Kisah seorang Pemuda Dengan Buah Arbei


Seorang pemuda yang dikenal memiliki pemikiran cerdas dan hampir bisa dipastikan dirinya memiliki solusi atas sebuah masalah yang tengah dihadapi. Selain itu, Pemuda itu juga dikenal sebagai saudagar buah-buahan yang dipanen dari kebun miliknya sendiri yang lumayan luas.
Bahkan saking luasnya kebun yang dimilikinya, sejauh mata memandang yang terlihat adalah bak permadani hijau yang tumbuh subur.
Pada suatu hari, Pemuda itu melakukan pengawasan, melihat-lihat kebunnya tersebut. Dirinya berjalan kaki menyisiri kebunnya melewati tiap petak kebun yang ditanami berbagai macam sayur mayur dan buah-buahan segar. Dia sangat bangga dan bahagia melihat tanamannya yang tumbuh subur dan menghasilkan banyak buah yang berkualitas. Ucapan puja dan puji syukur terus menerus terucap dari bibir pemuda itu kepada Tuhan.
Inspeksi Kebun Buah.
Pada siang hari yang cukup terik itu, perjalanan pemuda itu yang sedang mengawasi lahan kebun miliknya mendadak berhenti pada sebuah petak dimana tumbuh subur pepohonan arbei.
Dia memandangi dengan detail tiap bagian pohon arbei miliknya tersebut. Dirinya memperhatikan rantingnya, daunnya hingga buahnya yang nampak segar bergelantungan.
Karena terik matahari begitu panas tepat di atas kepala dan dirinya merasa lelah, dia kemudian berhenti dan beristirahat di bawah pohon arbei yang lebat. Bekal makanan yang sudah disiapkan oleh istrinya segera dibuka dan disantapnya. Kali ini makanan yang dia bawa tidak pedas-pedas amat, sangat enak gumannya dalam hati. Dengan ditemani semilir angin yang sepoi-sepoi, dia puas menikmati makanan dari istrinya tersebut.
Setelah kenyang, dirinya menyandarkan diri pada batang pohon arbei sambil melihat ke atas, dilihatnya buah arbei yang ranum. Sesaat itu pula dirinya memandangi buah labu yang ada di petak seberang, betapa besar buahnya serta ranum.
Pemuda yang cerdas itu tidak hanya memandang saja. Ya..seperti biasa, dia mulai merenungi buah-buahan yang tumbuh segar dari kebun miliknya.
TIba-tiba saja terlintas sebuah pemikiran di benaknya.
"Aku itu heran, apa sebabnya ya pohon arbei yang sebesar ini namun buahnya hanya kecil saja. Padahal, pohon labu yang merambat dan mudah patah saja bisa menghasilkan buah yang besar-besar," ujarnya dalam hati.
Kejatuhan Buah Arbei.
Tak lama berselang, angin kecil pun bertiup menghampiri pemuda yang sedang beristirahat seolah-olah langsung menjawab pertanyaan yang ada dalam benaknya. Ranting arbei pun bergerak-gerak dan saling bergesekan dan sesaat kemudian ada sebiji buah arbei jatuh tepat di kepalanya  yang sedang tidak bersorban itu.
"Ahaa...aku tahu sebabnya," ujarnya.
Beruntung bagi dia di siang itu hanya kejatuhan buah arbei saat sedang beristirahat. Bagaimana jadinya jika saat itu dirinya kejatuhan buah labu?
Allah SWT menciptakan semua makhluknya yang ada di muka bumi ini dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing, dimana semua itu berjalan sesuai dengan fungsinya.
Saling keterikatan dan saling membutuhkan.

Sumber : kisah Teladan Islami

Related Posts:

0 Response to "Kisah seorang Pemuda Dengan Buah Arbei"

Post a Comment