Seruan Untuk Melepas Hijab Adalah Seruan Syaitan

Sadarilah bahwasanya syaitan tidak akan pernah berhenti untuk senantiasa menyesatkan manusia dari jalan kebenaran.

Di antaranya mereka berusaha menjauhkan seorang muslimah untuk berhijab menutup auratnya dengan berbagai seruan dan propaganda.

Dr. Khalid Al Mushlih hafidzahullah (twitulama) mengatakan bahwa seruan untuk melepaskan hijab adalah seruan setan. Setanlah yang pertama kali menyebabkan terbukanya aurat manusia.

Allah ta'ala berfirman,

فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا

"Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya."_ *(QS. Al-A'raf: 20)

Maka siapa saja yang ikut menyuarakan untuk melepas hijab sesungguhnya ia adalah syaitan.

Wahai saudariku, janganlah engkau ikuti seruan itu. Kenakanlah hijabmu karena itu adalah perintah dari Rabb yang menciptakanmu.

Related Posts:

Rizki


Dulu saya pikir sholat dhuha dan membaca zikir pagi/Alma'surat itu pembuka pintu rizki dan dulu saya pikir, rizqi  berwujud uang, banyak order, banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan, punya banyak asset disana-sini,
Intinya : *Harta*.

Setelah mencari tau apa makna rizqi dalam Islam (sesuai yg tertera dalam Alquran dan hadits), ternyata saya salah besar.

Ternyata,
  • Langkah kaki yg dimudahkan untuk hadir ke *majelis ilmu*, itu adalah rizqi.
  •  Langkah kaki yg dimudahkan untuk *shalat berjamaah* di masjid, adalah rizqi.
  • Hati yg Allah *jaga jauh dari iri, dengki, dan kebencian*, adalah rizqi.\
  • Punya *temen2 yang sholeh* dan saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga rizqi.
  • Saat keadaan *sulit penuh keterbatasan*, itu juga rizqi. Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya, justru membuat kita kufur, sombong, bahkan lupa diri.
  • Punya *orang tua yang sakit2an*, adalah rizqi, karena merupakan ladang amal pembuka pintu surga.
  • YgTubuh yang sehat*, adalah rizqi. Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari rizqi karena sakit adalah penggugur dosa.

Dan mungkin akan ada jutaan daftar lainnya bentuk2 rizqi yang kita tidak sadari.

Justru yang harus kita *waspadai adalah ketika hidup kita berkecukupan*, penuh dengan kemudahan dan kebahagiaan, padahal begitu banyak hak Allah yang belum atau tidak kita tunaikan...

Mari sebarkan kebaikan dan nikmati rizqi kita yg Allah tebarkan dimuka bumi dalam berbagai bentuk, syukuri karunia Nya.

Semoga bermanfaat.       

Related Posts:

Dia Datang Dengan Niat Mencuri, Tapi Kami Berhasil Mencuri Hatinya

 
Malik bin Dinar al-Sami adalah putera seorang budak berbangsa Persia dari Sijistan (Kabul) dan menjadi murid Hasan al-Bashri, ia terhitung sebagai ahli Hadits Shahih dan merawikan Hadits dari tokoh-tokoh kepercayaan di masa lampau seperti Anas bin Malik dan Ibnu Sirin.
Malik bin Dinar adalah seorang kaligrafer al-Qur'an yang terkenal. Ia meninggal sekitar tahun 130 H/748 M.
Ada banyak cerita menarik dari seorang Malik Bin Dinar salah satunya adalah sebagai berikut.

Seorang pencuri memasuki rumah Malik bin Dinar rahimahullah, kemudian dia mencari sesuatu yang bisa dia curi, akan tetapi dia tidak mendapatkan apapun.

Akhirnya dia melihat Malik bin Dinar yang sedang shalat. Ketika Malik telah selesai dari salam dia berkata kepada pencuri tersebut :

"Kamu mencari harta dunia ditempat ini, namun kamu tidak mendapatkannya?
Apakah kamu sudah memiliki perbekalan akhirat?"

Akhirnya pencuri tersebut mengikuti nasehat Malik bin Dinar dan duduk sejenak mendengarkan nasehat beliau hingga dia mencucurkan air matanya.

Setelah itu mereka berdua berangkat bersama kemasjid untuk shalat berjamaah.

Setiba dimasjid, orang-orang merasa heran melihat keduanya sembari berkata,

"Seorang alim besar bersama seorang gembong pencuri"??
Ini tidak masuk akal!!!

Merekapun bertanya kepada Malik kemudia beliau menjawab,

"Dia datang dengan niat mencuri harta kami akan tetapi justru kami berhasil mencuri hatinya".

Subhanallah

Related Posts:

Kisah Sebongkah Emas Dengan Tanah

Emas berkata pada tanah, “Coba lihat pada dirimu, suram dan lemah, apakah engkau memiliki cahaya mengkilat seperti aku.......???
Apakah engkau berharga seperti aku....... ???”

Tanah menggelengkan kepala dan menjawab, “Aku bisa menumbuhkan bunga dan buah, bisa menumbuhkan rumput dan pohon, bisa menumbuhkan tanaman dan banyak yang lain, apakah kamu bisa....... ???”

Emas pun terdiam seribu bahasa......!!!!!

Dalam hidup ini banyak orang yang seperti emas, berharga, menyilaukan tetapi tidak bermanfaat bagi sesama.

Sukses dalam karir, rupawan dalam paras, tapi sukar membantu apalagi peduli.

Tapi ada juga yang seperti tanah. Posisi biasa saja, bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapanpun.

Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain.

Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang, barulah kita benar- benar bernilai.

Apalah gunanya kesuksesan bila itu tidak membawa manfaat bagi kita, keluarga dan orang lain.

Apalah arti kemakmuran bila  tidak berbagi pada yang membutuhkan.

Apalah arti kepintaran bila tidak memberi inspirasi di sekeliling kita.

Karena hidup adalah proses, ada saatnya kita memberi dan ada saatnya kita menerima.

Related Posts:

Betapa Buruknya Dusta

Sudah kita pahami bersama bahwa dusta merupakan perbuatan yang terlarang dan buruk.

Jika manusia itu diketahui berdusta, maka di hadapan manusia akan tetap saja dicap sebagai pendusta, walaupun dia berkata benar. Oleh karena itu, berhati-hatilah engkau jangan sampai melakukan  dusta.

Tidaklah seseorang berdusta melainkan itu adalah kehinaan baginya.

Untuk menggambarkan betapa buruknya dusta, Syaikhul Islam rahimahullah sampai berkata,

‏الكاذب أسوأ حالًا من البهيمة العجماء.

"Seorang pendusta lebih buruk keadaannya dibandingkan hewan yang tidak bisa berbicara."(Majmu’ al-Fatawa, jilid 20 hlm. 74

Related Posts:

Puasa Asyura, Jangan Sampai Tertinggal

Dunia Islam - di bulan Muharram ini ada satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang besar, yaitu puasa sunnah Asyura.

Tentang keutamaan puasa sunnah Asyura, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

"Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu."_ (HR. Muslim no. 1162).

*TATA CARA PUASA ASYURA*
Ibnu Abbas radliallahu ’anhuma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan puasa Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

"Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani."

Lantas beliau mengatakan, "Apabila tiba tahun depan –insya Allah– kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.”

Ibnu Abbas mengatakan,  "Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu alaihi wasallam sudah keburu meninggal dunia." (HR. Muslim no. 1134).

Berdasarkan hadits tersebut, ada 4 cara melaksanaan puasa Asyura:

1. Berpuasa selama 3 hari tanggal 9, 10, dan 11 Muharram

Mayoritas ulama yang memilih cara seperti ini adalah dimaksudkan untuk lebih hati-hati. Imam Ahmad yang memilih cara seperti ini (selama tiga hari) pada saat timbul kerancuan dalam menentukan awal bulan. (Al-Mughni 3/174)

2. Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram

3. Berpuasa Dua Hari yaitu tanggal 9 dan 10 atau 10 dan 11 Muharram

Ar-Rafi’i berkata, _"Seandainya terlewat tidak berpuasa pada tanggal 9 maka dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 11.″_ *(at-Talhish al-Habir 2/213)

4. Berpuasa pada 10 Muharram saja

Al-Hafidz berkata,  "Puasa Asyura mempunyai 3 tingkatan, yang terendah berpuasa sehari saja, tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9, dan tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal 9 dan 11."(Fathul Baari 4/246)

Info Kalender Muharram 1439H:
9 Muharram: Jumat, 29 Sept 2017
10 Muharram: Sabtu, 30 Sept 2017
11 Muharram: Ahad, 1 Okt 2017

Related Posts:

Hal inilah yang paling ditakutin oleh organ tubuh kita

Harap diingat apa yg ditakuti oleh organ2 ini?

     Ginjal : begadang

     Maag : dingin

     Paru2 : asap (rokok)

     Hati : lemak

    Jantung : Asin

    Pankreas : Makan terlalu kenyang (rakus)

    Usus : Makan tanpa pantang

    Mata : Komputer

    Empedu : Tidak  sarapan.

Maka sayangilah tubuh anda!

Karena : onderdilnya sulit diganti

Mahal ! Lagi pula belum pasti ada。

 *_Kekentalan darah_*

 Sharing dari Dokter Jantung :   *KEKENTALAN DARAH DLM TUBUH, BAGAIMANA BISA TERJADI?*

 Ada satu pertanyaan:
_Mengapa kita hrs minum AIR putih yg cukup?_

Sebenarnya jawabannya cukup " *_mengerikan_*" tetapi karena sebuah
_pertanyaan jujur hrs dijawab dgn jujur_, maka topik tersebut bisa dijelaskan sbb:

Kira-kira *_80%_* tubuh manusia terdiri dari *AIR*.
Malah ada beberapa bagian tubuh kita yg memiliki kadar air di atas *_80%_*.
Dua organ paling penting dgn kadar air di atas 80% adalah:
*OTAK dan DARAH*.

 *Otak  memiliki komponen Air sebanyak 90%,
Sementara *Darah* memiliki Komponen Air sebanyak 95%.

Jatah minum manusia normal sedikitnya adalah *_2 Liter sehari atau 8 Gelas Air putih_* sehari.
Jumlah di atas hrs ditambah bagi seorg *PEROKOK..!

Air sebanyak itu diperlukan utk mengganti cairan yg keluar dari tubuh kita lewat *_Air Seni, Keringat, Pernapasan, dan Sekres.
Apa yg terjadi bila kita mengkonsumsi kurang dari 2 Liter sehari..??

Tentu tubuh akan menyeimbangkan diri. Caranya?

Dengan jalan "Menghisap Air dari komponen tubuh sendiri terdekat: DARAH.

Darah yg dihisap Airnya akan menjadi Kental
Akibat pengentalan Darah ini, maka perjalanannya akan kurang lancar ketimbang *_Darah Encer.

Saat melewati Ginjal
(tempat menyaring Racun dari Darah),
Ginjal akan bekerja Extra keras menyaring Darah.

Dan karena Saringan dlm Ginjal halus, tidak jarang Darah yg kental bisa menyebabkan perobekan pada *Glomerulus Ginjal.

Akibatnya
Air Seni berwarna kemerahan, tanda mulai Bocornya saringan Ginjal.
Bila dibiarkan terus menerus,
Anda mungkin suatu saat hrs mengeluarkan  2 jt Rupiah seminggu_ utk *_Cuci Darah_*.

Bgm dgn OTAK?
Nah saat Darah Kental mengalir lewat Otak, perjalanannya agak tersendat.
Otak tdk lagi " *_Encer_*", krn *Sel2 Otak* adalah yg paling boros mengkonsumsi Makanan & Oksigen, ini yg mengakibatkan *STROKE...!*!

Related Posts:

Apa Gunanya Hartamu Jika Ajal Telah Menjemputmu

Dunia Islam - Telah menjadi keyakinan setiap orang bahwa yang namanya kematian pasti akan datang menjemput setiap kita, tak terkecuali.

Tapi sering kali kita lalai atau dilalaikan dari kematian. Kita sibuk mengumpulkan dunia di tangan kita sebanyak-banyaknya tanpa pernah merasa cukup.

Padahal apa gunanya semua itu tatkala kematian menghampiri kita?!

Ibnus Sammak Muhammad bin Shubaih rahimahullah berkata,

‏هب الدنيا في يديك ومثلها ضم إليك، وهب المشرق والمغرب يجيء إليك، فإذا جاءك الموت فماذا في يديك؟!

"Anggaplah dunia ada di genggamanmu dan ditambah lagi yang semisalnya, dan anggaplah Timur dan Barat datang kepadamu. Namun jika kematian telah datang kepadamu, apa gunanya yang ada di tanganmu tersebut?!" (Siyar A’lamin Nubala', jilid 8 hlm. 330).

Oleh karena itu, sadarlah segera! Apa kita akan terus sibuk mengejar dan menggenggam dunia? Jangan kau lupakan bekalmu untuk menghadapi kematian. Kumpulkan bekal kematianmu sebanyak-banyaknya, jangan sampai kau terlalaikan.

Related Posts:

Jangan Biarkan Setan Menertawakanmu


Dunia Islam-Perkara yang dianggap sepele, yang sudah menjadi kebiasaan kebanyakan orang, padahal merupakan sebuah kekeliruan yang perlu diluruskan, adalah bersuara ketika menguap.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ

"Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Karenanya apabila salah seorang dari kalian bersin hendaklah dia memuji Allah, dan kewajiban atas setiap muslim yang mendengarnya untuk mentasymitnya (mengucapkan yarhamukallah). Adapun menguap, maka dia tidaklah datang kecuali dari setan. Karenanya hendaklah menahan menguap semampunya. Jika dia sampai mengucapkan ‘haaah’, maka setan akan menertawainya." (HR. Bukhari No. 5755 - Shahih)

Jadi sahabat, ketika kita ingin menguap hendaknya menahan semampunya, bila tidak mampu maka menutup mulut dengan tangan dan menahan suara ketika menguap.

Jangan biarkan diri kita menguap dengan bebasnya hingga bersuara sehingga membuat musuh kita (yaitu setan) merasa bahagia.

Related Posts:

Jenazah Berubah Seperti Babi, Rupanya Ini Yang Dilakukan Semasa Di Dunia


Dunia Islam - Selama mengurusi jenazah ayahnya banyak sekali kejanggalan yang dialami, banyak masyarakat yang enggan mengurus pemakamannya.

Kematian merupakan sebuah kepastian. Setiap makhluk ciptaan Tuhan pasti akan mengalaminya.

Ketika ajal menjemput kita tidak bisa lari, menghindar atau bahkan bersembunyi.

Sekalipun kita belum siap menghadap Allah, masih bergelimang dosa, dan belum sempat bertobat, namun ketika tiba masanya ajal akan tetap menjemput, tidak peduli apa pun keadaan kita.

Inilah yang dialami oleh lelaki ini, dimana kematian menjemputnya saat ia dalam kondisi tidak siap.

Jenazahnya pun tiba-tiba berubah menjadi babi. Peristiwa ini bahkan disaksikan langsung oleh Rasulullah SAW.

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa nyata yang terjadi di masa Rasulullah SAW ini.

Lantas seperti apa kisahnya ?

Berikut kisah selengkapnya.

Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW sedang duduk bersama para sahabat, kemudian tiba-tiba datang seorang pemuda Arab yang masuk ke dalam masjid sambil menangis.

Melihat hal tersebut Rasulullah SAW pun bertanya, "Wahai orang muda, mengapa engkau menangis?"

Pemuda itu pun menjawab, "Ya Rasulullah, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak pula ada orang yang hendak memandikannya."

Mendengar perkataan pemuda itu, Rasulullah SAW pun memerintahkan Abu Bakar ra dan Umar ra mengikuti pemuda itu untuk melihat masalahnya.

Sehingga kedua sahabat Nabi itu pun mengikuti pemuda itu dan mendapati ayah pemuda itu telah berubah menjadi babi hitam.

Sehingga keduanya pun kembali dan memberi tahu Rasulullah SAW,

"Ya Rasulullah, kami melihat jenazah ayah pemuda ini telah berubah menjadi babi hutan yang hitam."
Mendengar penuturan kedua sahabatnya itu, maka Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya itu pun pergi ke rumah pemuda itu.

Kemudian beliau pun berdoa kepada Allah SWT, sehingga mayat itu pun berubah menjadi bentuk manusia semula.

Lalu Rasulullah SAW dan kedua sahabatnya itu menshalatkan jenazah tersebut.

Akan tetapi saat hendak dikebumikan, tiba-tiba mayat itu kembali berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam.Sehingga Rasulullah SAW pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apa yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Maka berkatalah pemuda itu, "Sebenarnya semasa hidupnya ayahku ini tidak mau mengerjakan shalat."

Mendengar penuturan pemuda itu, Rasulullah SAW pun bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan shalat. Kelak di hari kiamat ia akan dibangkitkan oleh Allah SWT seperti babi hutan yang hitam."

Kemudian dalam riwayat lainnya, diceritakan pada masa kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq ra terdapat seorang lelaki yang meninggal dunia.

Ketika mereka hendak menshalatkan jenazah itu tiba-tiba kain kafannya bergerak.

Sehingga mereka pun membuka kain kafan itu, dan terkejutlah semua yang hadir karena melihat ada seekor ular yang sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darahnya.

Semua orang yang hadir pun berusaha untuk membunuh ular tersebut.

Akan tetapi, tiba-tiba ular itu berbicara seperti manusia.

Ular tersebut berkata, "Laa ilaaha illallhu Muhammadu Rasulullah, mengapa kamu sekalian hendak membunuhku?

Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah SWT yang memerintahkan kepadaku supaya menyiksa jenazah ini hingga sampai hari kiamat nanti."

Lantas para sahabat pun bertanya, "Apa kesalahan yang telah dilakukan jenazah ini?"


Maka berkatalah ular tersebut, "Dia telah melakukan kesalahan, di antaranya saat ia mendengar adzan, dia tidak mau datang untuk shalat berjamaah, ia tidak mau mengeluarkan zakat hartanya dan dia tidak mau mendengarkan nasihat para ulama. Maka inilah balasan untuknya."

Kedua kisah ini hanyalah sedikit dari kisah tentang balasan dari Allah SWT terhadap orang-orang yang sengaja meninggalkan shalatnya, tanpa alasan yang dibenarkan.

Dan kelak di akhirat orang-orang seperti ini akan memperoleh siksaan yang jauh lebih mengerikan daripada siksaan yang ditampakkan Allah SWT di dunia.

Sumber: Wajib baca

Related Posts:

KEWAJIBAN MENCARI REZEKI YANG HALAL


Dunia Islam - Pesan istri para as-salaf ash-shalih (para pendahulu kita yang baik) bila suaminya keluar dari rumahnya :
إِيَّاكَ وَكَسْبَ الْحَرَامِ، فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الْجُوْعِ وَلاَ نَصْبِرُ عَلىَ النَّارِ
“Jauhi olehmu penghasilan yang haram, karena kami mampu bersabar atas rasa lapar tapi kami tak mampu bersabar atas neraka.”
(Mukhtashar Minhajul Qashidin)
Mencari rezeki merupakan tuntutan kehidupan yang tak mungkin seseorang menghindar darinya. Seorang muslim tidak melihatnya sekadar sebagai tuntutan kehidupan. Namun ia mengetahui bahwa itu juga merupakan tuntutan agamanya, dalam rangka menaati perintah Allah untuk memberikan kecukupan dan ma’isyah kepada diri dan keluarganya, atau siapa saja yang berada di bawah tanggung jawabnya, Tetapi tidak juga hanya melakukan amalan, tanpa usaha, rezeki akan datang. Intinya semuanya tetap harus diimbangi antara doa dan usaha.
اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ
"Ya Allah, aku minta pada Engkau akan pemberian rizki yang halal, luas, baik tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu"

Related Posts:

Betapa Cepat Hari-Hari Berlalu


Dunia Islam - Kalau kita mau merenung sebentar kita akan menyadari bahwa waktu ini berlalu demikian cepatnya.

Syaikh Shalih al-Fauzan hafizahullah berkata,

‏تفكروا في سرعة مرور الأيام والليالي، وتذكروا بذلك قرب انتقالكم من هذه الدنيا، فتزودوا بصالح الأعمال.

"Renungkanlah betapa cepatnya hari-hari dan malam-malam berlalu, dan dengan itu ingatlah bahwa telah dekat waktu kalian meninggalkan dunia ini, sehingga kalian pun mempersiapkan bekal dengan amal shalih."

Berapa tahun atau puluhan tahun yang sudah kita lewati? Serasa kita baru melewatinya beberapa hari atau pekan yang lalu.

Sudah sepantasnya kita lebih memperhatikan dan memanfaatkan waktu secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk amal shalih.

Bahkan Allah ta’ala telah bersumpah dengan menyebut masa(waktu) dalam firman-Nya,

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

_"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran."_ *(Al-‘Ashr:1-3)*

Related Posts:

Satu Kata


Dunia Islam - Terkadang hanya dengan satu kata  seseorang bisa masuk surga atau sebaliknya karena satu kata pula seseorang bisa masuk neraka.

Rosulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

((إن الرجل ليتكلم بالكلمة من رضوان الله تعالى ما يظن أن تبلغ ما بلغت يكتب الله عز وجل له بها رضوانه إلى يوم القيامة، وإن الرجل ليتكلم بالكلمة من سخط الله تعالى ما يظن أن تبلغ ما بلغت يكتب الله تعالى بها عليه سخطه إلى يوم يلقاه )) صحيح البخاري

"Sesungguhnya seseorang akan berkata dengan SATU KATA yg diridoi Allah ta'ala, tanpa ia sadari Allah ta'ala menentukan keridoan untuknya hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya seseorang akan berkata dengan SATU KATA yg dibenci Allah ta'ala, tanpa ia sadari Allah ta'ala menentukan kemurkaannya sampai hari kiamat.." (HR. Bukhori)

Oleh karena itu sahabat, hati-hatilah dengan ucapan kita. Jangan sampai kita mudah mengucapkan ucapan-ucapan buruk yang dimurkai Allah ta'ala.

Related Posts:

Aib kita Akan Ditutup oleh Allah dengan Amalan ini


Dunia Islam - Kaum Muslimin yang dirahmati Allah ta'ala. Demi Allah..! Seandainya bukan karena Allah yang menutup aib dan dosa kita, maka kita akan berjalan dengan penuh rasa malu di hadapan orang banyak. Tidak ada yang sanggup menengadahkan wajahnya.

Kemuliaan kita dihadapan manusia bukan hanya karena kebaikan-kebaikan yang kita tebarkan, melainkan karena Allah menutup aib dan dosa kita. Oleh karena itu, sungguh kita sangat membutuhkan penutup aib dan dosa ini.

Ketahuilah bahwa di antara sebab Allah ta'ala menutup aib kita adalah dengan cara menahan amarah. Menahan amarah dihadapan manusia tatkala mereka menghina, merendahkan, dan mencaci pribadi kita.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

و من كف غضبه ستر الله عورته

_"Dan barangsiapa yang menahan amarahnya, niscaya Allah menutup aibnya."_ (HR. Ath Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir, no. 13646, hasan)

Masya Allah..., barangsiapa yang mampu menahan amarahnya maka ia berhak mendapatkan hadiahnya yaitu Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.
Siapakah di antara kita yang tidak ingin ditutup aibnya?

Related Posts:

Jangan Asal Bersaing


Dunia Islam-Coba kita perhatikan keadaan kita masing-masing. Sering kali kita merasa tertekan dan sedih tatkala kawan kita mampu mengungguli kita dalam dunia kita.

Akan tetapi mungkin sebaliknya, kita serasa tidak terjadi apa-apa tatkala kawan kita mengungguli kita dalam hal akhirat. Tak ada rasa dikalahkan, tak ada rasa sediih.

Maka tak heran jika kebanyakan kita mengerahkan berbagai daya upaya, berlomba untuk bisa mengungguli orang lain dalam hal dunia.

Padahal yang diperintahkan atas kita adalah berlomba-lomba dalam kebaikan/amal sholeh. Allah ta'ala berfirman,

فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

_“Berlomba-lombalah dalam kebaikan”_ (QS. Al Baqarah: 148).

Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, _"Barangsiapa yang berusaha mengungguli agamamu, maka berlombalah dan kalahkan dia, dan barangsiapa yang berusaha menyaingi duniamu, maka biarkanlah dia dengan dunia."_ (Adabul Hasan Al Bashri: 68)

Jadi tak usah risau jika ada orang lain yang mengungguli duniamu, tetaplah tenang. Justru seharusnya engkau lebih memperhatikan akhiratmu. Bersedihlah jika ada orang lain yang mengunggulimu dalam hal akhirat.

Related Posts:

Eksistensi Buya Hamka Tenggelam di Bawah Kaki PKI

 

Dunia Islam - Sejak dulu fatwa-fatwa ulama selalu bertentangan dengan fatwa komunis. Ini kata  Dr Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka).
Buya Hamka adalah sahabat Sukarno,  bermula di Yogyakarta pada Januari 1941 saat selesai Muktamar Muhammadiyah ke-30.
Saat Sukarno diasingkan ke Bengkulu,  Buya Hamka dan rekannya, H Abdul Karim (Oei Tjing Hin), menjenguk Sukarno.
Sukarno mengajak Hamka hijrah dari Medan ke Jakarta pada 1946. Saat itu Sukarno sudah menjadi presiden. Tetapi, Agresi Pertama pada 1947 membuat ajakan Sukarno tertunda.
Satu tahun kemudian, Sukarno mengunjungi Hamka di Buktitinggi, Sumatra Barat. Dalam lawatannya itu, Hamka menghadiahkan Bung Karno sebuah puisi berjudul "Sansai juga aku kesudahannya".
Hamka dan Sukarno pun bersahabat erat. Pada 1949, Hamka hijrah ke Jakarta.
Keakraban mulai renggang saat Hamka jadi anggota Konstituante yang lebih Islam, sedangkan Sukarno makin dekat dengan PKI.
Hamka aktif di Partai Masyumi dan PP Muhammadiyah bersama fraksi Partai Islam memperjuangkan panji-panji Islam, Sedang Sukarno makin dekat dengan PKI.
Bertahun-tahun tidak berjumpa, keduanya dipertemukan tahun  1962, Hamka mengiringi pemakaman jenazah  Mohammad Yamin,  Sukarno datang melayat.
Dua tahun setelahnya, Hamka ditangkap atas perintah Sukarno.
Irfan Hamka, putra Buya Hamka mengatakan kepada Republika, keluarganya terpukul dengan penangkapan ayahnya. “Betapa beratnya penderitaan kami sepeninggal ayah yang ditahan,” ujar Irfan.
“Buku-buku karangan ayah dilarang. Ayah tidak bisa lagi memenuhi undangan untuk berdakwah. Pemasukan uang terhenti.Ayah baru bebas setelah Pemerintahan Sukarno jatuh, digantikan oleh Soeharto. Ayah kembali melakukan kegiatan seperti sebelum ditahan Sukarno,.” katanya.
Hamka tak cuma ulama besar, tapi juga budayawan, sastrawan dan pemikir Islam. Buku-bukunya sangat apik, seperti  Tenggelamnya Kapal van der Wick ,Di Bawah Naungan Ka'bah dan banyak lagi.
Buya Hamka adalah kekayaan intelektual, pemikir, tokoh agama serta sastrawan Indonesia, yang "ditenggelamkan" Sukarno dan Orde Lama.

Ini tulisan Buya Hamka saat PKi masih berkuasa:
Mari kita segarkan kembali ingatan kita, bahwa menegakkan kebenaran itu selalu penuh tantangan.  Belum tentu yang tampak diikuti secara gegap gempita dengan segala kebesarannya adalah hal yang benar.  Ulama sejati tidak boleh mundur menyuarakan kebenaran sekalipun kesesatan tampak bagai gelombang besar di hadapannya.
Pada tanggal 17 Agustus 1958, dengan suara yang gegap gempita, Presiden Soekarno telah mencela dengan sangat keras Muktamar (Konferensi) para Alim Ulama Indonesia yang berlangsung di Palembang tahun 1957.  Berteriaklah Presiden bahwa konferensi itu adalah “komunis phobia” dan suatu perbuatan yang amoral.
Pidato yang berapi-api itu disambut dengan gemuruh oleh massa yang mendengarkan, terdiri dari parpol dan ormas yang menyebut dirinya revolusioner dan tidak terkena penyakit komunis phobia.  Sebagaimana biasa pidato itu kemudian dijadikan sebagai bagian dari ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi, semua golongan berbondong-bondong menyatakan mendukung pidato itu tanpa reserve (tanpa syarat).
Malanglah nasib alim-ulama yang berkonferensi di Palembang itu, karena dianggap sebagai orang-orang yang kontra revolusi, bagai telah tercoreng arang.  “Nasibnya telah tercoreng di dahinya”, demikian peringatan Presiden.  Banyak orang yang tidak tahu apa gerangan yang dihasilkan oleh alim-ulama yang berkonferensi itu, karena disebabkan kurangnya publikasi (atau tidak ada yang berani) yang mendukung konferensi alim-ulama itu, publikasi-publikasi pembela Soekarno dan surat-surat kabar komunis telah mencacimaki alim-ulama kita.
Perlulah kiranya resolusi Muktamar Alim-Ulama ini kita siarkan kembali agar menyegarkan ingatan umat Islam dan membandingkannya dengan Keputusan Sidang MPRS ke IV yang berlangsung bulan Juli 1966 lalu.
Muktamar yang berlangsung pada tanggal 8 – 11 September 1957 di Palembang telah memutuskan bahwa :
1. Ideologi-ajaran komunisme adalah kufur hukumnya dan haram bagi umat Islam menganutnya
2. Bagi orang yang menganut ideologi-ajaran komunisme dengan keyakinan dan kesadaran, kafirlah dia dan tidak sah menikah dan menikahkan orang Islam, tiada pusaka mempusakai dan haram jenazahnya diselenggarakan (tata-cara pengurusan) secara Islam.
3. Bagi orang yang memasuki organisasi atau partai-partai berideologi komunisme, PKI, SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakyat dan lain-lain tiada dengan keyakinan dan kesadaran, sesatlah dia dan wajib bagi umat Islam menyeru mereka meninggalkan organisasi dan partai tersebut.
Demikian bunyi resolusi yang diputuskan oleh Muktamar Alim-Ulama Seluruh Indonesia di Palembang itu.  Resolusi yang ditandatangani oleh Ketua K.H. M. Isa Anshary dan Sekretaris Ghazali Hassan.  Karena resolusi yang demikian itulah para ulama kita yang bermuktamar itu dikatakan oleh Presidennya sebagai amoral (tidak bermoral/kurangajar).
Akibat dari keputusan Muktamar tersebut, alim-ulama kita yang sejati langsung dituduh sebagai orang-orang tidak bermoral, komunis phobia, musuh revolusi dan sebagainya.  Maka K.H. M. Isa Anshary sebagai ketua yang menandatangani resolusi itu pada tahun 1962 dipenjarakan tanpa proses pengadilan selama kurang lebih 4 tahun.  Dan banyak lagi alim-ulama yang terpaksa menderita dibalik jeruji besi karena dianggap kontra revolusi.  Terbengkalai nasib keluarga, habis segala harta-benda bahkan banyak di antara mereka memiliki anak yang masih kecil-kecil.  Semua itu tidak menjadi pikiran Soekarno.  Di samping itu, ada “ulama” lain yang karena berbagai sebab memilih tunduk tanpa reserve pada Soekarno dengan ajaran-ajaran yang penuh maksiat itu, bermesra-mesra dengan komunis di bawah panji Nasakom.
Bertahun lamanya masa kemesraan dengan komunis itu berlangsung di negara kita, dalam indoktrinasi, pidato-pidato Nasakom dipuji-puji sebagai ajaran paling tinggi di dunia.  Dan ulama yang dipandang kontra revolusi yag telah memutuskan komunis sebagai paham kafir yang harus diperangi, dihina dan setiap pidato dan dalam setiap tulisan.  Meskipun sang ulama sudah meringkuk dalam tahanan, namun namanya tetap terus dicela sebagai orang paling jahat karena anti Soekarno dan anti komunis.
Nasehat dan fatwa ulama yang didasarkan kepada ajaran-ajaran Al Qur’an, dikalahkan dengan ajaran-ajaran Soekarno melalui kekerasan ala komunis.
Rupanya Allah hendak memberi dulu cobaan bagi rakyat Indonesia.  Kejahatan komunis akhirnya terbukti dengan Gestapu-nya.  Allah mencoba dulu rakyat Indonesia sebelum Dia membuktikan kebenaran apa yang dikatakan oleh alim-ulama itu hampir sepuluh tahun lalu.
Sidang MPRS ke IV pun telah mengambil keputusan mengenai komunis dan ajaran-ajarannya sebagai berikut :
“Setiap kegiatan di Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme/Leninisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan penggunaan segala macam aparatur serta media bagi penyebaran atau pengembangan paham atau ajaran tersebut adalah DILARANG”.
Dengan keputusan MPRS tersebut, apa yang  mau dikata tentang alim-ulama kita yang dulu dikatakan amoral oleh Soekarno?  Insya Allah para alim-ulama kita dapat melupakan semua penghinaan dan penderitaan yang dilemparkan kepada mereka.  Dan sebagai ulama mereka tidak akan pernah bimbang walau perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan itu pasti akan beroleh ujian yang berat dari Tuhan.
Watak ulama adalah sabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemenangan.
Ulama yang berani itu telah menyadarkan dirinya sendiri bahwa mereka itu adalah ahli waris para nabi.
Nabi-nabi banyak yang dibuang dari negeri kelahirannya atau seperti yang dialami Nabi Ibrahim a.s. yang dipanggan dalam api unggun yang besar bernyala-nyala, seperti Nabi Zakariya a.s. yang gugur karena digergaji dan lain-lain nabi utusan Allah.
Hargailah putusan Muktamar Alim-Ulama di Palembang itu, karena akhirnya kita semua telah membenarkannya.  Bersyukurlah kita kepada Tuhan bahwa pelajaran ini dapat kita petika bukan dari menggali perbendaharaan ulama-ulama lama tapi hanya dalam sejarah 10 tahun yang lalu.
 
(Disarikan dari Rubrik  Dari Hati ke Hati Majalah Panji Mas dari 1967 – 1981, terbitan Pustaka Panji Mas hal 319)

Related Posts:

Kisah dan Sejarah PKI di Aceh









Dunia Islam - Kisah Partai Komunis Indonesia (PKI) di Aceh tidak banyak diketahui oleh orang banyak, karena saksi hidup banyak yang memilih bungkam dan tidak mau bercerita. Kalaupun ada yang mendengar itupun dari mulut ke mulut dan hanya segelintir orang saja.
Ternyata di Aceh ada sebuah buku yang dituliskan oleh Thaib Adamy yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pertama di Comitte PKI Aceh pada era 1960-an. sebuah buku yang berjudul ‘Atjeh Mendakwa’ yang menceritakan tentang pembelaannya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Sigli pada tanggal 12 September 1963.
Thaib Adamy disidangkan atas tuduhan keterlibatannya dalam segala kegiatan revolusioner di organisasi PKI. Buku itu dituliskan langsung oleh Thaib Adamy yang kemudian dibukukan pada tahun 1964 oleh Komite PKI Atjeh.

Tuduhan yang membuat Thaib Adamy dijerat hukum sampai dipidanakan akibat orasi politiknya yang mengajak untuk berjuang melakukan revolusi di Indonesia. Thaib Adamy menyebutkan musuh rakyat miskin adalah sistem kapitalisme yang sedang berlangsung di Negara Indonesia dan juga Aceh pada masa itu.
Saat itu Thaib Adamy yang merupakan Wakil Sekretaris Pertama Committee PKI Aceh. Dia juga  anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPRGR) Aceh dari fraksi PKI, memberikan orasi politik dalam rapat umum PKI tanggal 3 Maret 1963 di Sigli. Atas dasar itulah Pengadilan Negeri Sigli menuduh Thaib Adamy melakukan provokasi dan propaganda yang menyebabkan terjadi kerusuhan.
Dalam pledoinya, ucapan yang paling dikenal dan banyak dikutip oleh media dan penulis lainnya adalah: “Kalau pemimpin PRRI, Permesta dan DI/TII yang sudah terang melawan pemerintah RI dengan kekerasan, merusak bangunan-bangunan dan sebagainya bahkan sampai berakibat hilangnya puluhan ribu nyawa rakyat tidak dihukum, apakah adil kalau saya dipersalahkan dan dihukum karena melakukan aktivitas revolusioner, membela rakyat dan revolusi memperkuat Manipol dengan menggangjang kontra revolusi kapitalis, birokrat, pencoleng harta negara?” kata dia yang disambut dengan tepuk tangan massa yang menghadiri persidangan.
Tanggal 16 September 1963, Pengadilan Negeri Sigli yang dipimpin oleh hakim Chudari, menjatuhkan hukuman dua tahun penjara atas Thaib Adamy yang tercatat masih mewakili PKI di DPRD-GR Provinsi Daerah Istimewa Aceh pada waktu itu.
Buku ini disajikan untuk memberikan data akurat sejarah, terkait dengan sejarah PKI di Aceh dimana diseluruh perpustakaan yang ada di Aceh tidak ditemukan sama sekali menurut penelusuran penulis.
Ringkasan Pengantar Buku ATJEH MENDAKWA oleh Muhammad Samikidin Sekretaris Pertama Comite PKI Aceh/Anggota CCPKI)
Belum pernah perkara politik di Aceh yang mendapat perhatian begitu besarnja dari massa Rakyat. Sejak berita penangkapan Kawan Thaib Adamy diumumkan kepada massa Rakyat melalui Pernyataan Komite PKI Aceh tanggal 5 April 1963 jang berjudul: Madju Terus, dengan Semangat vivere peri coloso mengganjang segala Tantangan dan beberapa pernyataan berikut yang menelanjangi penangkapan itu, sampai kepada perkara ini disidangkan oleh Pengadilan Negeri Sigli sebanyak 6 kali Sidang, dimana tiap Sidang dihadiri antara 5.000 s / d 10.000 orang, teristimewa pada waktu Kawan Thaib Adamy membacakan pembelaanya selama 5 setengah jam (tidak dibenarkan minum air seteguk pun) diikuti dengan penuh perhatian oleh massa Rakyat.
Diterbitkannja brosur ini adalah sesuai dengan tuntutan masa dan selanjutnya juga sangat membantu perkembangan Partai dan gerakan revolusioner didaerah Aceh serta lebih meningkatkan pengertian Rakyat mengapa kaum munafik dan kapitalis birokrat harus diganyang.

Sejarah Partai Komunis Indonesia di Aceh

Di awal kemerdekaan, PKI dan kaum ulama punya musuh bersama: kaum uleebalang, meski tak semua disamaratakan. Toh ada juga kaum uleebalang yang bergabung dalam PUSA. Ini sama seperti seperti pidato Samadikin yang tak menyamarakan uleebalang sebagai musuh mereka. Namun, secara umum mereka punya kepentingan bersama: menjatuhkan kekuasaan uleebalang. Sejarah kemudian mencatat, momentum itulah yang menjadi titik balik perubahan status sosial di Aceh.
Hubungan yang didasari kepentingan bersama itu kemudian retak ketika sebagian kaum ulama angkat senjata menentang pemerintah Indonesia. Pada tahap ini, PKI justru mendukung tentara dan pemerintah Indonesia. Sebaliknya, ulama PUSA berada pada posisi berhadap-hadapan dengan tentara Indonesia.
Ketika Abu Beureueh dan kawan-kawan memutuskan turun gunung pada 1962, tiga tahun menjelang meletusnya penculikan para jenderal yang kelak disebut sebagai G30S PKI, hubungan tentara dan ulama mulai terjalin lagi. Pangdam saat itu Kolonel Jasin yang memerintahkan penangkapan Thaib Adamy, mulai membina hubungan harmonis dengan kaum ulama PUSA pimpinan Abu Beureueh.

Kehancuran Partai Komunis di Aceh

Malapetaka bagi PKI terjadi setelah G30S. Kaum ulama dan tentara bersepakat memberangus PKI. Ali Hasjmy dalam sebuah bukunya menulis, dua bulan setelah G30S para ulama menggelar musyawarah yang bertajuk Musyawarah Alim Ulama se-Daerah Istimewa Aceh.
Musyawarah yang berlangsung di Banda Aceh itu dipimpin ulama besar Teungku Abdullah Ujongrimba. Pertemuan itu melahirkan fatwa mengharamkan ajaran komunis di Aceh. Disebutkan,”penggerak, pelopor dan pelaksana G30S adalah kafir harbi yang wajib dibasmi.”
Musyawarah kaum ulama itu tidak lahir dengan sendirinya. Adalah Ishak Juarsa, Pangdam Iskandar Muda selaku Penguasa Perang untuk Daerah Istimewa Aceh yang meminta pendapat hukum Islam mengenai G30S. Walhasil, pada 17-18 Desember 1965 berkumpullah 56 alim ulama se-Aceh.
Kaum ulama pulalah yang mengeluarkan seruan wajib hukumnya membubarkan PKI dan mengeluarkan fatwa mati syahid bagi mereka yang terbunuh dalam penumpasan G30S. Mendapat legitimasi ulama, besoknya, pada 19 Desember 1965, Panglima Kodam I Iskandarmuda mengumumkan pembubaran PKI di Aceh.
Yang terjadi berikutnya, pembantaian yang terlalu pahit untuk dikenang. Jika pada masa Perang Cumbok PKI punya kepentingan yang sama dengan kaum ulama, tahun 1965 sejarah mencatat kaum ulama dan tentara bersekutu mengganyang PKI. Ribuan nyawa kembali melayang. Tanpa pengadilan, tanpa pembuktian. Dan PKI pun musnah sampai ke akar-akarnya di Aceh.

Nasib Partai Komunis di Aceh setelah G30S PKI

Sejak tanggal 5 Oktober 1965 di Banda Aceh dan kota lain di Aceh telah terjadi demonstrasi dari PNI (Haji Syamaun), para mahasiswa, organisasi massa. Dengan mengucapkan Allahu Akbar, mereka menuntut membubarkan PKI. Kantor PKI diobrak-abrik. Malamnya terjadi penculikan dan pembunuhan terhadap anggota dan onderbouw PKI serta Baperki.
Pada tanggal 16 Desember 1965 diadakan Musyawarah Ulama Aceh yang melahirkan fatwa komunisme hukumnya kufur dan haram (seperti telah disebutkan di atas). Oleh Pangdam I/Iskandar Muda selaku Pepelrada untuk Kodim 0101 (Kotamadya Banda Aceh dan Aceh Besar pada saat itu) selaku Kosekhan diperintahkan untuk membentuk Tim Secreening guna meneliti dan memproses para anggota PKI dan ormasnya.
Tim Secreening dapat menentukan apakah mereka terlibat atau tidak dalam G 30 S. Dengan adanya tim ini telah dapat dihindarkan tindakan liar dari para pemuda atau Ormas untuk mengambil keputusan terhadap orang yang tersangka anggota PKI serta Ormasnya.
Ketua Tim Secreening Kosekhan 0101 dipegang oleh Dandim sendiri, wakil Kapten Drs. M. Syah Asyik, anggota-anggota Letnan T.M. Jalil, Letnan M. Daud Musa (CPM), Peltu Syamsuddin (CPM), Suherman, A. Mukti, Syamsuddin (dari Kepolisian), Sudarman dari Kejaksaan Negeri dan Said Abubakar dari Biro Politik dan Keamanan.
Kantornya berada di gedung Baperki (sekarang SMP 7 Peunayong Banda Aceh), kemudian dipindahkan ke kantor Kodim 0101 di Jalan Sultan Mahmudsyah. Selain itu, anggota PKI dan ormasnya dari Kotamadya Sabang juga dibawa ke Banda Aceh untuk diseleksi terlibat atau tidak.
Sekretaris dan wakil sekretaris CC PKI Aceh, Muhammad Samidikin dan Thaib Adamy serta sejumlah anggota PKI dan ormas-ormasnya juga mereka yang diangggap PKI telah terbunuh. Thaib Adamy waktu akan dipancung dia minta disampaikan salam pada Bung Karno dan meneriakkan Hidup Bung Karno. Ketua Gerwani, Ketua Pemuda Rakyat, anggota CGMI, ketua Baperki dan lain-lainnya telah dieksekusi oleh massa pemuda. Biro khusus Nyak Amat diajukan ke pengadilan.
Keluarga (istri dan anak-anak M. Samidikin) oleh Kosekhan (Tim Screening) dikawal melalui kereta api diantar dengan selamat ke kampungnya di Tanjungpura, Sumatra Utara. Ada 1 orang anak-anak yang dibunuh oleh massa, seperti anak dari Thaib Adamy yang berumur 14 tahun. Demikian juga Kasan Siregar, mantan ketua PKI juga menemui ajal karena dieksekusi. Padahal Kasan Siregar selaku keuchik Kampung Baru, Banda Aceh seorang yang sering shalat ke Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Terdapat juga aktivis PKI yang lari ke luar Aceh seperti Cut Husin, K. Ampio, dan Lim Ka Kee.
Pembersihan-pembersihan terhadap anasir-anasir PKI hingga tahun 1966 terus dilakukan, tetapi ternyata di beberapa dinas dan jawatan serta ditubuh aparat keamanan sendiri disinyalir masih ada oknum PKI maupun simpatisannya. Melihat hal ini para aktivis mahasiswa Darussalam kembali mencoba mengadakan gebrakan.
Kali ini gebrakan yang mereka lakukan bukan melalui selebaran, tetapi mereka coba melalui pemancar gelap. Beberapa pemuda dari kalangan Kesatuan Aksi Pemuda Indonesia (KAPPI) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) seperti Mansyur Amin, Nurdin AR (mantan Bupati Pidie), Let Bugeh dan T. Syarief Alamuddin meminta agar Tjut Sofyan meminjamkan perangkat radio yang dimilikinya.
Kemudian muncullah radio Hanura (Hati Nurani Rakyat) yang mengudara dan berstudio diatas dek rumah bekas gembong Baperki yang telah direbut massa, mulai menuding satu persatu oknum PKI yang masih bercokol di pemerintahan daerah dan ditubuh aparat keamanan. Akhirnya, setelah beberapa minggu radio gelap itu mengudara mulailah bercopotan oknum dan simpatisan di dinas dan jawatan serta aparat keamanan, meskipun para aktivis itu dikejar-kejar aparat keamanan.
Dari beberapa informan dapat diketahui bahwa para eksekutor terhadap aktivis PKI, ormas-ormasnya, dan mereka “yang dianggap” PKI diantaranya ada yang dikenal dari kalangan “preman” seperti di Banda Aceh dikenal Rami Plang dan Tuan Saleh. Namun dalam perkembangannya kedua eksekutor ini pun akhirnya “disingkirkan” juga oleh OTK (orang tidak dikenal).
Adapun tempat eksekusi yang terkenal di sekitar Banda Aceh pada waktu itu adalah Mon Benggali di daerah Indrapuri dan kawasan Ie Seum (air panas) Krueng Raya. Untuk daerah di Meulaboh (Aceh Barat) tempat yang cukup dikenal sebagai tempat eksekusi adalah Rantau kepala Gajah, Kuala Trang.
Gerakan pembersihan aktivis-aktivis PKI tidak hanya terbatas di Banda Aceh saja, tetapi juga di daerah lain di Aceh. Di Kabupaten Pidie, seperti di daerah lain di Aceh, rakyat bergerak secara massa. Mereka terdiri dari partai politik, rakyat biasa, pemuda pelajar sedangkan aparat keamanan mengendalikan saja agar tidak terjadi hal-hal yang tidak melanggar hukum. Gerakan spontan dari masyarakat Pidie terjadi pada tanggal 6 Oktober 1965 setelah diketahui secara pasti bahwa PKI berada dibalik G 30 S. Saat itu, dipelopori partai NU, PNI, PSII bersama pemuda dan pelajar dan masyarakat, ribuan massa berkumpul di Mesjid Raya Sigli.
Dari situlah pertama kalinya arus massa bergerak menghancurkan markas PKI di Kuala Pidie dan kantor Baperki di kota Sigli. Rumah-rumah yang dikenal kepunyaan tokoh PKI di beberapa tempat diobrak-abrik massa sehingga hancur lebur.
Pada beberapa daerah lain di Aceh, gerakan pembersihan aktivis-aktivis PKI juga berlangsung. Di Meulaboh (Aceh Barat) kantor PKI diobrak-abrik oleh massa pemuda yang mengamuk dan para aktivisnya pun banyak yang dieksekusi. Peristiwa eksekusi aktivis PKI ini memang bukan rahasia lagi kalau terjadi di Aceh. Hal-hal serupa terjadi pula di Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Selatan, dan Aceh Timur.

Sumber : Tengkuputeh.com

Related Posts:

Kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah

Setelah ayahnya meninggal dunia, seorang anak telah mengantar ibunya ke panti jompo. Dia datang menengok ibunya dari satu waktu ke waktu yang lain.```_
_```Pada satu hari dia menerima panggilan dari panti jompo tersebut, yg mengabarkan kalau ibunya dalam keadaan diujung nyawa & hampir meninggal. Dengan cepat dia datang untuk berada di samping ibunya pada saat saat terakhir.```_
_```Dia bertanya kepada ibunya : Apakah yang ibu ingin saya lakukan untuk ibu.```_
_```Ibunya menjawab: Aku mau kamu sumbangkan kipas angin untuk panti jompo ini, kerana disini tidak ada kipas angin.```_ _```Letakkan juga kulkas, tukang masak dan makanan, kerana sering aku tertidur dalam keadaan lapar tidak makan.```_
_```'Ibu kenapa pada saat seperti ini baru ibu menginginkan semua hal ini ?' Anak itu bertanya kembali.```_
_```Ibunya memberi alasan: Tidak apa apa anakku, ibu sudah bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan panas tanpa kipas dan lapar. CUMA IBU BINGUNG & TAKUT NANTI SAAT ANAK-ANAK KAMU MENGANTAR KAMU KE SINI KAMU TIDAK BISA MENYESUAIKAN DIRI'..```_

Renungkan lah
*Apa rasanya kalau ibu/ayah kita sendiri yg mengirim pesan berikut?*

*Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai aku jatuhkan gelas atau terlepas piring dari genggamanku,_
_Aku berharap kamu tidak menjerit marah kepadaku,_
_Kerana tenaga orang tua sepertiku semakin tidak kuat dan kerana aku sakit._
_Pandangan mataku semakin kabur. Kamu harus mengerti dan bersabar denganku._

😔 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai tutur kata ku lambat/perlahan dan aku tidak mampu mendengar apa yang kamu katakan,_
_Aku berharap kamu tidak menjerit padaku,_
*"Ibu tuli kah ?",*
*"Ibu bisu kah ? "*

_Aku minta maaf anakku._
_Aku semakin_ *MENUA...*

😟 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai aku selalu saja bertanya tentang hal yang sama berulang-ulang,_
_Aku berharap kamu tetap sabar mendengar dan melayaniku, seperti aku sabar menjawab semua pertanyaanmu saat kamu kecil dulu,_
_Semua itu adalah sebagian dari proses_ *MENUA.*
_Kamu akan mengerti nanti bila kamu semakin tua._

😣 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_Andai aku berbau busuk, amis dan kotor,_
_Aku berharap kamu tidak tutup hidung atau muntah didepan aku._
_Dan tidak menjerit menyuruh aku mandi._
_Badan aku lemah._
_Aku tidak ada tenaga untuk melakukan semua itu sendiri._
_Mandikanlah aku seperti aku memandikanmu semasa kamu kecil dulu._

😷 *Anakku...*

_Bila aku tua,_
_seandainya aku sakit, temankan lah aku, aku ingin anakku berada bersamaku._

😭 *Anakku....*
_Bila aku tua dan waktu kematianku sudah tiba,_ _Aku berharap kamu akan memegang tanganku dan memberi kekuatan untuk aku menghadapi kematianku._
_Jangan cemas._  
_Jangan menangis._
_Hadapi dengan keridhoan._
_Aku berjanji padamu._
_Bila aku bertemu_ *Allah.*
_Aku akan berbisik padaNya supaya senantiasa memberkati dan merahmati kamu kerana kamu sangat mencintai dan mentaatiku._

_Terima kasih banyak2 karena mencintaiku...._

_Terima kasih banyak2 kerana telah menjagaku..._
_Aku mencintai kamu lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri.._

🔴 *Menjadi peringatan & pelajaran untuk kita kalau kita masih ada ibu & ayah.
Silakan share postingan diatas ke WA group keluarga atau WA pribadi keluarga sendiri.
Sebab kita tidak mau kita atau anak2 kita senantiasa berdosa dengan ibu & ayah kita atau ibu & ayah mereka...*

Related Posts:

Tingkatan Ilmu

● Tingkat terbawah dalam ilmu itu adalah _paham.._
Ini wilayah kejernihan logika berfikir dan kerendahan hati.. Ilmu tidak membutakannya, malah menjadikannya kaya..

● Tingkat kedua terbawah adalah _kurang paham.._
Orang kurang paham akan terus belajar sampai dia paham, dia akan terus bertanya untuk mendapatkan simpul-simpul pemahaman yang benar..

● Naik setingkat lagi adalah mereka yang _salah paham.._
Salah paham itu biasanya karena emosi dikedepankan, sehingga dia tidak sempat berfikir jernih..

Dan ketika mereka akhirnya paham, mereka biasanya meminta maaf atas kesalah-pahamannya.. Jika tidak, dia akan naik ke tingkat tertinggi dari ilmu..

● Nah, tingkat tertinggi dari ilmu itu adalah _gagal paham.._ Gagal paham ini biasanya lebih karena _kesombongan.._

Karena merasa berilmu, dia sudah tidak mau lagi menerima ilmu dari orang lain..

Tidak mau lagi menerima masukan dari siapapun (baik itu nasehat dll ), atau pilih-pilih hanya mau menerima ilmu (nasehat) dari yang dia suka saja.. bukan ilmu yang disampaikan, tapi siapa yang menyampaikan..

Tertutup hatinya..
Tertutup akal pikirannya..
Tertutup pendengarannya..
Tertutup logikanya..

_Ia selalu merasa cukup dengan pendapatnya sendiri.._

_Parahnya lagi.._

Dia tidak menyadari bahwa pemahamannya yang gagal itu, menjadi bahan tertawaan orang yang paham..

Dia tetap dengan dirinya, dan dia bangga dengan _ke-gagal paham-annya.._

Kok _paham_ ada di tingkat terbawah dan _gagal paham_ di tingkat yang paling tinggi..? Apa tidak terbalik..?

_"Orang semakin paham akan semakin membumi, menunduk, merendah.."_

Dia menjadi bijaksana, karena akhirnya dia tahu, bahwa sebenarnya banyak sekali ilmu yang belum dia ketahui, dia merasa seakan-akan dia tidak tahu apa-apa..

Dia terus mau menerima ilmu, darimana pun ilmu itu datangnya..

_Dia tidak melihat siapa yang bicara, tetapi dia melihat apa yang disampaikan.._

Dia paham..
_ilmu itu seperti air, dan air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah.._

Semakin dia merendahkan hatinya, semakin tercurah ilmu kepadanya..

● Sedangkan gagal paham itu ilmu tingkat tinggi.. _Dia seperti balon gas yang berada di atas awan.._

Dia terbang tinggi dengan kesombongannya..
Memandang rendah ke-ilmuan lain yang tak sepaham dengannya..
_Dan merasa akulah kebenaran.._

Masalahnya, dia tidak mempunyai pijakan yang kuat, sehingga mudah ditiup angin, tanpa mampu menolak.. Sering berubah arah, tanpa kejelasan yang pasti..

Akhirnya dia terbawa kemana-mana sampai terlupa jalan pulang.. dia tersesat dengan pemahamannya dan lambat laun akan dibinasakan oleh kesombongannya..

Dia akan mengakui _kegagalpahamannya.._ dengan penyesalan yang amat sangat dalam..

Jadi yang perlu diingat..!

_Akal akan berfungsi dengan benar, ketika hatimu merendah.._
_Ketika hatimu meninggi, maka ilmu jugalah yang akan membutakan si pemilik akal.._

Ternyata disitulah kuncinya..

_Ilmu itu open ending.._
Makin digali makin terasa dangkal..
_Jadi kalau ada orang yang merasa sudah tahu segalanya, berarti dia tidak tahu apa-apa.._

Related Posts:

Pencuri Kue Yang Tidak Tau Terima Kasih


Diceritakan seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Saat itu, masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya.
Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si pencuri kue yang kurang ajar itu menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.
Wanita itu sempat berpikir, “jika aku bukan orang baik, sudah kutonjok dia!” Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separuh miliknya, sementara ia makan yang separuhnya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir, “Ya ampun orang ini berani sekali. Ia juga kasar, malah ia tidak kelihatan berterima kasih.” Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.
Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang tanpa menoleh pada si ‘pencuri tak tahu terima kasih’. Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Di situ ada kantong kuenya, di depan matanya. “Kok milikku ada di sini,” erangnya dengan patah hati.
Jadi kue yang ia makan di bandara bukanlah miliknya, tetapi milik lelaki yang bersedia berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu.
Sumber: Kisah Muslim.net

Related Posts:

LIHATLAH SEJENAK HUBUNGAN PERTEMANAN KALIAN.


Saudaraku, Renungilah sejenak pesan ini…

Apakah engkau memiliki banyak sahabat..?
Banyak pertemanan..?
Berapakah jumlah yang engkau miliki..? 
5 orang..?
20 orang..?
30 orang..?
Atau 100 orang..?
Atau bahkan hingga lebih 1000 orang..?


Saudaraku sebanyak apapun teman yang engkau miliki, atau yang engkau akrab dengan mereka, tetapi JIKA : 
 Tidak ada satupun yang mengajakmu dalam kebaikan.
 Tidak satupun yang mengajakmu serta mengingatkanmu "hijrah" kearah yang lebih baik.
 Tidak satupun yang mengajakmu mengenal sunnah-sunnah Nabi shalallahu alaihi wasallam yang disampaikan dalam riwayat hadits-hadits shohihnya.
 Tidak satupun yang mengajakmu berangkat ke kajian untuk menuntut ilmu agama.
 Tidak satupun mengingatkanmu untuk menunaikan sholat.
 Bahkan tidak satupun yang mengajakmu ingat kepada Allah.


Jika benar demikian, ketahuilah wahai saudaraku bahwa persahabatan kalian sebenarnya dalam kondisi yang tidak baik, meskipun kalian memandangnya baik (baik itu dengan alasan hobi, kesenangan dan lainnya), karena persahabatan tersebut hakikatnya hanya akan menjadikan permusuhan bagi kalian di hari kiamat! 
Allah berfirman :

اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَئِذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ

"Teman-teman karib pada hari itu (kiamat) nanti saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa." (Qs. Az-Zukhruf 67)

Ibnu Katsir rahimahullah berkata : 
"Bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah, inilah yang kekal selamanya." (Tafsir Ibnu Katsir)


Maka jika hubungan persahabatan yang tidak didasari oleh niat cinta karena Allah, dimana didalamnya tidak ada saling menasehati karna Allah, tidak ada saling mengajak hijrah kembali dijalan Allah.. maka kelak pada hari kiamat nanti hal itu hanya akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan.
Karena yang hanya akan kekal sampai hari kiamat kelak adalah persahabatan yang dimana isinya saling menasehati, saling mengingatkan dalam ketakwaan dan saling mengajak kembali ke jalan Allah. Dan itulah persahabatan yang tidak pernah akan ada kerugian didalamnya.. 
Allah berfirman :

وَالْعَصْرِ (١) اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ (٢) اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣)

"(1) Demi masa. (2) Sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) KECUALI orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (Qs. Al-'Asr 1-3)


Saudaraku, mari segera kita perbaiki lingkungan pertemanan kita, carilah lingkungan yang baik (yang sholih dan sholihah).. 
✔️ Yang selalu mengingatkanmu dan saling menasihati dijalan Allah..
✔️ Yang berani menegurmu jika engkau salah..
✔️ Yang berani mengajakmu untuk menuntut ilmu agama..
✔️ Yang berani 'nge-tag' berisi postingan-postingan yang bermanfaat bagi agamamu..
✔️ Bahkan yang berani share tentang peringatan-peringatan yang berisi kebaikan untuk mengajakmu kembali kejalanNya..
✔️ Dan yang tidak bosan menegurmu agar senantiasa memperbaiki diri agar lebih baik..


_*Persahabatan yang sedikit tetapi peduli akan akhiratmu itu amat jauh lebih baik dibandingkan persahabatan yang banyak jumlahnya tetapi tidak ada yang mempedulikan akhiratmu.*_


Imam Syafi'i berkata :
_“Jika engkau punya teman (yang selalu membantumu dalam ketaatan kepada Allah) maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau melepaskannya. Karena mencari 'teman baik' itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.”_


Ingatlah saudaraku.. 
_"Biasakanlah mengikuti hal yang benar (dalam mensikapi), bukan membenarkan apa yang biasa dilakukan."_

Related Posts:

Iblis Mengeluarkan Kita dari Surga dengan Kemaksiatan

Sahabat, banyak orang yang mengeluh akan kerasnya hati, hilangnya keberkahan, godaan setan dan sibuk dengan dunia (sehingga lalai tuntunan agama). Mereka lupa dengan dari firman Allah ta’ala,

“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak."(Q.S Ibrahim : 42)

Tentang firman Allah ta’ala:

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S Asy-Syuuraa : 30)

Berkata Ibrahim bin Adham : “Kita adalah keturunan penduduk surga, Iblis telah mengeluarkan kita dari surga dengan kemaksiatan. Maka sudah selayaknya bagi orang yang berbuat dosa agar tidak tentram dengan kehidupannya sampai ia kembali ke tanah airnya“.

Jadi apa-apa yang menimpa kita adalah pengaruh buruk dari kemaksiatan yang kita lakukan.

Sahabat, hendaknya kita memperhitungkan akibat buruk yang akan kita dapatkan tatkala bermaksiat, baik akibat itu terjadi di dunia maupun di akhirat. Dan hendaklah kita menyadari tatkala kita berbuat maksiat, kepada siapa sesungguhnya kita bermaksiat.

Berkata Bilal bin Sa’d rahimahullah : “Jangan engkau melihat pada kecilnya dosa, tetapi lihatlah pada agungnya Dzat yang engkau maksiati."

Sebarkan jika Anda menyukai tulisan ini, insya Alloh pahala besar menanti Anda.

Sumber: Shirotul Mustaqim

Related Posts:

Beginilah Mereka Menghancurkan Kita Ummat Islam


Ibu Guru berkerudung rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam pendidikan Syari’at Islam. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Ibu Guru berkata, “Saya punya permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.
Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah “Penghapus!” Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, kian lama kian cepat.
Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus!”, jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”. Dan permainan diulang kembali.
Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya.
“Anak-anak, begitulah ummat Islam. Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Namun kemudian, musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara, untuk menukarkan yang haq itu menjadi bathil, dan sebaliknya.
Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut, tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika.”
“Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah, sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend, materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, korupsi menjadi kebanggaan dan lain lain. Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?” tanya Guru kepada murid-muridnya. “Paham Bu Guru”
“Baik permainan kedua,” Ibu Guru melanjutkan. “Bu Guru ada Qur’an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. Quran itu “dijaga” sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet. Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet.
Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet?” Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, tetapi tak ada yang berhasil.
Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia ambil Qur’an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.
“Murid-murid, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka. Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar. Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina pundasi yang kuat. Begitulah ummat Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu. Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu, kursi dipindahkan dahulu, lemari dikeluarkan dahulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…”
“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian. Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari’at Islam sedikit demi sedikit. Dan itulah yang mereka inginkan.”
“Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru?” tanya mereka. Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tetapi sekarang tidak lagi. Begitulah ummat Islam. Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tetapi kalau diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar, lalu mereka bangkit serentak. Selesailah pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdo’a dahulu sebelum pulang…”
Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.
*****
Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (perang pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam.
Allah berfirman dalam surat At Taubah yang artinya:
“Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka, sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu.”(QS. At Taubah :32).
Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang membius ummat Islam untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya generasi muda Muslim. Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui mas media, grafika dan elektronika, tulisan-tulisan dan talk show, hingga tak terasa.
Begitulah sikap musuh-musuh Islam. Lalu, bagaimana sikap kita…?

Related Posts:

Rencana Allah Swt Lebih Indah Dari Yang kita bayangkan


Kisah nyata yg diceritakan oleh Ustadz Yusuf Mansur di Kampus UI beberapa bulan lalu.
Dengan gaya khas beliau bercerita :
“Ada kawan saya yang pengen banget anaknya jadi 'Pengusaha Tambang'. Lantas sejak anak itu masuk SMA, kawan saya ini udah giatin ibadah.
. Tahajud oke,
. Dzikir oke,
. dan Wirit oke,
. Sedekah pun oke juga...
Beliau pengen anaknya bisa kuliah di ITS atau ITB, jadi 'Ahli Tambang'.
Hingga pada saat anak ini kelas 12 (SMU kelas 3), Bapaknya jual motor satu-satunya yang beliau miliki untuk disedekahkan, berharap Rahmat dan kelancaran dari Allah untuk test anaknya.
Anaknya ikut seleksi SBMPTN ambil di ITB dan ITS, ambil mandiri juga.
Ambil jurusannya gak jauh-jauh dari 'Pertambangan & Metalurgi' sebab udah jadi cita-citanya dari dulu.
Singkat cerita, ini anak kagak lolos SBMPTN .
Masih lega sebab masih ada cadangan yang lewat mandiri.
Mandiri ITB pun gak lolos.
Si bapak bingung "kok Allah gak ngabulin impiannya sih?"
Dia kepengen anaknya jadi 'Ahli Tambang' biar punya manfaat buat ummat di kemudian hari.
Bapaknya pun sudah kehabisan biaya untuk ikut test dan bimbel karena untuk ini & itu pasti perlu banyak biaya.
Akhirnya pasrah, si anak memutuskan untuk kerja.
Gak jadi tukang tambang tapi 'Jadi Supir Pribadi'...
Jauh sekali dari yang diharapkan Bapaknya.
Si anak Tawakkal kepada Allah...
Pasrah sepasrah-pasrahnya sama Allah.
Sambil yakin “Pasti Allah baek ama gue, ini semua pasti ada Hikmahnya ”.
Nah… Kebetulan si anak ini jadi 'Supir Boss Besi' di Surabaya.
Tiap hari ini anak anterin boss nya ke tempat-tempat pengumpul 'Besi Bekas' di daerah Jawa.
Dari Banten sampe ke Jatim udah di datengin semua buat ketemu klien.
Si Boss ngajarin ini anak :
» gimana memilih Besi yg Bagus,
» dimana beli Besi Bagus,
» dan kemana harus dijual.
Singkat cerita...
2 tahun sudah ini anak kerja jadi 'Supir si Boss Besi'.
Si Boss Besi gak punya anak lelaki, akhirnya si boss putuskan dgn istrinya:
“Bu, anak ini amanah, cukup cerdas, biar dia aja yg pegang usaha kita, jadi kita tinggal ngawasin dia aja!”.
Hati anak ini bergetar.
Betapa Allah mengabulkan permintaan ayahnya.
Ia sekarang jadi 'Pengusaha Tambang Besi! Subhanallah.....
Bahkan ketika temen-temennya yang lolos di pertambangan ITS dan ITB masih kuliah, dia yg kemarin gak lolos 'Udah Jadi Pengusaha'.
Lucunya...
Ketika si anak ini menginterview calon karyawan nya lalu melihat CV nya, ternyata si calon karyawan ini lulusan ITB yg seangkatan dengannya, gumamnya dalam hati : “ehmmm saingan gue dulu nih.”.
Yang lolos masih jadi karyawan tapi yg gak lolos malah jadi boss.
Heran kan?
Gak usah heran!
Inilah cara Allah yang kita tidak dapat bocorannya saat itu
Ente bisa punya mimpi jadi dokter... Lalu Allah beri ente penghalang menuju mimpi itu, tapi kalo ente jernih memandang Allah, maka :
~~~~~~~~~~~~~~~~~
'Kegagalan'
bukanlah Penghalang.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Itu justru jalan tol ente semua menuju kesuksesan yg telah Allah rencanakan.
Yusuf Mansur 3 kali ditolak di IAIN Jakarta (sekarang UIN), berkali-kali ditolak di UI, tapi sekarang…
Alhamdulillah....
Yusuf Mansur diundang jadi tamu kehormatan di UI...
yang waktu itu lolos? Belum tentu.”
Yuk terus doakan anak2 qt. Semoga memotivasi kita semua!
Semangat menginspirasi!” Insya Allah
Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap do’a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR
Seorang yang dekat dengan ALLAH, bukan berarti tidak ada air mata
Seorang yang TAAT pada ALLAH, bukan berarti tidak ada KEKURANGAN
Seorang yang TEKUN berdo’a, bukan berarti tidak ada masa-masa SULIT
Biarlah ALLAH SWT yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena ALLAH TAU yang tepat untuk memberikan yang TERBAIK
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam……, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kamu tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN
Tetap Semangat….
Tetap Sabar….
Tetap Tersenyum…..
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN
ALLAH SWT menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”……
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA……
tetap semangat kawan

Related Posts:

Jangan Terpedaya Dengan Banyak Orang Diselilingmu

Disebuah desa ada sebuah sumur yang dianggap angker ... hal ini dikarenakan setiap kali penduduk desa ingin mengambil air ... tali dan ember yang diulurkan kedalam sumur selalu ditarik ... beberapa ember bahkan terlepas dari talinya ... ada yang membuka simpul tali itu di dalam sumur sana ... sekian lama tidak diketahui penyebab kejadian aneh ini ... banyak penduduk desa menyimpulkan bahwa sumur itu dihuni oleh sesosok jin jahat yang suka mengganggu . Karena air merupakan kebutuhan vital penduduk  .. tetua desa pun berkumpul ... melalui musyawarah diputuskan untuk menjawab teka teki sumur angker seseorang harus masuk kedalamnya ... tidak ada seorangpun penduduk desa yang berani untuk masuk kedalam sumur karena takut .. kecuali seorang pemuda ... ia bersedia dengan satu syarat ...  saudara kandungnya harus ikut memegang tali ketika ia masuk kedalam . Orang2 bertanya " kenapa harus saudaramu ... disini juga banyak pemuda2 yang tegap lagi kuat ... saudaramu itu tinggal nya jauh dari desa kita ini ?? " ... pemuda itu tak bergeming ... karena tidak ada orang lain yang berani masuk ke dalam sumur , merekapun lalu menjemput saudara kandung pemuda itu ... Pagi itu ... setelah mengikat tubuhnya dengan tali si pemuda pun turun ke dalam sumur ... orang2 beramai2 memegang tali ... termasuk disana saudara kandung nya . Perlahan mereka menurunkan tubuh pemuda itu sehingga masuk ke dasar sumur .. semua menanti dengan hati berdebar . Di atas batu di dasar sumur ... si pemuda menemukan seekor monyet ... inilah sumber masalah nya selama ini ... ia lalu membawa monyet itu bersamanya dan berkata : " tarik talinya !" ... Dengan segera penduduk desa menarik tali pengikat tubuh si pemuda ... menjelang sampai ke permukaan sumur .. si monyet yang begitu senang melihat cahaya matahari terlepas dari pegangan pemuda ...  memanjat sisa tali dan melompat keluar sumur .. dan .. karena kaget dengan sosok hewan ini .. dan rasa takut yang telah mencengkram hati ... penduduk desa berhamburan berlari melepas tali .. mereka mengira jin sudah merubah pemuda malang itu menjadi sesosok monyet ... semua lari kecuali saudara kandung pemuda itu ... ia tetap bertahan memegang tali dan dengan susah payah menarik tali menyelamatkan adiknya seorang diri .... fahamlah penduduk desa .. mengapa si pemuda begitu menginginkan kehadiran saudaranya . Tanpanya ... ia pasti sudah mati terhempas sebab mereka semua berlepas diri meninggalkannya ....
Firman ALLAH : سنشد عضدك بأخيك  " kami akan menguatkanmu dengan saudaramu " .. ALLAH memilihkan saudaranya untuk menguatkan dakwam Musa as .. bukan yang lain ... di ayat lain firman NYA :   وقالت لأخته قصيه " dan ibu Musa berkata kepada saudarinya : " ikutilah ia " ... saudari adalah pelindung dan pembela sejati ... tanpa pamrih ... Jangan terpedaya dengan banyaknya orang2 diselilingmu ... setelah orang tua ... orang yang paling dekat dan terpercaya adalah saudara2 mu ... shabah khaiir ...

Related Posts:

Kisah Abu Bakar Yang Di Tinggalkan Rasulullah Karena Amarah

Suatu hari, Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq.
Ketika sedang bercengkrama dg Rasulullah, tiba2 datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar.
Makian, kata2 kotor keluar dari mulut orang itu.
Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya.
Ia melanjutkan perbincangannya dg Rasulullah.

Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.
Semakin marahlah orang Arab Badui tsb.
Untuk ke 3 X nya, ia mencerca Abu Bakar dg makian yg lebih menyakitkan dari sebelumnya...
Selaku manusia biasa, akhirnya, dibalaslah makian orang Arab Badui tsb dg makian pula.
Maka terjadilah 'Perang Mulut'.

Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya.
Beliau meninggalkan Abu Bakar "Tanpa Mengucapkan Salam".
Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung.

Dikejarnya Rasulullah yg sudah sampai di halaman rumahnya.
Kemudian Abu Bakar berkata :
"Wahai Rasulullah, janganlah Engkau biarkan aku dalam kebingungan yg sangat dalam..."
"Jika aku berbuat kesalahan, tolong jelaskan kesalahanku..."

Rasulullah menjawab,
"Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dg membawa kemarahan, memfitnahmu lalu mencelamu, kulihat engkau tenang, diam dan engkau tidak membalas. Aku bangga melihat engkau orang yg kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian. Dan Aku tersenyum karena Ribuan MALAIKAT turun di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun untukmu, kepada ALLAH SWT."

"Begitu pun yg ke 2 X, ketika ia mencela serta memfitnahmu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya, oleh sebab itu, Aku tersenyum..."

"Namun....
"Ketika ke 3 X ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu..."
"Hadirlah iblis di sisimu..."
"Oeh karena itu, Aku tidak ingin berdekatan dengan kamu...aku tidak ingin berdekatan dengan iblis , dan Aku pun enggan memberi salam kepada iblis..."

Setelah itu menangislah Abu Bakar...

********
Saudaraku tercinta....

Sabar itu memang "sakit" dan "perih".
Namun Allah mengasihi dan selalu menyertai orang yg SABAR.

Allah Ta'ala berfirman :

' يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

"Wahai orang-orang yang beriman... Minta tolonglah kepada Allah dengan SABAR dan SHALAT...Sesungguhnya Allah itu selalu menyertai orang2  yang SABAR (QS. Al - Baqarah, 2:153)

Bagi orang sabar maka *PAHALA* yg didapat adalah *"TANPA BATAS...."*

Di pintu Surga Malaikat menyambut orang2 yg sabar dg mengucapkan..."SALAAMUN 'ALAIKUM BIMAA SHABARTUM...."
(Semoga keselamatan selalu terlimpah untukmu karena kesabaranmu...)

Semoga ALLAH SWT memasukkan kita kedalam golongan orang2 yg sabar...

Related Posts:

Sejarah Asal Mula Bangsa Aceh


Konon keturunan bangsa Aceh adalah dari tanah Persia. Seperti kita sering dengar kepanjangan ACEH sebagai Arab, China, Eropa, dan Hindustan (India). Namun sampai sekarang jarang para sarjana yang mengangkat kisah seperti ini. Hanya Affan Jamuda dan A.B. Lila Wangsa yang menulis “Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pelajaran mengenal diri sendiri)” menyebutkan: Wangsa Acheh saboh wangsa nyang jak meunanggroe rot blah barat pulo Ruja. Wangsa nyan asai phon nibak wangsa Achemenia, Wangsa Achemenia nyang asai jih phon bah binak buket Kaukasus di Europa teungoh. Wangsa Achemenia nyang hudep bak thon 2500 GM (gohlom masehi). Wangsa Achemenia saboh wangsa nyang harok meurantoe, sampoe wangsa nyang meusipreuk bansaboh Asia, Afrika, Europa ngon pulo Ruja. Nyang saboh turonan neuweh u tanoh Parsi jeut keuwangsa Parsia, nyang sabih suke neuweh u pulo Ruja, dudoe teuma jeut keu-wangsa Acheh.Wangsa Acheh asai phon nibak wangsa Achemenia-Parsia-Acheh, Affan Jamuda and AB. Lila Wangsa, Peungajaran Peuturi Droe Keudroe (Pidie: Angkasa Muda, 2000).
Terjemahannya; Bangsa Aceh adalah satu bangsa yang membangun negeri di sebelah barat Pulau Ruja (Sumatera). Bangsa ini asalnya dari bangsa Achemenia, bangsa Achemenis berasal dari sebuah bukit Kaukasus di Eropa Tengah. Bangsa Achemenia hidup sekitar 2500 Tahun sebelum Masehi. Bangsa Achemenia satu bangsa yang suka merantau, sampai bangsa ini tersebar di seluruh Asia, Afrika, Eropa dan juga Pulau Ruja. Satu keturunan pindah ke tanah Persia, kemudian menjadi bangsa Persia, yang satu suku lagi pindah ke Pulau Ruja, kemudian lahir bangsa Aceh. Bangsa Aceh pertama sekali berasal dari bangsa Achemenia-Parsia-Acheh). Tentu saja itu bukan sebuah kebetulan, jika kemudian kita temukan akar sejarah migrasi manusia dari Persia, bahkan sebelum Raja Darius (521-486 Sebelum Masehi) yang menguasai Persia, konon beragama Zoroasther. Raja ini menyebarkan sayap pemerintahannya sampai Eropa, Anatolia, Mesir, Mesopotamia, dan India Barat.
Dalam buku A History of World Societies disebutkan bahwa: “They had created “world empire” encompassing of the oldest and most honored kingdoms and peoples of the ancient Near East.” Jadi, ada benarnya bahwa penggalan lagu Rafly di atas, yaitu “Beek tabeoh kada wangsa meutuwah; turounan meugah meuri-ri wangsa; khujja ngoen majja lakap geupajah; turoenan meugah dorius raja”. Sampai sekarang, bukti sejarah ini memang masih mengundang sejumlah tanda tanya. Sebab, di dalam sejarah, selalu disebutkan nama Parsia di dalam sejarah Aceh, namun jarang yang bisa menarik kembali kemana arah sejarah Aceh sebelum Masehi atau sebelum Islâm datang ke daerah ini. Pada masa Darius dan anaknya Xerxes (486-464 Sebelum Masehi), mereka telah membangun suatu monarki kekuasaan, yang ternyata telah disebutkan sebagai “world empire” (kerajaan dunia) hingga menjadi cikal bakal beberapa kerajaan di Timur Tengah.

Kemudian Jamuda dan Lilawangsa menulis: hon teuka di tanoh Parsi (Iran-Irak jinoe). Sabab musabab neueuka sampoe roh neumeunanggroe lam pulo ruja. Bak zameun Raja Dorius neumat keurajeun di Parsia, lam masa nyang kuasa keurajeun Raja Dorius luah lagoina mulai di Meuser troh u Hindi ngan lam pula Ruja. Lam masa nyan keu wangsa-ureung bako-bako di nanggroe Parsia neujak duek u nanggroe blah barat pulo Ruja nyang dudoe neulakap Nanggroe Aceh. Yoh goh nyang lam tanoh Acheh kana Aulia-Aulia Allah, nyang sahe naggroe Acheh milek harta Aulia-Aulia Allah (Bangsa Persia sebelum menjadi bangsa Aceh, pertama kali datang di tanoh Parsia (Iran-Irak sekarang). Sebab datangsampai membangun negeri di Pulau Ruja. Pada masa zaman Raja Darius memegang tampuk kekuasaan di Persia, pada waktu itu wilayah kekuasaan Raja Darius sangatlah luas sekali mulai dari Mesir hingga ke India sampai ke Pulau Ruja.

Pada zaman itu berbagai bangsa di negeri Persia berangkat menetap di sebelah Barat Pulau Ruja kemudian diberinama Nanggroe Aceh. Sebelum itu di tanah Aceh sudah ada wali-wali Allah, yang jaga negeri Aceh milik harta-harta Aulia Allah). Jadi, dapat dipastikan bahwa asal usul indatu orang Aceh adalah dari Parsia yang datang ke Pulau Ruja, sebuah pulau yang kemudian diberi nama Aceh. Namun yang menarik adalah jika benar pada zaman Raja Darius yang beragama Zoroasther sudah ada Wali-Wali Allah di Aceh, maka pertanyaannya adalah apa benar sudah ada agama yang menyembah Allah sebelum Masehi. Sebab ungkapan bahwa Aceh milik atau tanah para Wali juga ditemukan dalam ungkapan lagu Rafly berikut, Han geu meu kafe ureung Aceh nyang/ ’Saweub bumoe nyang tanoh Aulia/ Geutem sut nyawong peudong kheun Allah/ Kameunan reusam geutung pusaka… (Tidak akan menjadi Kafir orang Aceh itu/Sebab bumi ini adalah tanah Aulia/ Rela mengeluarkan nyawa untuk mempertahankan kalimah Allah/ Begitu adat yang diambil sebagai pusaka). Sayangnya semua sejarah itu masih berupa catatan perang. Kegemilangan Aceh sebagai salah satu kerajaan besar hanya cerita manis.

Ada yang menarik tentang Aceh, yakni simbol agama yang dikekalkan dalam suasana dayah, sebagai pusat sumber ilmu agama Islam tempoe doeloe. Ketika Aceh hendak dijajah, semua suku dan ulama di Aceh sepakat melawan penjajahan. Karena itu, konsep kebencian orang Aceh terhadap penjajahan, bukan karena kebencian etnisitas atau sejarah, tetapi karena melawan penindasan atau penjajahan merupakan jihad. Hal itu dibuktikan oleh Tgk Chik Pantee Kulu dengan karyanya kitab Hikayat Prang Sabi yaitu membakar semangat orang Aceh melawan penjajah dengan ideologi agama.
Dalam konteks etnis, orang Aceh adalah orang yang berjiwa kosmopolitan alias bisa menerima siapa saja atau suku bangsa apapun. Untuk mengelompokkan etnisitas, sistem kerajaan Aceh menyusun kependudukan berdasarkan negeri asal suku bangsa tersebut, sebagaimana dilukiskan dalam hadih maja “Sukee lhee reuthoh bak aneuk drang, Sukee ja sandang jeura haleuba, Sukee tok bate na bacut bacut, Sukee imuem peut yang gok-gok donya”. Sukee di sini dalam kata lain artinya suku sehingga hadih maja ini menggambarkan keragaman suku bangsa di dunia yang berdomisili di Aceh. Semuanya berhasil disatukan oleh sultan Alaidin Riayatsyah Al Qahhar (1537-1565) di bawah panji Islam dan terayomi di bawah payung kerajaan Aceh Darussalam.

Mengenai asal usul masyarakat Aceh, HM. Zainuddin (1961), mengatakan bahwa orang dari suku Batak/Karee membentuk kaum Lhee Reutoih. Orang asing lainnya seperti Arab, Persia, Turki, Keling (dagang), Melayu semenanjung, Bugis membentuk kaum Tok Batee Sultan berasal dari kaum Tok Batee. Kaum percampuran dari Hindu dan Batak Karee membentuk group baru menjadi kaum Ja Sandang. Pimpinannya diberi gelar dengan panglima kaum dengan gelar kaum imeum peut. Sedangkan orang Gayo, sebagaimana dikutip Gerini (HM. Zainuddin, 1961) menghubungkannya dengan Dagroian sesuai dengan catatan- catatan Marcopolo. Menurutnya, Dagroian berasal dari kata-kata drang – gayu, yang berarti orang Gayo. Masyarakat tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Perubahan itu bisa saja berpunca di dalam masyarakat itu sendiri atau bersumber dari luar lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Aceh mempunyai comparative advantage karena menjadi pusaran dunia, transit pertama sebelum ke bagian Nusantara.“
Terakhir, saya ingin menegaskan bahwa dalam sejarah kebudayaan Aceh, persoalan bersatu dan berpisah adalah hal yang sangat biasa. Artinya, mereka bisa bersatu dengan kelompok manapun,namun budaya yang sudah mengakar yang dibalut dengan kualitas tradisi Islam tidak akan pernah dapat dihentikan. Jiwa nasionalisme orang Aceh yang menjadi bagian dari Indonesia merupakan satu nafas dalam perjuangan mereka, sejauh itu tidak dikhianati. Adapun nasionalisme di Indonesia walaupun masih didominasi oleh pemahaman kebudayaan Jawa, agaknya memang telah mewariskan persoalan sejarah yang tercecer. Artinya, sejarah nasionalisme di Indonesia adalah sejarah yang dikendalikan oleh pemerintah. Sehingga dinamika kebudayaan di daerah dianggap sebagai ‘aset’ bukan pelaku utama, untuk tidak mengatakan mereka tidak memberikan arti yang signifikan. Hal ini belum lagi dimana ‘aset’ budaya Indonesia cenderung dijadikan sebagai objek untuk kepentingan sosial politik, bukan kepentingan kebudayaan bangsa Indonesia.
SUMBER: Sejarah Aceh

Related Posts: