, Mesopotamia, dan India Barat.
Dalam buku A History of World Societies disebutkan bahwa: “They had created “world empire” encompassing of the oldest and most honored kingdoms and peoples of the ancient Near East.” Jadi, ada benarnya bahwa penggalan lagu Rafly di atas, yaitu “Beek tabeoh kada wangsa meutuwah; turounan meugah meuri-ri wangsa; khujja ngoen majja lakap geupajah; turoenan meugah dorius raja”. Sampai sekarang, bukti sejarah ini memang masih mengundang sejumlah tanda tanya. Sebab, di dalam sejarah, selalu disebutkan nama Parsia di dalam sejarah Aceh, namun jarang yang bisa menarik kembali kemana arah sejarah Aceh sebelum Masehi atau sebelum Islâm datang ke daerah ini. Pada masa Darius dan anaknya Xerxes (486-464 Sebelum Masehi), mereka telah membangun suatu monarki kekuasaan, yang ternyata telah disebutkan sebagai “world empire” (kerajaan dunia) hingga menjadi cikal bakal beberapa kerajaan di Timur Tengah.

Kemudian Jamuda dan Lilawangsa menulis: hon teuka di tanoh Parsi (Iran-Irak jinoe). Sabab musabab neueuka sampoe roh neumeunanggroe lam pulo ruja. Bak zameun Raja Dorius neumat keurajeun di Parsia, lam masa nyang kuasa keurajeun Raja Dorius luah lagoina mulai di Meuser troh u Hindi ngan lam pula Ruja. Lam masa nyan keu wangsa-ureung bako-bako di nanggroe Parsia neujak duek u nanggroe blah barat pulo Ruja nyang dudoe neulakap Nanggroe Aceh. Yoh goh nyang lam tanoh Acheh kana Aulia-Aulia Allah, nyang sahe naggroe Acheh milek harta Aulia-Aulia Allah (Bangsa Persia sebelum menjadi bangsa Aceh, pertama kali datang di tanoh Parsia (Iran-Irak sekarang). Sebab datangsampai membangun negeri di Pulau Ruja. Pada masa zaman Raja Darius memegang tampuk kekuasaan di Persia, pada waktu itu wilayah kekuasaan Raja Darius sangatlah luas sekali mulai dari Mesir hingga ke India sampai ke Pulau Ruja.

Pada zaman itu berbagai bangsa di negeri Persia berangkat menetap di sebelah Barat Pulau Ruja kemudian diberinama Nanggroe Aceh. Sebelum itu di tanah Aceh sudah ada wali-wali Allah, yang jaga negeri Aceh milik harta-harta Aulia Allah). Jadi, dapat dipastikan bahwa asal usul indatu orang Aceh adalah dari Parsia yang datang ke Pulau Ruja, sebuah pulau yang kemudian diberi nama Aceh. Namun yang menarik adalah jika benar pada zaman Raja Darius yang beragama Zoroasther sudah ada Wali-Wali Allah di Aceh, maka pertanyaannya adalah apa benar sudah ada agama yang menyembah Allah sebelum Masehi. Sebab ungkapan bahwa Aceh milik atau tanah para Wali juga ditemukan dalam ungkapan lagu Rafly berikut, Han geu meu kafe ureung Aceh nyang/ ’Saweub bumoe nyang tanoh Aulia/ Geutem sut nyawong peudong kheun Allah/ Kameunan reusam geutung pusaka… (Tidak akan menjadi Kafir orang Aceh itu/Sebab bumi ini adalah tanah Aulia/ Rela mengeluarkan nyawa untuk mempertahankan kalimah Allah/ Begitu adat yang diambil sebagai pusaka). Sayangnya semua sejarah itu masih berupa catatan perang. Kegemilangan Aceh sebagai salah satu kerajaan besar hanya cerita manis.

Ada yang menarik tentang Aceh, yakni simbol agama yang dikekalkan dalam suasana dayah, sebagai pusat sumber ilmu agama Islam tempoe doeloe. Ketika Aceh hendak dijajah, semua suku dan ulama di Aceh sepakat melawan penjajahan. Karena itu, konsep kebencian orang Aceh terhadap penjajahan, bukan karena kebencian etnisitas atau sejarah, tetapi karena melawan penindasan atau penjajahan merupakan jihad. Hal itu dibuktikan oleh Tgk Chik Pantee Kulu dengan karyanya kitab Hikayat Prang Sabi yaitu membakar semangat orang Aceh melawan penjajah dengan ideologi agama.
Dalam konteks etnis, orang Aceh adalah orang yang berjiwa kosmopolitan alias bisa menerima siapa saja atau suku bangsa apapun. Untuk mengelompokkan etnisitas, sistem kerajaan Aceh menyusun kependudukan berdasarkan negeri asal suku bangsa tersebut, sebagaimana dilukiskan dalam hadih maja “Sukee lhee reuthoh bak aneuk drang, Sukee ja sandang jeura haleuba, Sukee tok bate na bacut bacut, Sukee imuem peut yang gok-gok donya”. Sukee di sini dalam kata lain artinya suku sehingga hadih maja ini menggambarkan keragaman suku bangsa di dunia yang berdomisili di Aceh. Semuanya berhasil disatukan oleh sultan Alaidin Riayatsyah Al Qahhar (1537-1565) di bawah panji Islam dan terayomi di bawah payung kerajaan Aceh Darussalam.

Mengenai asal usul masyarakat Aceh, HM. Zainuddin (1961), mengatakan bahwa orang dari suku Batak/Karee membentuk kaum Lhee Reutoih. Orang asing lainnya seperti Arab, Persia, Turki, Keling (dagang), Melayu semenanjung, Bugis membentuk kaum Tok Batee Sultan berasal dari kaum Tok Batee. Kaum percampuran dari Hindu dan Batak Karee membentuk group baru menjadi kaum Ja Sandang. Pimpinannya diberi gelar dengan panglima kaum dengan gelar kaum imeum peut. Sedangkan orang Gayo, sebagaimana dikutip Gerini (HM. Zainuddin, 1961) menghubungkannya dengan Dagroian sesuai dengan catatan- catatan Marcopolo. Menurutnya, Dagroian berasal dari kata-kata drang – gayu, yang berarti orang Gayo. Masyarakat tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Perubahan itu bisa saja berpunca di dalam masyarakat itu sendiri atau bersumber dari luar lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Aceh mempunyai comparative advantage karena menjadi pusaran dunia, transit pertama sebelum ke bagian Nusantara.“
Terakhir, saya ingin menegaskan bahwa dalam sejarah kebudayaan Aceh, persoalan bersatu dan berpisah adalah hal yang sangat biasa. Artinya, mereka bisa bersatu dengan kelompok manapun,namun budaya yang sudah mengakar yang dibalut dengan kualitas tradisi Islam tidak akan pernah dapat dihentikan. Jiwa nasionalisme orang Aceh yang menjadi bagian dari Indonesia merupakan satu nafas dalam perjuangan mereka, sejauh itu tidak dikhianati. Adapun nasionalisme di Indonesia walaupun masih didominasi oleh pemahaman kebudayaan Jawa, agaknya memang telah mewariskan persoalan sejarah yang tercecer. Artinya, sejarah nasionalisme di Indonesia adalah sejarah yang dikendalikan oleh pemerintah. Sehingga dinamika kebudayaan di daerah dianggap sebagai ‘aset’ bukan pelaku utama, untuk tidak mengatakan mereka tidak memberikan arti yang signifikan. Hal ini belum lagi dimana ‘aset’ budaya Indonesia cenderung dijadikan sebagai objek untuk kepentingan sosial politik, bukan kepentingan kebudayaan bangsa Indonesia.
SUMBER: Sejarah Aceh

Related Posts:

BENARKAH KALENDER ISLAM TIDAK SAMPAI 1500 H ? PADAHAL SEKARANG SUDAH 1438 H. INI PENJELASAN SINGKATNYA...


Tidak terasa kita hidup dipenghujung Zaman.
Rasul SAW Berkata :
Zaman itu dibagi 5
1. Zaman Nubuwwah
(Zaman kenabian diawali dr Zaman Nabi Adam AS sampai Baginda Nabi Muhammad SAW)
2. Zaman Khilafah l
(dipimpin sahabat -sahabat Nabi Abu Bakar Umar, Utsman dan Ali ra).
3. Zaman Al-mulk kerajaan
(berakhir runtuhnya Dinasti Utsmani diturki kalau diindonesia Majapahit, Sriwijaya, Galu dsbnya).
4. Zaman Jababiro
(Zaman kebebasan maksiat dimana-mana dan kita hidup di Zaman ini).
Fitnah2 bertebaran untuk melemahkan kaum Muslimin (era fitnah terbesar akan terjadi saat Dajjal muncul), Org2 yg tdk cakap/dzolim menjadi penguasa (pemimpin), jumlah ummat Islam banyak ttpi bagaikan buih diatas laut (sedikit yg mau berjihad dan mau berkorban untuk agama Islam)... 
Zaman ini sdh terjadi dan sdg kita jalani saat ini...
Astaghfirullah.....
5. Zaman Khilafah ll
Zaman yg mana suasana seperti pada zaman Rosululloh SAW, nanti umat Islam akan dipimpin Imam Mahdi dan hanya berlangsung lebih kurang 9 tahun.(hari ini banyak rombongan2 dakwah bergerak diseluruh penjuru dunia dlm rangka usaha atas iman dan tanpa kita sadari itu hakikatnya adalah sbg pembuka zaman khilafah II,  dimana dgn adanya rombongan2 dakwah maka suasana org zaman dahulu mengamalkan agama scr sempurna, memakai jubah, gamis, cadar purdah dll sudah mulai nampak saat ini. Masya Allah.
Pada zaman ini pula Dajjal muncul, Nabi Isa AS jg muncul ditugaskan untuk membunuh Dajjal dan meng-Islamkan orang2 Kafir/Nashoro).
Jika di antara kita ada yang pernah berhaji dari tahun 2011, 2012, 2013, 2014, maka insya Allah pernah berjumpa dengan “calon Imam Mahdi” di dekat Ka’bah. Dan hanya orang-orang khusus saja yang mengetahui tanda tandanya. Dan kemunculan Imam Mahdi ini seperti yang pernah di nubuwahkan oleh Rasulullah adalah ditandai wafatnya Raja yang namanya bermakna nama hewan. 
Bisa jadi ia adalah Raja Fahd (Fahd: singa). Setelah itu terjadi perselisihan. Dan naik tahta raja yang banyak dosa, kemudian meninggal, kemudian muncul raja yang baik. (Bisa jadi ia adalah Raja Salman). Wallahu a’lam.
Di masa atau setelah masa pemerintahan Raja Salman inilah terjadinya pembai’atan atas Imam Mahdi. Dari pertanda ayat-ayat qauniyah tersebut, kesimpulannya adalah akhir dari fananya dunia ini sudah demikian dekat.
Marilah kita berbuat baik semaksimal mungkin, dan ajaklah setiap berjumpa sesama muslim dimanapun, untuk semakin bersungguh-sungguh memperbanyak amal akhirat.
*ALLAHU AKBAR... !!!*

Related Posts:

Hadapilah Masalah Hidupmu Dengan Tegar


Seorang Anak mengemudikan mobilnya bersama ibunya
Setelah beberapa puluh kilometer, Tiba² awan hitam dtg bersama angin kencang. Langit mjd gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti.
“BAGAIMANA, Bu? Kita berhenti?”, Si Anak bertanya.
“Teruslah.. !”, kata Ibu
Anaknya TETAP menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun.
Beberapa pohon bertumbangan, Bahkan ada yg
diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan . Terlihat kendaraan² besar juga mulai menepi & berhenti.
“Bu....?"
“TERUSLAH mengemudi!” kata Ibu sambil terus melihat ke depan.
Anaknya TETAP mengemudi dgn bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan HANYA berjarak bebarapa meter saja.
Si Anak mulai takut.
NAMUN... tetap mengemudi WALAUPUN sgt perlahan.
Setelah melewati beberapa kilo ke depan, dirasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. SETELAH beberapa kilometer lagi, SAMPAILAH mereka pd daerah yg kering & matahari bersinar.
“SILAKAN berhenti & keluarlah”, kata Ibu
“KENAPA sekarang?”, tanya-nya .
“Agar kau BISA MELIHAT seandainya berhenti di tengah badai”.
Sang Anak berhenti & keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia MEMBAYANGKAN orang² yg terjebak
di sana. Dia BARU mengerti bahwa JANGAN PERNAH BERHENTI di tengah badai KARENA akan terjebak dalam ketidak pastian.
JIKA kita sdg menghadapi “badai” kehidupan, TERUSLAH berjalan, JANGAN berhenti, & putus asa krn kita akan tenggelam dlm keadaan yg terus menakutkan.
LAKUKAN saja Apa yang dpt kita lakukan, & yakinkan diri bahwa BADAI PASTI BERLALU
KITA tidak kan pernah berhenti tetapi maju terus, Karena kita yakin bahwa di depan sana Kepastian dan Kesuksesan ada untuk kita...
*HIDUP TAK SELAMANYA BERJALAN MULUS!!!*
Θ *BUTUH* _batu kerikil_ supaya kita *BERHATI-HATI*..
Θ *BUTUH* semak berduri_ supaya kita *WASPADA*..
Θ *BUTUH* _Pesimpangan_ supaya kita *BIJAKSANA* dalam *MEMILIH*..
Θ *BUTUH* _Petunjuk jalan_ supaya kita punya *HARAPAN* tentang arah _masa depan_..
•• Hidup Butuh *MASALAH* supaya kita _tahu_ kita punya *KEKUATAN*..
•• *BUTUH* _Pengorbanan_ supaya kita tahu cara *BEKERJA KERAS*..
•• *BUTUH* _airmata_ supaya kita tahu *MERENDAHKAN HATI*
•• *BUTUH* _dicela_ supaya kita tahu bagaimana cara *MENGHARGAI*..
•• *BUTUH* _tertawa  dan senyum_ supaya kita tahu *MENGUCAPKAN SYUKUR*..
•• *BUTUH* _Orang lain_ supaya kita tahu kita *TAK SENDIRI*..
Jangan~ selesaikan *MASALAH* dgn _mengeluh, berkeluh kesah, dan marah"_, Selesaikan saja dgn *sabar, bersyukur*, dan jangan lupa *TERSENYUM*.
Teruslah *MELANGKAH* walau mendapat *RINTANGAN*, Jangan~ _takut_..
Saat tidak ada lg *tembok* utk _bersandar_, masih ada *lantai* utk _bersujud_.
Perbuatan baik yg paling *sempurna* adalah perbuatan baik yg tidak~ _terlihat_, Namun.. Dpt dirasakan hingga jauh kedlm *relung hati*.
Jangan~ menghitung apa yg *hilang*, namun hitunglah apa yg *tersisa*.
Sekecil apapun *penghasilan* kita, pasti akan cukup bila digunakan utk _Kebutuhan_ Hidup.
Sebesar apapun *penghasilan* kita, pasti akan kurang bila digunakan utk *Gaya Hidup*.
Tidak selamanya kata-kata yg *indah* itu _benar_, juga *tidak*selamanya kata-kata yg *menyakitkan* itu _salah
Hidup ini terlalu *singkat*, lepaskan mereka yg menyakitimu, *sayangi* mereka yg _peduli_ padamu. Dan *berjuanglah* utk mereka yg _berarti_ bagimu.
*Bertemanlah* dg semua org, tapi *bergaulah* dg org yg _berintegritas_ dan mempunyai _nilai hidup_ yg benar, krn pergaulan akan *mempengaruhi* cara kita hidup dan masa depan kita.

Related Posts:

Gempa 5,4 Skala Richter Guncang Banda Aceh



Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi  gempa di Kota Banda Aceh pada pukul 02.19 WIB. Jumat 13 Januari 2017.
Gempa berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) itu berpusat di 76 kilometer Barat Daya Banda Aceh, dengan kedalaman 89 kilometer.
Gempa yang terjadi pada dini hari ini berdurasi 2 – 4 detik, namun guncangan gempa yang dirasakan cukup berat.
Namun hal ini tidak membuat warga Kota Banda Aceh panik, hanya terlihat beberapa warga yang keluar dari rumah untuk melihat keadaan sekitar.
Keterangan resmi dari BMKG, gempa yang berkekuatan 5,4 SR ini tidak berpotensi tsunami.
Sumber: klik kabar.com

Related Posts:

Pantaskah Kita Mengaku Pejuang Al Qur:an


Bila lisan berucap asal-asalan.
Bila sikap tak lagi menyamankan.
Bila larangan tetap dilakukan.
Bila perintah sudah diabaikan.
Percakapan dengan teman sarat pergunjingan.
Pergaulan jauh dari adab kesopanan.
Campur baur menjadi kebiasaan.
Laki perempuan pun tak lagi mengenal batasan.
Norma sudah diterjang untuk mengikuti keinginan.
Syariat ditinggalkan untuk sekedar keumuman.
Ikhtilath menjadi makanan keseharian.
Ini kenyataan yang seolah menjadi kewajaran.
Mana atsar dari bacaan yang telah dilantunkan?
Mana pengaruh nilai dari yang kita senandungkan?
Mana jiwa-jiwa yang telah tershibghah oleh nilai-nilai kebaikan?
Luntur.
Mundur.
Kendur.
Futur.
Kita akan ditanya kelak di akhirat nanti.
Dari apa yang telah kita baca dan hayati.
Kita akan berjumpa dengan hari perhitungan.
Sekecil apa pun akan diminta pertanggungjawaban.
Kita perlu waspada dengan fenomena yang terjadi.
Penurunan akhlak Qurani melanda generasi.
Semua sangat marak akhir-akhir ini.
Lantaran setan tak rela bila neraka tak berpenghuni.
Aidh al Qarni menyampaikan nasihatnya dalam kitab Laa Tahzan, pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan merupakan serangan yang mematikan bagi jiwa dan ancaman yang membahayakan keamanan dan kedamaian diri kita.
Pasalnya, melakukan hal itu berarti kita telah bergaul dengan setan-setan pembisik desas-desus, penebar kabar bohong, peramal bencana dan petaka. Dan itu, akan membuat kita mati tujuh kali sehari sebelum kita benar-benar mati.
Sumber : Kitab Laa Tahzan

Related Posts:

Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu


Secara hitungan matematika dunia, membaca Al Quran tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al Quran.
Tapi, tahukah  bahwa waktu yang kita gunakan untuk membaca Al Quran itu sebenarnya tidak hilang begitu saja. Ia akan diganti oleh Alloh dengan keberkahan yang berlipat ganda.
Apa itu keberkahan?
Keberkahan artinya pertambahan dan pertumbuhan. Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, pekerjaan beres, produktivitas meningkat, keuntungan bertambah, kesehatan terjaga dan seterusnya.
Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al Quran.
Pernahkah  mendengar tentang orang yang stress? Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi? Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya? Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas?
Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.
Tahukah  bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka? Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.
Mengapa mereka bisa? Jawabnya karena waktu mereka penuh berkah.
Dari mana keberkahan itu? Jawabnya dari membaca Al Quran.
"Perbanyaklah membaca Al Quran. Jangan kita tinggalkan. Karena kemudahan yang akan kita peroleh akan berbanding lurus dengan kadar yang kita baca.
*Jangan membaca Al Quran di waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al Quran*.

Related Posts:

Istri Galak Mempercepat Penuaan Dini Suami


Alkisah, Imam Syafi'i itu generasi tabi'it tabi'in atau generasi kedua sesudah generasi sahabat Rasulullah SAW.
Imam Syafi'i dikenal ulama mujtahid fiqh. Saat ijtihad beliau kesulitan untuk menentukan ukuran 1 sho' = 4 mud, karena saat itu ukuran 1 mud sama dengan 1 cakupan kedua telapak tangan. Ini dirasa tidak adil karena cakupan tangan orang yang besar ukuran mud menjadi banyak, sedangkan orang yang cakupan tangannya kecil maka ukuran mud menjadi sedikit.
Kemudian Imam Syafi'i berinisiasi pergi ke kota Madinah untuk bertemu dengan orang yang paling tua, barangkali orang yang paling tua itu menangi (semasa hidupnya) dengan Rasulullah SAW, beliaupun menemukan orang yang dikehendaki. Kemudian Imam Syafi'i bertanya, "Bapak berumur berapa tahun? Orang tua itu menjawab, "umurku 75 tahun." Imam Syafi'i melanjutkan pertanyaannya, "Apakah bapak pernah bertemu dg Rasulullah?" Bapak tua itu menjawab, "Ooo... tidak, coba kamu menemui bapakku saja!"
Imam Syafi'i pun menemui bapaknya orang tua itu kmdian bertanya, "Umur Bapak berapa tahun? Bapaknya orang tua itu menjawab, "Umurku 100 tahun." Lalu Imam Syafi'i bertanya lagi, "Apakah Bapak pernah bertemu  Rasulullah?" Bapaknya orang tua itu menjawab, "Ooo... tidak, coba kamu bertanya pada bapakku saja!"
Lalu Imam Syafi'i pun menjumpai si kakek tua itu dan beliau bertanya, "Umur kakek berapa tahun?" Si kakek tua itu menjawab, "Umurku 125 tahun." Imam Syafi'i terus bertanya, "Apakah kakek menangi (semasa hidupnya) dengan Rasulullah?" Kakek tua itu menjawab, "Iya, aku menangi Rasulullah SAW." Singkat cerita, akhirnya Imam Syafi'i bisa mendapatkan ukuran 1 mud sesuai ukuran Rasulullah lewat penjelasan si kakek tua itu sebagaimana yang kita pahami sekarang ini.
Dari pengembaraan menemui 3 orang tua itu (anak, bapak dan kakek) itu ada sesuatu yang mengagumkan, akhirnya Imam Syafi'i memberanikan diri bertanya pada si kakek tua itu, "Maaf kek, kenapa kakek tampak lebih muda dan gesit dari putra kakek, dan kenapa putra kakek malah kelihatan lebih muda dan gesit dari cucu kakek?" Kakek tua itu dengan tersenyum menjawab, "Cucuku itu terlalu sering dimarahi oleh istrinya, anakku terkadang dimarahi istrinya, sedangkan aku tidak pernah dimarahi oleh istriku."
Ternyata, istri yang galak bisa mempercepat penuaan suami, atau bahkan bisa mempercepat kematian suami. Sebaliknya istri yang lembut itu bisa membuat awet muda dan memperpanjang usia suami?
Karena itu, hai para istri, jangan galak-galak pada suami ...!

Related Posts:

Tujuh Kata-Kata Mutiara Imam Syafi'i


Imam Syafi’i merupakan salah satu imam madzhab yang sangat direkomendasikan untuk hal fiqih di dunia ini. Pemikiran-pemikirannya mengenai sebuah hukum sangat cemerlang. Demikian pula banyak kata-kata yang indah keluar dari goresan-goresan tinta emas di kitab yang ia karang.
Beberapa kata-kata mutiara Iman Syafi’i di antaranya adalah:
1. “Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan”;
2. “Jangan cintai orang yang tidak mencintai Alloh. Kalau Alloh saja ia tinggalkan, apalagi kamu”;
3. “Barangsiapa yang menginginkan Husnul Khatimah, hendaklah ia selalu berprasangka baik dengan manusia”;
4. “Doa di saat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran”;
5. ” Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat”;
6. “Siapa yang menasihatimu secara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasihatimu. Siapa yang menasihatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu” dan
7. “Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafannya sedang ditenun”. []

Related Posts:

Hal-Hal Yang Sering Dilupakan Dalam Hidup



*Tiga hal yang membawa penyakit :*
1) ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
* Banyak bicara
2) ﺍﻟﻨﻮﻡ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
* Banyak tidur
3) ﺍﻷﻛﻞ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ
* Banyak makan
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ ﺗﻬﺪﻡ ﺍﻟﺒﺪﻥ :
*Empat hal yang merusak badan :*
1) ﺍﻟﻬﻢ
* Duka
2) ﺍﻟﺤﺰﻥ
* Sedih
3) ﺍﻟﺠﻮﻉ
* Lapar
4) ﺍﻟﺴﻬﺮ
* Tidak Tidur Malam
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺰﻳﺪ ﻓﻲ ﻣﺎﺀ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺑﻬﺠﺘﻪ :
*Empat hal yang menambah cerah wajah :*
1) ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ
* Taqwa
2) ﺍﻟﻮﻓﺎﺀ
* Jujur
3) ﺍﻟﻜﺮﻡ .
* Pemurah
4) ﺍﻟﻤﺮﻭﺀﺓ
* Jaga Kehormatan
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺗﺠﻠﺐ ﺍﻟﺮﺯﻕ :
*Empat hal yang menarik rezeki :*
1) ﻗﻴﺎﻡ ﺍﻟﻠﻴﻞ
* Qiyamul Lail
2) ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻻﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎﺭ
* Banyak istighfar waktu 2/3 malam
3) ﺗﻌﺎﻫﺪ ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ
* Biasa Bersedeqah
4) ﺍﻟﺬﻛﺮ ﺃﻭﻝ ﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﺁﺧﺮﻩ
* Berdzikr waktu awal pagi dan petang
ـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻭثلاثة ﺗﻤﻨﻊ ﺍﻟﺮﺯﻕ
*Tiga hal yang menjauhkan rezeki :*
1) ﻧﻮﻡ ﺍﻟﺼﺒﺢ
* Tidur waktu pagi
2) ﻗﻠﺔ ﺍﻟﺼﻼﺓ
* Sedikit sholat
3) ﺍﻟﻜﺴﻞ
* Malas
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻛﻠﻤﺎ ﻫﻤﻤﺖ ﺑﻔﻌﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﺗﺬﻛﺮ ﺛﻼﺙ ﺁﻳﺎﺕ :
*Setiap kali ingin membuat maksiat* *ingat*
*tiga ayat :*
1-" ﺃﻟﻢ ﻳﻌﻠﻢ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺮﻯ "
"Tidakkah dia mengetahui bahwa Allah
sedang melihat"
2-" ﻭﻟﻤﻦ ﺧﺎﻑ ﻣﻘﺎﻡ ﺭﺑﻪ ﺟﻨﺘﺎﻥ "
"Siapa yang takut kepada kedudukan
Tuhannya baginya dua syurga"
3-" ﻭﻣﻦ ﻳﺘﻖ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﻣﺨﺮﺟﺂ “
"Siapa yang bertaqwa kepada Allah. Dia
jadikan baginya jalan penyelesaian"
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
ﻻ ﺗﺒﺨﻞ ﺑﻬﺬﻩ ﺍﻟﻜﻠﻤﺎﺕ ﻋﻠﻰ ﺍﺻﺤﺎﺑﻚ ﻭﺍﺣﺒﺎﺑﻚ .. !!

Related Posts:

Demi Anak


By: Amalia Sinta
Bila seorang ayah ditanya; mengapa ia bekerja sedemikian keras, pasti jawabannya adalah Demi Anak.
Tapi ia lupa, bahwa anak tidak butuh begitu banyak harta, namun butuh banyak perhatian dan keterlibatan nyata ayahnya.
Agar si anak perempuan mendapat figur lelaki yang melindungi dan mencintainya, sehingga kelak ia tak mudah terjebak bujuk rayu pemuda yang membawa cinta palsu.
Agar anak lelakinya mendapat contoh nyata bagaimana bersikap. Agar tak melambai, terbawa arus LGBT atau pornografi karena penasaran mendera namun tak ada tempat bertanya..
Bila seorang ibu rumah tangga ditanya; mengapa ia mau seharian berada di rumah, pasti jawabannya adalah Demi Anak.
Tapi ia lupa, bahwa anak butuh ditemani bermain dengan terlibat langsung.
Bukan hanya disediakan sekotak besar mainan, buku-buku yang tidak dibacakan, apalagi gadget tercanggih agar duduk diam.  Sang ibu sibuk memasak, mencuci, dan terus saja membereskan rumah.
Dan dari sejak bangun tidur hingga malam tiba, si anak selalu merasa sendiri, kesepian tak berujung. Makin sedih hatinya, saat ia merengek ingin mencuri sedikit perhatian, malah cubitan yang harus ia rasakan. Sakit di kulit mungkin tak bikin melilit. Tapi torehan luka hati akan ia bawa hingga nanti..
Bila seorang ibu yang berbisnis dari rumah ditanya; mengapa ia juga sibuk mencari uang, pasti jawabannya adalah Demi Anak.
Tapi ia lupa, bahwa anaknya sering telat makan, mandi, ataupun terlalu lama nonton TV, karena ibunya sibuk membalas pesan konsumen yang tiada henti. Bisnisnya makin berkembang namun tak juga punya asisten untuk membantunya.
Sang ibu senang karena banyak pemasukan. Tapi sang anak sedih, karena hatinya merasa semakin jauh dari pelukan ibunya. Ia tak bisa paham mengapa benda kecil bernama handphone itu selalu dipegang oleh ibunya, sungguh terasa lebih penting daripada dirinya, seorang anak yang katanya sangat dicintai sang ibu. Entah kapan terakhir ia dibelai dengan lembut, dicium tanpa terburu-buru..
Bila seorang ibu yang bekerja di luar rumah ditanya; mengapa ia begitu semangat mengejar karir mengukir prestasi tinggi, pasti jawabannya adalah Demi Anak.
Tapi ia lupa, bahwa anak harus jadi prioritas, walaupun hatinya sedang cemas karena situasi kantor yang memanas.
Saat lelah mendera karena setumpuk deadline, setelah menembus macetnya jalanan kota, ia mendapati anaknya di rumah rewel tak jelas apa maunya. Ia mencoba bersabar, namun tangisnya tak jua mereda. Emosi tak bisa terbendung lagi.
Sang anak yang merindukan belaian, malah mendapat ancaman agar lekas bungkam. Dan esoknya dia harus terima dalam diam, bahwa ia akan menunggu berjam-jam lamanya hanya untuk melihat ibunya hadir lagi di rumah..
Dear orangtua yang baik,
Lihatlah kaki anak kita yang masih begitu kecil
Ia tak kan sanggup mengimbangi
Saat kita berlari mengejar dunia
Ia akan tertatih bahkan terluka
Saat ini cukuplah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bukan untuk mengejar gaya hidup
Yang tak kan pernah ada ujungnya itu..
Sungguh,
Tak perlulah bekerja hingga lembur malam, Ayah
Tak perlulah keadaaan rumah harus selalu bersih rapi sempurna, Ibu
Tak perlulah mengejar posisi tinggi dulu di kantor dan di bisnis, Bunda
Karena bila terlalu sibuk dan fokus bekerja
Kita tak punya waktu dan tenaga lagi untuk mereka
Padahal mereka sedang masanya bereksplorasi dan berekspresi
Maka kita akan bereaksi
Dengan amarah dan emosi tinggi
Dear ayah ibu yang baik,
Anak-anak sangat membutuhkan kehadiran kita
Yang nyata, terlibat dalam permainannya
Yang nyata, bertanya perasaan hati tentang kejadian yang ia alami
Yang nyata, memberikan belaian, pelukan dan ciuman yang menentramkan hatinya
Saat ini, di lima tahun pertamanya
Adalah saat tepat untuk kita membentuk karakternya
Menanamkan nilai spiritual yang kita yakini kebenarannya
Mengajarkannya nilai tentang kesopanan, disiplin, welas asih dan toleransi
Saat untuk memantau perkembangan fisik dan mental anak
Agar tak sampai gagal tumbuh
Rasanya sia-sia belaka
Bila uang yang kita kumpulkan selama ini
Hanya habis untuk biaya terapi karena kegagalan tumbuh kembang anak
Nanti, saat anak kita sudah lepas masa balita
Saat kita sudah berhasil menanamkan segala hal baik dalam hatinya
Bolehlah kau kembali menghidupkan hasrat untuk berkerja keras
Mengumpulkan pundi emas
Mengejar cita-cita yang masih tergantung bebas
DEMI ANAK,
Demi harta paling berharga bernama anak,
Saat ini hadirlah di setiap tawa, tangis dan sejuta rasa dalam hatinya
Sehingga bila kelak ia telah tumbuh besar dalam bahagia
Namamu lah yang akan ia sebut sebagai pahlawan hidupnya
Karena sungguh,
Engkaulah,
Sang Orangtua Hebat yang mampu seimbangkan antara bekerja dan keluarga..

Related Posts:

Apa Yang Harus Dikerjakan Setelah Bangun Tidur


Saudaraku, apa yg anda pikirkan pagi ini? Jawabannya pasti macam2, ada yg mikirin kerjaan numpuk di kantor, mikirin harga dan dollar yg naik trs, mikirin utang, mikir mau kemana hari ini dll. Semua yg dipikiran adlh lebih berorientasi pada diri sendiri, duniawi dan kemaslahatan pribadi.
Rasulullah Rasulullah shalallahu alaihi'wassalam bersabda :
“ Barangsiapa yg bangun di pagi hari namun hanya dunia yg dipikirkannya, shg seolah2 dia tdk melihat hak Allah dlm dirinya maka Allah akn menanamkan 4 penyakit dlm dirinya:  kebingungan yg tiada putusnya, kesibukan yg tidak ada ujungnya, kebutuhan yg tdk terpenuhi & keinginan yg tidak tercapai”. ( HR. Ath Thabrani).
Karenanya tdk heran, jika dipagi hari yg cerah ini, banyak org sdh stress, bingung, resah, gelisah, takut & berbagai penyakit dunia lainnya, krn pikirannya hanya utk dunia!.
Maka mulailah pagi harimu dg menjaga hak Allah pd dirimu, & bersyukhur krn Dia msh memberi umur dan kesempatan utk hidup, dg demikian Allah akn menjaga 'dunia'mu.
Apa yg perlu dikhawatirkan jika anda tlh mendapatkan yg lbh baik dr dunia dan seisinya?
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
‎رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”
(HR. Muslim No.725).
Apa yg anda takutkan jika Allah yg maha memiliki alam semesta ini tlh menjamin hari mu?
“Barangsiapa yg shalat subuh maka dia berada dlm jaminan Allah...” (HR. Muslim no. 163).
Dan apa yg perlu diresahkan jika dg  dzikir pagimu, Allah akn mengangkat derajatmu?
“Maukah kamu aku tunjukkan  perbuatanmu yg terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), & paling mengangkat derajatmu; lbh baik bagimu dari infak emas atau perak, ...”  Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha tinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377)
Dgn berdzikir maka  pagi mu akn mjd lbh indah & berseri.
“…Ingatlah, hanya dg mengingati Allah-lah hati mjd tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
*Lalu tutup pagimu dg sholat dhuha, bersedekah utk 360 persendianmu, maka Allah akn mencukupimu hingga sore hari* :
“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, jgn-lah engkau tinggalkan 4 raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akn mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286),
“Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.” (HR. Ahmad, 5: 354)
Betapa tenang dan damainya pagi hari jika kita mulai dg memelihara hak Allah.  Allahu a'lam.

Related Posts:

Membajakan Diri


Oleh: Bunda Rochma Yulika 

Jika kita mau berusaha dengan segala daya kekuatan kita, Allah akan tuntun menuju jalan kemudahan untuk meraih segala cita...
Jika kita menyematkan mental baja niscaya segala rintangan berupa ujian akan bisa dilewati.
Hidup itu proses belajar, maka setiap fase yang Allah hadirkan banyak sekali hikmah dan pelajaran.
Kekuatan yang ada pada diri kita menjadi ada karena kesulitan yang hadir.
Dan di sanalah kita belajar hingga terbangunlah kekuatan dan ilmu dari universitas kehidupan yang kita lewati.
Menjadi pribadi yang kuat dan senantiasa menguatkan lantaran hidup butuh perjuangan dan pengorbanan.
Manusia-manusia yang bermental baja-lah yang sanggup menjalani peliknya kehidupan.
Mereka berbekal iman agar hidup tak salah jalan.
Tsabit ibn Zuhair berkata, "Jika seseorang tidak berusaha, padahal nasibnya telah mengharuskannya berusaha, dia telah menyia-nyiakan nasibnya itu, dan akan ditinggalkan.
Namun orang yang bertekad baja tidak pernah menyerah pada ujian dan akan selalu melihat masalah dengan mata terbuka."
Dia adalah penembus zaman, yang selalu bergerak: Jika ditutup satu pintu, dia akan menerobos pintu yang lain.
Allahu Akbar...

Related Posts: